Bukti

20.3K 1.1K 10
                                    

Sebelumnya thanks to akun nnatasa101112 yang sudah bersedia hati membuat cover untuk cerita ini, author suka, pake banget, meskipun ada sedikit kesalahan dalam penulisan judul tidak masalah, selamat edit sana sini masih bisa digunakan no problem 😁😁😁😁

Sekali lagi thanks yaaaaa

😍😘😘😘😘😘

Happy reading

***

"Siapa yang mengatakan kalau aku cemburu dengan kedekatan Fini dan Erik? dan siapa juga yang mengatakan kalau aku suka sama Fini? bukan Fini wanita yang aku sukai Sil, tapi kamu!" ujar Bondan dengan tegas membuat Sisil ternganga kaget, Fini yang ingin masuk ke dapur pun mengurungkan niatnya saat mendengar kalimat yang Bondan ucapkan

"kamu bicara apa tadi? wanita yang kamu suka itu aku?" tanya Sisil memastikan membuat Bondan tersadar kalau tadi ia sudah kelepasan berbicara karena marah, jengkel dan tidak terima atas tuduhan Sisil, tapi karena sudah terlanjur terungkap Bondan tidak ingin mundur lagi, Bondan tidak ingin menjadi pria pengecut yang terus takut mengungkapkan perasaannya

"Iya, wanita yang aku sukai itu kamu!" jawab Bondan tegas membuat Sisil kehilangan kata-kata sejenak karena terlalu kaget dengan pernyataan Bondan
Sisil menatap Bondan jengah karena masih tidak begitu mempercayai kalimat yang baru Bondan ucapkan

"Jangan bercanda deh Bon, bercandaan kamu tidak lucu ah" ujar Sisil tidak ingin menjadi wanita baperan hanya kalimat Bondan yang terdengar begitu romantis
Bondan menatap marah ke arah Sisil

"Bercanda? Siapa yang bercanda? Aku? Maaf Sil, aku memang orang yang jarang berbicara serius, tapi kali ini aku serius Sil! aku cinta sama kamu Sil, kamu harus tau itu!" ujar Bondan tegas dengan sungguh-sungguh membuat Sisil tertegun

Tatapan marah Bondan berubah menjadi lembut

"Kamu serius Bon?" tanya Sisil memastikan membuat Bondan mengangguk dan meraih tangan Sisil, menggenggam jemari Sisil dengan lambut

"Aku serius Sil, aku sudah jatuh cinta pada kamu sejak lama, jadi kamu mau kan jadi pacar aku?" tanya Bondan langsung sebelum keberaniannya kembali hilang, Sisil membelalakkan matanya kaget

"Bondan! kenapa kamu harus menyatakan cinta di dapur seperti ini sih?!" protes Sisil tidak terima karena harus mendapatkan pernyataan cinta di dapur seperti itu, Sisil melepaskan genggaman tangan Bondan membuat Bondan mendengus jengkel

"Yang pentingkan kalimatnya Sil bukan tempatnya" ujar Bondan membuat Sisil berdecak jengkel

"Tapi bagi wanita tempat itu juga penting Bon, kamu menyatakan cinta di dapur seperti ini membuat aku ragu kalau kamu itu benar-benar cinta sama aku" ujar Sisil membuat Bondan berdecak jengkel

"Jadi kalau aku menyatakan cinta di tempat yang romantis kamu akan menerima pernyataan cinta ku?" tanya Bondan membuat Sisil berpikir sejenak

"Kalau kamu menyatakan cinta di tempat yang romantis sih sebenarnya aku mau-mau saja menerima cinta kamu, tapi masalahnya disini kan aku nya tidak cinta sama kamu" ujar Sisil membuat Bondan tersenyum pelan

"Bukan tidak cinta Sil, tapi belum cinta, dan tolong berikan aku satu kesempatan untuk membuat kamu jatuh cinta sama aku, kamu mau kan? please" pinta Bondan penuh harap membuat Sisil bingung

"Tapi kan aku tidak mau punya pacar yang mesum seperti kamu Bon, aku maunya pria yang menjadi pacar aku kan pria yang sopan santun dan menghargai seorang wanita" ujar Sisil masih berusaha menolak secara halus pernyataan cinta Bondan

"Oke, kamu maunya aku bayar berapa agar kamu mau menerima cinta ku?" tanya Bondan bercanda membuat Sisil mendelik jengkel

"Bondan! Bisa tidak sih kamu itu serius!" gerutu Sisil jengkel dengan sikap Bondan, Bondan terkekeh pelan

