"Ya! Jihwa-ya, lepaskan..." ujar Jungkook pelan, namun Haerin masih bisa mendengar.
"Ju-jungkook-ah..." Haerin perlahan mundur dengan matanya yang berkaca-kaca.
Rasanya seperti ditusuk oleh ribuan jarum, sakit.
Jungkook melepas paksa pelukan Jihwa dan menatap Haerin nanar.
"Haerin-ah, de-dengarkan aku dulu, okay?" ucap Jungkook lembut sambil meraih tangan Haerin.
Haerin menghempaskan tangan Jungkook dengan kasar. "Jangan sentuh aku," ujar Haerin.
"Haerin-ah, dengarkan aku dulu, okay? Aku bisa jelaskan. Jadi, tolong dengarkan, okay?"
"Sudah jelas sekarang. Aku tidak butuh penjelasanmu," ujar Haerin.
"Aku pergi, jangan temui aku lagi," ucap Haerin penuh penekanan dengan suara bergetar.
Jungkook mencoba meraih tangan Haerin. Namun, Haerin melepaskannya dengan kasar, lalu ia berbalik badan dan berjalan menjauh.
"Hei, Haerin-ah, jangan pergi," ucap Jungkook sambil mencoba untuk mengejar Haerin.
Tepat setelah Haerin berbelok ke kiri, Manager memanggil Bangtan untuk berganti baju.
Jungkook menghentakkan kakinya karena kesal, lalu ia berbalik dan bergabung dengan member yang lainnya.
Lalu mereka masuk ke ruangan mereka, Jihwa pun berlari mendekati Jungkook. "Oppa," ucap Jihwa sambil memegang lengan Jungkook.
"Lepas," ucap Jungkook dingin dengan tatapan dingin juga. Ini pertama kalinya Jungkook bersikap dingin kepada Jihwa.
Jihwa pun melepaskan tangannya dari lengan Jungkook, lalu mengikuti member lainnya masuk ruangan.
***
Selesai berganti baju, Jungkook duduk di sofa sambil berkutat dengan ponselnya.
Ia mengirim beberapa pesan kepada Haerin. Namun, Haerin tidak membalas pesannya, bahkan dibaca pun tidak.
Jungkook pun berkali-kali menelepon, tapi Haerin langsung mematikan panggilannya.
Kemudian Jihwa duduk di sebelah Jungkook. "Oppa, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Jihwa yang berusaha mengintip ponsel Jungkook. Lelaki itu pun refleks menjauhkan ponselnya dari Jihwa.
"Bukan urusanmu." Jungkook masih bersikap dingin.
"Kenapa Oppa bersikap dingin padaku hari ini? Aku salah apa?" tanya Jihwa, yang membuat Jungkook geram.
"Kau salah besar hari ini," ujar Jungkook lalu ia bangkit dari posisinya dan berjalan keluar ruangan, meninggalkan Jihwa.
Jihwa pun mengikuti Jungkook, kini mereka berada di depan ruangan.
"Apa salahku, Oppa? Aku salah karena memelukmu? Begitu?" tanya Jihwa.
"Aku kan sudah bilang, kalau aku sudah memiliki Haerin. Kau seharusnya bisa mengontrol dirimu saat di depannya," balas Jungkook.
Jungkook menghela napas lalu melanjutkan, "Kau tahu tidak? Aku sudah banyak mengorbankan waktu berduaku bersama Haerin untukmu. Saat kau cidera kaki saat latihan dance di apartemenmu, aku langsung datang ke apartemenmu, dan kau tahu tidak? Saat itu, aku meninggalkan Haerin begitu saja tanpa memberinya alasan, sampai kami sempat bertengkar."
Flashback ON.
Jihwa is calling...
Ia menatap Haerin, kemudian kembali menatap layar ponselnya, Jungkook pun mengangkat panggilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔
Fiksi Penggemar•Eccedentesiast adalah suatu istilah dalam psikologi dimana seseorang menyembunyikan rasa sakitnya dibalik senyumnya. Jeon Jungkook dan Jung Haerin sama-sama memiliki luka yang dalam di hati mereka. Luka yang membuat mereka sakit, jatuh, dan menangi...