Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jeno, january 2019.
aku mematikan saluran tv, kemudian bermasalan disofa.
fikiranku langsung kabur melayang tinggi, melepas segala peluh, aku memikirkan dihar.
"dihar, lagi ngapain? sehat kan? inget, kita udah tunangan, pinter-pinter jaga hati."
perkenalanku dengan dihar memang sedikit menyakitkan, saat itu aku harus melepas seseorang yang aku cintai untuk mengais ilmu di negeri orang, lalu ayah mengenalkanku dengan dihar, embel-embel kemajuan perusahaan.
aku skeptis, merombak segala kemungkinan buruk, bahwa aku tidak akan mencintai sosok dihar.
tapi, salah. prediksiku melenceng jauh diatas sumbu normal.
dihar wanita ceria, membahagiakanku dengan hal yang terlampau sederhana, namun mewah sekali rasanya.
dia penuh renjana, membuatku tersenyum tanpa alasan setiap bersua.