"Beri aku satu kesempatan Sil, aku janji akan berubah demi kamu, asal kamu menerima ku, apapun akan aku lakukan untuk membuktikan keseriusanku, bila perlu aku akan membakar semua koleksi film bokep yang aku miliki sekarang juga" tawar Bondan membuat Sisil tersenyum senang

"Wah boleh Bon, kita bakar saja ya koleksi film bokep kamu sekarang" ajak Sisil semangat membuat Bondan melongo bengong, niatnya hanya untuk meyakinkan Sisil tapi malah benar-benar di semangati oleh Sisil

"Kenapa? Ragu kamu?" tanya Sisil meremehkan membuat Bondan langsung menggeleng tegas

"tidak! Yuk kita bakar sama-sama" ajak Bondan mantap membuat Sisil tersenyum senang

"Itu artinya kamu menerima pernyataan cintaku kan Sil?" tanya Bondan begitu bahagia karena Sisil mau memberinya kesempatan untuk menjadi kekasih Sisil

"Ya kita lihat saja nanti, seberapa jauh kamu mau berubah untuk membuktikan rasa cinta kamu" ujar Sisil membuat Bondan tersenyum lebar

"Aku pasti berubah Sil, aku pasti bisa berubah menjadi pria yang pantas untuk kamu, aku janji" ujar Bondan mantap sambil menggenggam jemari Sisil, mengajak Sisil untuk membakar koleksi film bokepnya, melupakan kopi yang sudah di buatnya

Fini tersenyum miris melihat keserasian antara Bondan dan Sisil

"Semoga tidak terjadi apa-apa sama aku,aku tidak mau merusak kebahagian kedua sahabat ku itu" guman Fini pelan sambil beranjak menuju kamar

***

Fini tengah memijit kepalanya pelan sambil membaca buku di perpustakaan

"Kamu sakit Fin?" tanya Erik yang baru saja datang langsung duduk di samping Fini, membuat Fini kaget dan langsung menoleh ke arah Erik

"Kamu sakit? Wajah kamu pucat, kamu juga kelihatan lesu akhir-akhir ini" ujar Erik membuat Fini tersenyum senang, tidak dapat Fini pungkiri kegigihan Erik dalam mengejarnya membuat Fini merasa bahagia

"tidak, cuma sedikit kelelahan saja karena terlalu banyak tugas" jawab Fini membuat Erik membelai rambut Fini dengan kasih sayang

Fini tertegun dengan perlakuan manis Erik, darahnya berdesir cepat dan jantungnya berdetak lebih kencang

"Mau aku pijitin bahu kamu biar lebih enakkan?" tanya Erik membuat Fini makin merasa begitu di cintai

"tidak perlu Rik" jawab Fini membuat Erik tersenyum manis

"Ehm Fin malam ini kamu bisa punya waktu untuk makan malam bersamaku?" tanya Erik penuh harap membuat Fini tertegun

"Please Fin jangan tolak ajakkan aku kali ini, beri aku kesempatan untuk mengenal kamu lebih baik" pinta Erik sedikit memohon membuat Fini tidak tega, Fini memang sering menolak ajakan Erik yang sering mengajak Fini untuk jalan bersama

"Aku mau" jawab Fini akhirnya membuat Erik tersenyum bahagia

"Terima kasih ya Fin, kamu mau aku jemput?" tanya Erik penuh harap membuat Fini menggeleng pelan

"Kita bertemu di tempat kita janjian saja Rik" jawab Fini membuat Erik sedikit kecewa

"Oke, tidak masalah Fin, aku akan menunggu kamu di restoran FreshFood malam ini jam 8 ya" pinta Erik membuat Fini mengangguk mantap

Erik menggenggam jemari Fini dengan lembut membuat Fini tertegun

"Aku sangat berharap kamu bisa percaya sama aku" ujar Erik sambil tersenyum manis membuat tanpa sadar Fini juga ikut tersenyum

***

Fini memasuki restoran dengan tatapan takjub, karena restoran itu tidak memiliki pengunjung sama sekali dan ada lilin-lilin kecil yang melingkar membentuk love yang di tengahnya terdapat Erik yang tengah bermain piano sambil terus menatap Fini dengan mesra

"Kau adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati" Erik menyanyikan lagu bukti yang di populerkan oleh Virgoun dengan suara yang begitu merdu dan alunan piano yang begitu mempesona membuat Fini benar-benar terpesona

Fini masih berdiri di tempatnya dengan hati yang berbunga-bunga

Fini merasa menjadi wanita yang paling beruntung malam ini

Diperlakukan begitu romantis oleh seorang pria adalah hal yang selalu Fini impikan, dan sekarang impiannya seolah terwujud

Tbc

Come, Baby Come! (You Make Me Pregnant 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang