Haerin POV
Setelah kelas berakhir, aku berjalan di koridor, dan aku terkejut saat seseorang dari belakang tiba-tiba merangkulku.
Aku menghentikan langkahku dan menoleh ke arah orang yang merangkulku itu.
Saat tahu bahwa itu adalah Jiwoon, aku pun berkata, "Ya! Lepaskan!" Aku melepaskan tangan Jiwoon dari bahuku.
"Ada apa, eoh?!" tanyaku dengan nada kesal.
Jiwoon menatapku dan membalas, "Kau lupa?"
Aku melipat tangan di depan dada. "Apa?" tanyaku. Sejujurnya, aku pura-pura lupa. Karena menurutku, hari ini akan menjadi hari terburuk untukku.
Jiwoon membalas, "Hari ini adalah hari di mana kau harus memberikan jawaban kepadaku. Kau ini benar lupa, atau pura-pura lupa?"
"Hari ini?" tanyaku.
Jiwoon mengangguk. "Cepat berikan jawabanmu, sekarang juga," ucapnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Aku pun diam sambil menggigit bibir bawahku.
Kemudian aku berlari mencoba melarikan diri dari Jiwoon. Tapi, Jiwoon berhasil mengejarku, membuat aku berhenti, dan tidak bisa pergi kemanapun.
Sial.
Aku pun mengumpat dalam hati.
Jiwoon memegang pergelangan tanganku begitu erat, membuat pergelangan tanganku terasa sakit.
"Baiklah, aku akan menjawabnya sekarang, tapi tolong lepaskan ini dulu. Ini sakit, bodoh!" ujarku sambil berusaha melepaskan tanganku dari Jiwoon.
Alih-alih melepaskan tangannya, Jiwoon menarikku menuju mobilnya. Aku hanya bisa pasrah saja, dan mengikuti Jiwoon.
Setibanya di mobil, Jiwoon langsung bertanya, "Jadi, apa jawabanmu? Kau pasti memilih untuk putus dengan Jungkook kan?" Jiwoon menoleh ke arahku.
Aku terdiam sambil menundukkan kepalaku.
Aku sudah memikirkan ini semua berkali-kali. Semoga keputusanku ini merupakan keputusan yang baik untuk aku dan juga Jungkook.
Aku mengangkat kepalaku lalu berkata, "Ya kau benar, aku akan putus dengan Jungkook."
Jiwoon tersenyum puas. "Benar kan, kau pasti lebih memilih aku daripada Jungkook."
Aku menoleh ke arah Jiwoon dan menatapnya dengan tatapan tajam. "Tidak, kau salah. Aku putus dengan Jungkook bukan karena aku lebih memilihmu daripada Jungkook, tapi ini semua aku lakukan untuk menyelamatkan karir Jungkook, dan melindungi aibku."
Jiwoon tersenyum miring. "Ya terserah saja, yang penting aku akan memilikimu lagi," ujar Jiwoon sambil mencolek daguku.
Aku menepis tangannya sambil berkata, "Jangan sentuh aku!"
Aku melihat ia memutar bola matanya sambil berdecak, "Ck, kau galak sekali. Oh ya, telepon Jungkook sekarang dan katakan kalau kau ingin putus dengannya."
Ucapannya itu sukses membuat aku terkejut.
Harus sekarang?
"Sekarang?"
Lelaki brengsek itu mengangguk. "Iya, sekarang," ucapnya penuh penekanan.
Aku menatapnya tak percaya. Ia sungguh kejam.
Dengan mata berkaca-kaca, aku pun mengeluarkan ponselku dari tas lalu mencari kontak Jungkook.
"Tolong diloud speaker, aku ingin mendengar reaksinya," ucap lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔
Fanfic•Eccedentesiast adalah suatu istilah dalam psikologi dimana seseorang menyembunyikan rasa sakitnya dibalik senyumnya. Jeon Jungkook dan Jung Haerin sama-sama memiliki luka yang dalam di hati mereka. Luka yang membuat mereka sakit, jatuh, dan menangi...