Haerin POV
Sekarang sudah jam enam lebih empatpuluh menit. Jiwoon datang ke rumahku, dan memaksaku untuk ikut dengannya.
"Kau mau membawaku kemana?" tanyaku ketika kami sudah berada di dalam mobil.
"Diam saja, dan turuti permintaanku," balasnya sambil melajukan mobilnya.
Aku memutar bola mata. "Kenapa aku harus menuruti permintaanmu sampai sejauh ini?"
"Kalau kau tidak mau menuruti permintaanku, kau boleh pergi sekarang, dan aku akan menyebarkan foto-foto itu sekarang juga."
Aku berdecak kesal mendengar ucapan Jiwoon.
Dari awal, perjanjiannya adalah aku harus putus dengan Jungkook, lalu Jiwoon tidak akan menyebarkan foto-foto itu. Tapi, kenapa akhir-akhir ini Jiwoon jadi seenaknya saja?
Kenapa ia selalu meminta macam-macam? Dan kenapa terus memaksaku untuk menuruti permintaannya?
Aku tidak bisa mengelak lagi, karena Jiwoon akan menyebarkan foto-foto itu jika aku tidak menuruti permintaannya.
Sungguh, Jiwoon sangat licik. Aku seperti berurusan dengan iblis.
Aku melirik jam di ponselnya, pukul tujuh malam. Lalu aku membuka aplikasi Kakao Talk, membuka chatroomku dengan Eunra Eonni, lalu aku mengetikkan sesuatu.
Eunra Eonni, Jiwoon memaksaku untuk ikut dengannya.
Terkirim.
Tidak lama kemudian, Eunra Eonni membaca chatku.
Aku melihat ke sekeliling, kemudian aku mengetikkan pesan lagi dengan tanganku yang gemetar.
Sungguh, aku takut bukan main, Jiwoon membawaku ke tempat yang sangat sepi, tidak ada satu orang pun di sini.
Eonni, dia membawaku ke suatu tempat yang sepi. Aku takut.
Terkirim.
"Ya! Ini dimana? Mengapa kau membawaku ke sini?" tanyaku sambil menoleh ke arah Jiwoon.
"Diam, jangan banyak bicara!" bentak Jiwoon.
Jantungku berdetak kencang. Aku takut, sangat takut.
Kemudian aku mendapat balasan dari Eunra Eonni.
Eunra Eonni: Share location, sekarang! Cepat!
Dengan cepat aku mengetikkan balasan.
Eonni, aku tidak tahu ini di mana. Aku harus bagaimana? Aku benar-benar takut.
Terkirim.
Aku mengunci layar ponselku, dan memasukkan ponsel ke dalam kantung celana jeansku.
Jiwoon menghentikan mobilnya, kemudian ia turun dan membuka pintu di sebelahku. "Cepat keluar!" ujarnya.
"Aku mau pulang!" balasku.
Jiwoon menarikku keluar dari mobil, kemudian ia mencengkeram pergelangan tanganku dan menarikku untuk mengikutinya.
"Lepas! Aku mau pulang! Lepas!" aku memberontak dan berusaha melepaskan tanganku dari Jiwoon, tapi Jiwoon terlalu kuat sehingga aku tidak mampu untuk melepaskan tanganku dari cengkeramannya.
Jiwoon semakin mencengkeram pergelangan tanganku dan terus menarikku.
Ia membawaku masuk ke dalam ruangan kosong dengan cahaya yang redup, dan banyak debu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔
Fanfic•Eccedentesiast adalah suatu istilah dalam psikologi dimana seseorang menyembunyikan rasa sakitnya dibalik senyumnya. Jeon Jungkook dan Jung Haerin sama-sama memiliki luka yang dalam di hati mereka. Luka yang membuat mereka sakit, jatuh, dan menangi...