13. Hurt

2.6K 191 10
                                    

Haerin berjalan pelan menuju rumahnya. Tubuhnya tiba-tiba lemas setelah mendengar syarat yang diberikan oleh Jiwoon.

Haerin perlu waktu untuk berpikir. Haerin bersyukur Jiwoon mau memberinya waktu.

Tapi tetap saja, Haerin tidak mengharapkan hal seperti ini bisa terjadi. Lebih tepatnya, Haerin tidak ingin karir Jungkook jatuh karena berpacaran dengannya.

Haerin menghela napas kasar. "Astaga, apa yang harus kulakukan?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"Jiwoon sialan! Lelaki brengsek!" umpat Haerin sambil menendang batu kecil yang sempat menghalangi langkahnya.

Saat rumahnya sudah terlihat, Haerin melihat sebuah mobil yang familiar baginya terparkir di depan rumahnya, lantas ia menghentikan langkahnya.

Haerin menghela napas. "Mobil Jungkook..." gumam Haerin. Lalu Haerin melihat Jungkook sedang bersandar di mobilnya sambil memainkan ponselnya.

Untuk kesekian kalinya Haerin menghela napas. "Aku benci hari ini," ucap Haerin kemudian melangkahkan kakinya lagi.

Jungkook yang menyadari kalau Haerin sudah datang pun langsung berbicara, "Haerin-ah, kita perlu bicara."

"Di telepon tadi kan aku sudah bilang, belum waktunya." Haerin membalas sambil menatap langit.

"Kapan waktunya? Sampai kapan kita akan terus seperti dua orang yang saling tidak mengenal seperti ini? Bagaimana dengan hubungan kita?" tanya Jungkook sambil meraih tangan Haerin.

Dengan cepat Haerin melepaskan tangannya dari genggaman Jungkook dan berkata, "lebih baik kau pulang."

Jungkook menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan pulang sebelum kita selesaikan masalah kita," ujar Jungkook.

"Sudah kubilang kalau sekarang ini belum waktunya!" Haerin mulai menaikkan nada bicaranya.

Jungkook menatap Haerin begitu dalam dan berkata, "Kenapa kau jadi keras kepala seperti ini? Kau juga mengatakan kalau aku berubah, dan apakah kau tidak sadar kalau kau juga berubah?"

Haerin menatap Jungkook dan membalas, "Aku berubah? Ya mungkin aku memang berubah. Tapi, aku juga berubah karena dirimu."

"Jadi kau menyalahkan aku? Semuanya salah aku?" tanya Jungkook sambil menunjuk dirinya sendiri, Haerin pun bungkam.

Karena tidak direspons, Jungkook kembali berkata, "Munculnya Jiwoon di hubungan kita, kau pikir itu salah aku juga?"

Haerin bertanya balik, "Lalu bagaimana dengan Jihwa?" lantas Jungkook terdiam.

"Ya, mungkin sampai kapanpun kau tidak akan bisa menjelaskan tentang gadis bernama Jihwa itu." Haerin berujar sambil tersenyum kecut.

Jungkook bertanya balik, "Bagaimana dengan Jiwoon? Kau juga tidak bisa menjelaskannya kan?"

"Bisa, ada waktunya. Saat waktunya tiba, aku akan menjelaskan semuanya," balas Haerin.

Perdebatan pun masih berlanjut karena Jungkook mengatakan, "Aku butuh penjelasannya sekarang."

"Aku tidak bisa! Kalau kau bisa sabar, silakan tunggu. Kalau tidak bisa, tidak apa-apa. Aku tidak memaksamu untuk menunggu," ujar Haerin yang mulai kesal, matanya pun mulai berkaca-kaca karena menahan emosi.

Jungkook menghela napas sambil mengacak rambutnya kasar lalu bertanya, "Sekarang, apa maumu? Dan bagaimana dengan hubungan kita?"

"Terserah! Aku capek!" ujar Haerin lalu berlari masuk ke rumahnya tanpa memperdulikan Jungkook yang berteriak memanggil namanya.

Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang