Kita

22.1K 1.4K 43
                                    

Author dalam fase yang mood menulisnya lagi bingung-bingung gimana gitu 😁😁😁😁

Jadi jangan pada heran kalau tiba-tiba ceritanya berubah aneh ya 😁😁😁

Dan maaf kalau banyak typo nya 😁😁😁😁

***

Suasana kamar Sisil yang bewarna merah muda, terasa sangat kontras dengan keberadaan Erik yang begitu macho berada di ruangan itu

Sisil tengah duduk santai di atas kasur, Sisil mengamati Erik yang tengah berganti pakaian

Meskipun Sisil agak jengah sekaligus terpana melihat Erik begitu santai berganti pakaian di hadapan Sisil

"Rik" panggil Sisil ragu, Sisil ingin menanyakan sesuatu yang sebenarnya bisa membuat Sisil malu, tapi Sisil tidak ingin merasakan hatinya terus penasaran seperti itu

"Hm" jawab Erik sambil mengenakan kaosnya

"Kenapa kamu menciumku waktu itu?" tanya Sisil penasaran membuat Erik langsung menoleh ke arah Sisil, Erik menaikkan sebelah alisnya

"Memangnya tidak boleh? Kita kan sudah sah" jawab Erik santai sambil berjalan mendekati ranjang tempat Sisil duduk

"Bukan itu, maksud aku alasan dari ciuman itu apa? Alasan nya karena terbawa suasana ya?" tanya Sisil masih penasaran membuat Erik menatap Sisil tajam

"Terbawa suasana? Memang kamu sering berciuman karena terbawa suasana?" tanya Erik, membuat Sisil langgsung menggeleng pelan

"Kamu, sudah berapa kali kamu dan Bondan berciuman?" tanya Erik penuh selidik membuat Sisil ternganga kaget, tidak menyangka jika Erik akan bertanya tentang kisah pribadinya bersama Bondan

"Kok pertanyaannya seperti itu sih? Kan aku duluan yang bertanya" protes Sisil tidak terima karena Erik mulai membuka lagi luka lamanya yang belum sembuh

Erik menghentikan langkahnya di hadapan Sisil, Erik membungkukan tubuhnya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sisil, membuat Sisil langsung memundurkan tubuhnya, tapi sayang tubuh Sisil terhalang kepala ranjang, sehingga tubuh Sisil tidak bisa menjauh lagi

Erik menatap Sisil tajam, entah karena jarak Erik yang begitu dekat, sehingga Sisil merasa gugup

"Jangan-jangan kalian sudah sering tidur bersama ya?" tuduh Erik membuat Sisil membelalakkan matanya lebar, rasa gugupnya menghilang seketika, Sisil menatap Erik dengan jengkel

"Enak saja, kami memang sering berciuman, tapi tidak pernah lebih, hanya sebatas itu" ujar Sisil menegaskan

"Oh, jadi kalian sudah sering berciuman ya?" tanya Erik terdengar tidak suka, membuat Sisil bingung

"Memangnya kenapa sih Rik?" tanya Sisil membuat Erik langsung menarik tubuh Sisil, mendorong tubuh Sisil sehingga Sisil berbaring di ranjang, hal itu membuat Sisil kaget

"Erik!" panggil Sisil kaget

"Tapi hal bagusnya aku pria pertama dan terakhir yang akan menyentuh kamu" ujar Erik sambil membelai pipi Sisil dengan lembut, membuat Sisil mengerutkan keningnya bingung, Sisil bingung kenapa Erik bisa bersikap seperti itu

"Erik? Kamu kenapa sih? Obat kamu sudah diminum kan?" tanya Sisil memastikan, terdengar sedikit bercanda, membuat Erik terkekeh

"Benar, aku memang gila sekarang, tergila-gila pada wanita ini" ujar Erik sambil mengecup bibir Sisil dengan cepat, membuat Sisil membelalakkan matanya lebar, terlalu kaget dengan tingkah Erik yang kini sering menciumnya tanpa memberikan alasan kenapa ciuman itu terjadi

"Erik" ujar Sisil kaget, membuat Erik tersenyum manis

Erik kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Sisil, berniat mencium Sisil kembali

"Nak Erik, ad eh maaf tante tidak melihat apapun" ujar Ratna yang tadi tiba-tiba langsung membuka pintu kamar putrinya, Ratna langsung kembali keluar saat melihat begitu hotnya posisi putri dan menantunya

"Tante akan menyuruh pria bernama Agus itu untuk datang lain kali" teriak Ratna dari luar, membuat Sisil langsung mendorong tubuh Erik hingga jatuh berbaring di sampingnya

"Rik, ada mas Agus" ujar Sisil mengingatkan, membuat Erik menghela nafas berat dan lelah

***

Agus menatap Erik dengan tatapan tidak percaya

"Kamu sudah menikah Rik?" tanya Agus tidak percaya

Saat ini Agus dan Erik tengah berbicara berdua di sebuah restoran, Erik mengangguk mantap

"Dan dengan Sisil bukannya Fini?" tanya Agus memastikan membuat Erik mengangguk mantap

"Memangnya kenapa aku harus menikahi Fini?" tanya Erik heran, giliran Agus ikutan bingung

"Ya Fini kan wanita yang kamu cintai Rik, bukannya Sisil" ujar Agus mengingatkan

"Iya, Dulu, dulu aku memang mencintai Fini, tapi sekarang berbeda, aku sudah mencintai wanita lain" jelas Erik membuat Agus terbelalak tidak percaya

"Dan itu Sisil?" tebak Agus membuat Erik mengangguk mantap

"Sejak kapan?" tanya Agus membuat Erik mengerutkan keningnya

"Maksud mas Agus?" tanya Erik heran

"Sejak kapan Sisil menjadi wanita yang kamu cintai?" tanya Agus penasaran

"Sejak di bali, atau mungkin sudah sejak lama, hanya saja aku baru menyadari sekarang" jawab Erik mantap, membuat Agus menatap Erik tajam

"Jadi sebenarnya alasan kamu menyusul Sisil kemari itu memang untuk menggagalkan rencana pernikahan Sisil, bukannya untuk mencari ingatanmu yang hilang?" tebak Agus membuat Erik terkekeh pelan

"Bisa di bilang dua-duanya, seperti pepatah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, aku memang berniat menggagalkan pernikahan Sisil, dan saat ingatan ku kembali itu hanya bonus yang patut aku syukuri" jawab Erik mantap, membuat Agus mendecak kesal

"Tau begini aku tidak perlu menyusulmu sampai kemari" gerutu Agus jengkel, membuat Erik terkekeh

"Itu salah kamu sendiri yang terlalu mengkhawatirkan ku" ujar Erik

"Jadi kamu akan tinggal di sini selamanya?" tanya Agus memastikan, membuat Erik mengangguk mantap

"Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersama wanita yang aku cintai, tidak apa-apa kan?" tanya Erik, membuat Agus tersenyum senang

"Tentu, jika kamu bahagia, aku hanya bisa merestui" ujar Agus, membuat Erik tersenyum lega

"Terima kasih" ujar Erik yang merasa senang Agus merestui pilihan hidupnya

Tbc

Jangan minta double up yaaa

😁😁😁😁😁

Come, Baby Come! (You Make Me Pregnant 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang