📎ㅡtreize

141 26 6
                                    

"lying? isn't difficult, dude

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lying? isn't difficult, dude. kkkk."

×××

siang menjemput senja, tatkala semburat jingga tengah beragur menyeruak kesegala arah, dihar menatap dari balkon tentang ramainya hiruk-pikuk jantung kotaㅡ, seoul.

bingar carut-marut manusia beraktifitas, namun keselarasan dengan hatinya tetap nihil.

dihar mengambil lembaran tissue kesekian kali, mengusap nanar nestapa dipipinya yang serasa tidak mau berhenti mengalir.

"sayang, udah, aku sedih liat kamu nangis terus," ucap mark sembari memeluk bahu ringkih wanita didepannya.

dihar menunduk, membiarkan aliran airmatanya juga jatuh ketelapak tangan mark. mark semakin mendekapnya.

"masih nggak percaya aja, selama ini aku bertunangan dengan seorang pendosa kayak jeno?"

dihar berbalik, memeluk erat tubuh kekar mark sesekali meremat kerah bajunya untuk melampiaskan segala rutuk nestapa.

lambat laun dihar menangis didekapan, muncul pemikiran gila dari otak jahat mark.

"hei, kurasa kamu nggak seharusnya sedih, dihar."

dihar mengangkat kepalanya perlahan, "huh? aku nggak paham."

sekilas ada senyum yang menyiratkan beberapa asumsi. singkat, tajam, penuh distorsi, membuat siapapun lunglai dan hanyut dalam permainan pangeran kuda romantik bertanjuk khianat.

"dihar, look at me rn, do you love jeno?"

dihar memutar netra malas, "i've explain it before, nope~ even i hate him rn."

"goshㅡ extremely beautiful chance, get to know 'bout it."

dihar menelengkan kepala, apalagi yang disebut kesempatan? bahkan dihar tidak bisa memahami bait-bait perkataan yang dimaksud mark sedari tadi.

"dengerin aku, intinya, jelaskan secara gamblang semua tentang jeno didepan ayahmu, tentang keburukannya, dosa-dosanya, bahkan hingga hal menjijikan yang telah jeno lakukan sama aca, terangkan...


nemangnya masih mau ayahmu punya menantu seperti jeno? hei... baby girl, as simple as that, kamu bebas, nggak ada ikatan tunangan lagi diantara kalian berdua," katanya halus penuh kepuasan.

NABASTALA |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang