Cemburu Membawa Petaka

20.9K 1.2K 14
                                    

Erik menghampiri Sisil yang tengah duduk sendirian di kantin

"Erik?!" tanya Sisil heran tapi dengan wajah memujanya yang tidak pernah luntur

"Sorry untuk yang semalam aku tidak bisa datang, aku tidak sengaja lupa dengan rencana dinner kita" ujar Erik merasa bersalah, karena terlalu menikmati kebersamaan dengan Finu membuat Erik melupakan janjinya pada Sisil

"Oh tidak apa-apa kok Rik, aku tau kok kalau kamu itu orangnya sibuk sekali, jadi aku harap maklum" ujar Sisil membuat Erik makin bersalah

"Bagaimana kalau aku mengganti janji aku yang kemarin jadi malam ini, kamu mau kan?" tanya Erik membuat Sisil langsung kegirangan

"Serius Rik?" tanya Sisil memastikan membuat Erik mengangguk mantap

"Mau banget" jawab Sisil semangat membuat Erik terkekeh pelan

"Sebagai permintaan maaf aku, aku traktir makan siang kamu hari ini deh" ujar Erik membuat Sisil bersorak senang

"Ih Erik, kamu baik banget sih!" ujar Sisil kegirangan membuat Erik terkekeh
Fini dan Bondan baru saja memasuki kantin, langkah Fini terhenti melihat Erik dan Sisil yang tengah makan bersama sambil tertawa.

Karena Fini yang berhenti mendadak membuat Bondan ikutan menghentikan langkahnya

"Ada apa sih kamu berhenti mendadak seperti ini? Bahaya Fin!" ujar Bondan sambil mengikuti arah tatapan Fini

"Cemburu kamu melihat kekasih kamu makan bersama sahabat kamu?" tuduh Bondan membuat Fini mendengus jengkel

"Enak saja, sok tau kamu" omel Fini sambil melanjutkan langkahnya memasuki kantin diikuti Bondan melewati meja Sisil dan Erik berada.

Bondan menatap keakraban Sisil dan Erik dengan tatapan tidak suka.

Erik yang menyadari kedatangan Fini langsung tersenyum manis ke arah Fini, Fini membalas senyuman lebar Erik dengan senyuman tipis

"Eh Fin, Bon, kamu berdua mau kemana? Sini saja, bergabung sama aku dan Erik di sini" pinta Sisil di balas anggukan mantap dari Erik

"Sorry kita tidak mau menjadi obat nyamuk yang mengganggu kemesraan kalian berdua" jawab Bondan membuat Sisil berdecak jengkel

"Ih apaan sih kamu, justru kalau kita makan bersama lebih seru, ya tidak Rik" tanya Sisil sambil menatap Erik dengan tatapan memuja membuat Bondan mendengus jengkel

"Iya, bergabung saja di sini Fin" pinta Erik sambil menatap Fini penuh harap

"Ehm sorry, aku masih ada pembicaraan penting sama Bondan, jadi kita berdua perlu waktu sendiri" jawab Fini sambil menarik tangan Bondan untuk menjauhi Sisil dan Erik, membuat Erik tertegun

"Idih sejak kapan dua orang itu punya pembicaraan serius tanpa melibatkan aku" gerutu Sisil bingung

Erik terus mengamati Fini yang duduk berdua dengan Bondan, Bondan juga tengah menatap ke arah Erik dengan tatapan tajam

"Ehm Sil, Fini pacaran ya dengan pria itu" tanya Erik membuat Sisil langsung menatap Erik

"Maksud kamu pria yang jalan sama Fini barusan?" tanya Sisil membuat Erik mengangguk mantap

"Ya tidak lah, pria itu namanya Bondan, dia sudah seperti saudara untuk aku dan Fini" jelas Sisil membuat Erik langsung menatap Sisil

"Oh ya? Kalian sudah kenal lama?" tanya Erik penasaran

"Lama sih tidak ya, cuma karena kami bertiga tinggal bersama di salah satu rumah kontrakan milik pamannya Bondan, ya kita menjadi deket, sudah seperti saudara yang setiap hari kerjaannya selalu bertengkat, tapi pasti saling merindukan kalau sudah pulang ke kampung masing-masing" jelas Sisil membuat Erik menaikkan sebelah alisnya

"Kalian bertiga tinggal bersama dalam 1 rumah?" tanya Erik memastikan membuat Sisil mengangguk mantap
Erik kembali menatap ke arah Fini

***

Sisil tengah menonton drama korea saat Bondan datang dan langsung duduk di samping Sisil.

"Ck! Bisa tidak sih sehari saja kita tidak menonton acara yang tidak menarik seperti ini?" tanya Bondan jengkel

"Kalau tidak suka tidak perlu melihat, simple kan, jangan mengganggu aku, aku sedang konsen nih" omel Sisil membuat Bondan mendengus jengkel.
Bondan mengalihkan tatapannya ke arah paha Sisil yang sedikit terekspos karena Sisil yang mengenakan celana pendek, Bondan tersenyum usil sambil meletakkan jemarinya di paha Sisil dan merabanya pelan

"Bon, kamu mau tangan kamu aku mutilasi atau amputasi?" tanya Sisil sambil menatap Bondan geram membuat Bondan terkekeh

"Bukannya sama ya Sil mutilasi dan amputasi itu, sebentar saja ya Sil, lagi enak-enaknya nih" ujar Bondan sambil dengan gerakan perlahan Bondan menyusupkan jemarinya masuk ke dalam celana Sisil, Sisil langsung melotot jengkel ke arah Bondan

"Bondan!" pekik Sisil jengkel langsung memukul kepala Bondan dengan remote yang tengah ia pegang

"Aw! Sakit Sil!" protes Bondan sambil memegang kepalanya yang barusan di pukul Sisil.

"Rasakan itu! Makanya jangan suka bertingkah seenaknya" ujar Sisil yang senang melihat Bondan meringis kesakitan

Sisil tersenyum penuh kemenangan melihat Bondan yang kesakitan akibat pukulannya

"Tapi mukulnya jangan terlalu keras dong Sil" protes Bondan membuat Sisil mencibir

"Agar otak kamu normal sedikit, makanya jangan kebanyakan menonton film bokep kamu, horny kan jadinya" omel Sisil membuat Bondan langsung berdiri dan menatap Sisil jengkel

"Dasar singa betina yang ganas kamu ini" ujar Bondan sambil beranjak menuju dapur

Sisil pun kembali melanjutkan tontonannya tapi wajah Sisil langsung berubah kesal saat melihat drama yang ia tonton sudah bersambung

"Bondan!" pekik Sisil jengkel karena merasa Bondan lah penyebab Sisil ketinggalan beberapa adegan drama korea yang tengah di tontonnya
Fini keluar dari kamar dan menghampiri Sisil

"Kenapa sih kamu ini? Sudah seperti singa betina yang mengamuk saja?" komentar Fini langsung duduk di samping Sisil

"Bondan tu, ngeselin, mengganggu aku yang lagi asik-asiknya menonton drama korea" gerutu Sisil jengkel membuat Fini menggeleng tidak habis pikir

"Ck! aku pikir kenapa, lagian tidak capek apa kamu, ini sudah jam 7 malam, masih saja menonton drama korea dari jam 3 sore tadi" ujar Fini membuat Sisil terlonjak kaget

"Ya ampun! Hampir saja aku lupa, thanks ya sudah mengingatkan aku" ujar Sisil sambil beranjak berdiri dan berlari menuju kamarnya

"Ck! anak itu memang ada-ada saja ya" ujar Fini sambil meraih remote televisi dan mengganti channel

Setengah jam kemudian Sisil keluar dari kamarnya dengan penampilan yang feminim membuat Fini yang tengah duduk di sova menatap Sisil penasaran

"kamu mau pergi berkencan lagi Sil?" tanya Fini memastikan membuat Sisil mengangguk mantap

"Sama pria yang semalam?" tanya Fini penasaran

"tidak jera ya kamu?" tanya Bondan yang baru keluar dari dapur sambil membawa segelas jus jeruk, membuat Sisil menatap Bondan jengkel dan mengabaikan pertanyaan Fini

"Sirik kamu" gerutu Sisil saat Bondan duduk di samping  Fini

"kamu mau pergi berkencan dengan siapa sih?" tanya Bondan penasaran, Fini pun menanti jawaban Sisil karena penasaran juga

"Erik!" jawab Sisil semangat membuat Bondan mendengus jengkel dan Fini tertegun sesaat

"Erik?!" tanya Fini memastikan yang langsung di respon anggukan mantap dari Sisil

"Ck! Awas ya kalau kamu nanti memohon minta dijemput lagi, tidak akan sudi aku" ujar Bondan membuat Sisil mencibir

"Tenang saja, kali ini aku di antar pulang sama Erik" jawab Sisil

Tbc

Come, Baby Come! (You Make Me Pregnant 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang