28. Tomorrow

2.1K 159 3
                                    

Jungkook melihat ke sekeliling, cerah, terang, tapi tidak ada satu orang pun di sini.

Dia hanya sendiri, dan tidak tahu harus kemana.

Kemudian sebuah pintu muncul beberapa langkah di depannya. Di pintu itu mengeluarkan cahaya yang begitu terang.

Jungkook diam dan memperhatikan pintu itu.

Pelan-pelan ia melangkahkan kakinya menuju pintu itu. Jungkook merasa di balik pintu itu ada sebuah tempat yang sangat indah dan membuat Jungkook nyaman. Karena itulah ia merasa yakin melangkahkan kakinya menuju pintu itu.

Ketika Jungkook hendak masuk ke pintu itu, seseorang di belakang memanggil namanya, "Jeon Jungkook!" Lantas Jungkook menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya ke belakang.

"Haerin..." ucap Jungkook pelan.

Di sana, Haerin berdiri sambil tersenyum manis ke arah Jungkook. "Jungkook-ah, aku merindukanmu."

"Ayo ikut bersamaku," ucap Haerin sambil mengulurkan tangannya.

Perlahan Jungkook melangkahkan kakinya menuju Haerin. Gadis itu terus tersenyum sambil menatap Jungkook.

Jungkook meraih tangan Haerin, dan menggenggam tangan itu. "Jungkook-ah, aku sangat mencintaimu," ucap Haerin.

Haerin melanjutkan, "Jangan pergi ya? Bisakah kau terus bersamaku?"

Jungkook mengangguk sambil menunjukkan senyuman terbaiknya.

Lalu mereka berpelukan. "Aku juga sangat mencintaimu," ucap Jungkook.

***

Dokter itu tersenyum sambil menghela napas lega setelah melihat detak jantung Jungkook yang kembali muncul di monitor.

Haerin, Eunra, Jimin, dan Taehyung bernapas lega.

Dokter itu bersama perawat pamit pergi kepada mereka berempat, mereka pun membalas dengan sopan, lalu dokter itu keluar dari ruang rawat Jungkook.

Haerin menatap Jungkook yang masih terbaring lemah. "Aku hampir saja kehilanganmu untuk selama-lamanya," ucap Haerin yang masih setia berada di sebelah brankar Jungkook.

"Jungkook itu kuat. Dia pasti bisa bertahan," ujar Eunra. Jimin, Taehyung, dan Haerin mengangguk setuju.

"Oh ya Sayang, kamu sudah mengabari member lain soal keadaan Jungkook?" tanya Eunra kepada Jimin.

Jimin mengangguk. "Aku sudah mengabari melalui group chat. Manager sudah tahu, Bang Pd-nim pun sudah tahu. Mungkin besok mereka ke sini bergantian." Eunra mengangguk paham.

Eunra menoleh ke arah Haerin. "Haerin-ah," panggil Eunra.

Haerin menoleh ke arah Eunra. "Ne?"

"Kalau mau ke kantor polisi untuk memberi keterangan saksi, kau harus pergi bersama Jungkook, karena dia juga korban di kasus ini. Jadi, tunggu Jungkook siuman dan sehat lagi, baru setelah itu, kalian berdua ke kantor polisi untuk memberi keterangan saksi."

Haerin mengangguk paham. "Ne, Eonni, arasseoyo."

Beberapa waktu kemudian, Haerin melihat jari-jari Jungkook bergerak.

"Jari Jungkook bergerak!" seru Haerin sambil memperhatikan jari-jari tangan Jungkook.

Jimin, Eunra, dan Taehyung pun mendekati brankar Jungkook dan melihat jari Jungkook.

Perlahan Jungkook membuka matanya.

"Jimin Hyung... V Hyung... Eunra..."

Tiga orang yang disebut namanya itu menatap ke arah Jungkook, dan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang