Haerin membuka matanya, ia menoleh ke sebelahnya. Jungkook sudah tidak ada di sebelahnya.
Gadis itu bangkit dari posisinya, dan duduk di pinggir kasur, mengumpulkan nyawa.
Setelah nyawanya terkumpul semua, Haerin masuk ke dalam kamar mandi. Ia menatap pantulan dirinya di cermin.
Haerin berdecak kesal. "Sial, mataku sembab." Matanya terlihat sangat sembab, Haerin pun menyalakan keran air wastafel lalu membasuh wajahnya.
Gadis itu kembali menatap pantulan dirinya di cermin. "Mau dibasuh air sampai seratus kalipun, mata sembabku tidak akan hilang secepat itu," ucapnya pelan.
Haerin menghela napas lalu masuk ke bilik berdinding kaca yang berukuran tidak terlalu besar. Haerin pun menyalakan shower.
***
Setelah rapi dan memakai make up yang tipis, Haerin keluar kamar sambil menggiring kopernya.
"Haerin-ah, ayo sarapan dulu, aku sudah membuatkan sarapan untukmu."
Haerin meletakkan kopernya di sebelah sofa, lalu ia duduk di sofa. "Aku tidak mau sarapan, kau saja," ucap Haerin sambil memainkan ponselnya.
Jungkook menghela napas sambil menatap Haerin yang duduk membelakanginya. Kemudian ia membawa satu piring kecil yang berisi pancake.
Jungkook duduk di sebelah Haerin dan menyodorkan piring itu. "Sarapan, sedikit saja. Setidaknya perutmu jangan kosong pagi ini, harus diisi, tidak apa-apa sedikit juga."
Haerin menatap Jungkook. Detik berikutnya, ia meletakkan ponselnya di atas meja lalu mengambil piring berisi pancake itu.
Jungkook tersenyum lalu berdiri lagi dan berjalan menuju dapur, mengambil segelas air untuk Haerin.
Setelah mengambil segelas air putih, ia meletakkan itu di atas meja sambil berkata, "Aku ambil koper dulu." Haerin hanya mengangguk pelan tanpa berkata apapun.
Jungkook kembali ke ruang tengah setelah mengambil kopernya di kamar. Haerin pun sudah selesai sarapan.
Tanpa lama-lama lagi, mereka langsung menuju bandara.
Walaupun sebenarnya liburan mereka tersisa satu hari lagi, Haerin sudah tidak ingin lama-lama lagi berdua dengan Jungkook di Jeju. Ia ingin pulang hari ini juga.
Sejak kejadian malam itu, mood Haerin langsung hancur. Ia ingin secepatnya pulang ke Seoul dan menenangkan dirinya sendiri. Ia butuh waktu sendiri.
***
SEOUL
Jungkook meminta Sejin, Manajer Bangtan, untuk menjemput mereka berdua di Bandara.
Tujuan pertama adalah mengantar Haerin pulang. Kini mereka sedang menuju rumah Haerin.
Beberapa menit kemudian, mereka tiba di depan rumah Haerin.
Gadis itu keluar dari mobil untuk mengambil kopernya di bagasi mobil. Jungkook pun ikut keluar untuk membantu Haerin.
"Biar aku saja," ucap Jungkook sambil membuka bagasi, Haerin diam di samping mobil dan membiarkan Jungkook mengeluarkan kopernnya.
Setelah itu, Haerin menggenggam pegangan koper, mendekati pintu jok kemudi lalu berterima kasih ke Sejin karena sudah mengantarnya pulang.
Lalu ia berjalan masuk ke halaman rumahnya tanpa berkata sepatah kata pun kepada Jungkook.
"Haerin-ah!" panggil Jungkook.
Haerin menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke arah Jungkook yang ada di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔
Fanfiction•Eccedentesiast adalah suatu istilah dalam psikologi dimana seseorang menyembunyikan rasa sakitnya dibalik senyumnya. Jeon Jungkook dan Jung Haerin sama-sama memiliki luka yang dalam di hati mereka. Luka yang membuat mereka sakit, jatuh, dan menangi...