aca, january 2019.
"ayah, kapan ke seoul? aku kangen mark, ayah."
ayah melirik sebentar kearahku, kemudian kembali lagi dengan berkas kantornya, "kalo ayah luang, ayo kesana."
"aku nggak bisa kesana sendiri ya yah?"
"nak, kamu cewek. you don't have any permission, never!"
aku menatap sengit ayah, usiaku sudah lama legal, sampai kapan aku akan selalu dipandang anak bayi dimata ayah?
long distance relationship, pujangga bilang seperti itu. namanya indah, namun jalan kerjanya benar-benar menyiksa batin.
aku dan mark~ masa pendekatannya terbilang singkat, hanya saat aku memeluk lutut dikoridor rumah sakit sedang meratapi kepergian ibu karena kecelakaan tempo dulu, mark datang, tidak mengenal, namun istimewanya ia tidak segan menghiburku dengan segala cara uniknya.
ketawanya kayak racun, sebel banget kalau kamu dengar, tapi~ ya gitu, dia terasa racun dan madu disaat bersamaan.
aku memandangi lamat-lamat lockscreen ponselku, fotoku dengan mark, benar-benar sejoli erotis.
"mark, how r u doing? jaga kesehatan, jaga pola makan, jaga pola tidur, dan yang penting, jaga hati."
aku ingin bertegur lewat chat, aku rindu. padahal baru tadi selesai video call hingga berjam-jam, tapi kok udah kangen lagi, sih?
tapi bukan ide baik kalo menghubunginya lagi, dia kan kutunya buku. mana bisa dihubungi, detik ini dia sedang bertelepati dengan matkul.
mark~ mahasiswa sastra inggris, aku jadi membayangkan betapa adiksinya mark lee saat ia menggunakan kacamata lingkarannya, lucu. seperti pinguin.
aku beralih mengetikkan sebuah nama kontak, mencari sahabat terdekatku yang hidup satu kampus dengan mark.
aca
| dihar!
| mark gimana keadaannya?
sehat?dihar
| ah, mark~
| he is okay, don't worry.
mark baik, dia hidup layak dengan
semua teman-teman.
| dia nggak berteman sama anak
club lagi.
| see? he is in good condition.
| hbu, aca? long time no see.aca
| ah, im glad to hear that.
| im fine, dihar. hbu?
| so, can you explain to him?
| if i miss him so bad.aku menutup saluran telepon. dan, yaㅡ tepat setiap kali aku selesai melalukan kegiatan, mark muncul lagi.
aku nggak tau, kapan mark capek biar nggak lari-lari terus menerus diotak.
seberat ini, aku kuliah di china. aku hidup dengan ayah, sedangkan mark di korea. walaupun aku sering kekorea karena ayah banyak bisnis disana.
tapi aku manusiaㅡ kodratnya memang tidak pernah puas, mau sesering apa, aku maunya marklee yang 24jam nonstop nyata, bukan hanya semu dalam fikiran yang fana.
"mark, i gave you all the pieces of me. so don't make a sorrow it will be beyond the limits."
KAMU SEDANG MEMBACA
NABASTALA |✓|
Fanfictiontentang seberapa lihai mark lee bersandiwara.|| 🌘 romance 2019.