"Oke, sekali lagi aku ingin kamu mendengar Fin, kalau terjadi sesuatu sama kamu, aku siap bertanggung jawab" ujar Bondan mantap membuat Fini mengangguk mantap
"Kalau begitu bisakan keluar dari kamar aku sekarang" pinta Fini penuh harap membuat Bondan mengangguk
Bondan pun beranjak menuju pintu kamar Fini, sebelum keluar dari kamar Fini, Bondan menoleh ke arah Fini"Aku siap bertanggung jawab Fin" ujar Bondan membuat Fini tertegun
Bondan keluar dari kamar Fini membuat Fini memejamkan mata erat, tanpa bisa di tahan lagi air matanya jatuh mengalir membuat Fini terduduk lemas
"Apa yang harus aku lakukan sekarang" guman Fini pelan sambil menahan isakan tangisnya
Sementara di luar kamar Fini, Bondan menghela nafas berat dan mengacak rambutnya prustasi
"Dasar bodoh!" guman Bondan geram pada dirinya sendiri karena tidak bisa mengontrol diri tadi malam
"Dasar bodoh kamu Bondan!" ujar Bondan masih geram pada dirinya sendiri
***
Erik menghampiri Fini yang tengah berjalan menuju kelas, Fini berjalan dengan tatapan lesu
"Hai Fin" sapa Erik ramah membuat Fini menoleh ke arah Erik, Erik tersenyum manis
"Hai" balas Fini canggung, terus terang, meskipun Fini berusaha tegar di hadapan Bondan, tapi sebenarnya Fini merasa sangat cemas dan sedih
"Sore ini kamu ada waktu?" tanya Erik penuh harap membuat Fini mengerutkan kening bingung
"Kenapa memangnya?" tanya Fini heran
"Aku mau mengajak kamu menonton pertandingan basket, kamu suka kan?" tanya Erik membuat Fini tertegun sesaat, Fini memang suka menonton pertandingan basket, tapi saat ini pikirannya tengah kacau jadi tidak sedang bersemangat untuk melakukan apapun
"Ehm sorry Rik, aku ada kelas sampai nanti malam" jawab Fini berbohong, karena kelas Fini berakhir sore ini jam 3, tapi Fini sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun saat ini
Erik menghela nafas pelan, sedikit kecewa dengan penolakan Fini
"Ya sudah kalau begitu tidak apa-apa, tapi lain kali kamu bisa kan?" tanya Erik pantang menyerah membuat Fini tersenyum canggung
"aku tidak bisa berjanji Rik" jawab Fini ragu membuat Erik tersenyum manis
"Tidak masalah, ini untuk kamu" ujar Erik sambil menyodorkan sebungkus cokelat kesukaan Fini ke arah Fini, Fini meraih cokelat itu dengan tatapan tidak percaya
"Kok kamu bisa tau cokelat kesukaan aku Rik?" tanya Fini takjub membuat Erik terkekeh
"Apa sih yang tidak aku tau tentang kamu Fin, apapun tentang kamu aku sudah tau semuanya" ujar Erik membuat Fini membelalakkan mata kaget
"Kalau kamu sudah punya waktu untuk pergi jalan-jalan keluar bersama, kabari aku ya, aku ke kelas dulu" pamit Erik membuat Fini mengangguk patuh
Erik kemudia beranjak pergi meninggalkan Fini yang menatap cokelat di tangannya dengan tatapan sendu
"Sebenarnya siapa sih wanita yang kamu dekati dan kamu sukai Rik? Aku atau Sisil" ujar Fini yang merasa bingung dengan sikap Erik yang begitu manis terhadap dirinya dan Sisil
Sisil yang sedari tadi mengamati mereka dari kejauhan, perlahan bergerak menghampiri Fini dan merangkul Fini sambil tersenyum lebar
"Cieeee yang barusan di beri cokelat sama Erik, senang ya" goda Sisil membuat Fini menatap Sisil heran
"kamu cemburu?" tanya Fini memastikan membuat Sisil mengerutkan kening bingung
"Cemburu? Untuk apa aku harus cemburu?" tanya Sisil balik membuat giliran Fini yang heran
"Bukannya kamu dan Erik ada hubungan khusus ya? kamu juga kencan dengan Erik kan semalam" ujar Fini membuat Sisil terkekeh
"Oh itu, aku memang kencan dengan Erik, tapi kencan antara fans dan idola bukannya kencan antar pasangan" jelas Sisil membuat Fini makin bingung
"Kencan antara fans dan idola? Maksud kamu?" tanya Fini meminta penjelasan lebih lanjut
"Maksudnya aku itu fans nya Erik, dan Erik idola aku" jelas Sisil semangat membuat Fini tertegun
"Jadi kalian berdua tidak punya hubungan apa-apa?" tanya Fini masih tidak percaya
"Ya tentu saja tidak, Erik bukan tipe pria idaman aku, dia cuma aku anggap sebagai idola aku, kenapa kamu menolak ajakan jalan-jalan dari Erik sih, Erik kan suka sama kamu Fin" ujar Sisil membuat Fini kaget
"Ck! Erik suka sama aku? tidak mungkin" bantah Fini membuat Sisil berdecak jengkel
"Serius! aku sering berkencan dengan Erik, itu karena dia ingin tau semuanya tentang kamu, Erik ingin tau apa yang kamu suka dan apa yang tidak kamu suka, dia juga minta tolong pada ku untuk bisa dekat dengan kamu" jelas Sisil membuat Fini makin kaget
"Jangan bercanda deh Sil, tidak lucu tau" pinta Fini tidak ingin percaya membuat Sisil mendengus jengkel
"Siapa yang sedang bercanda si Fin, aku serius! Serius 100%" jelas Sisil meyakinkan membuat Fini tertegun
Fini masih tidak bisa mempercayai kalau Erik suka dengan dirinya
"Eh hari ini kita masuk di kelas yang sama kan? Yuk masuk" ajak Sisil sambil menggandeng lengan Fini dan mengajak Fini menuju kelas
***
Sisil menghampiri Bondan yang tengah membuat kopi di dapur
"Bon, kamu sama Fini sedang bertengkar ya, kenapa akhir-akhir ini aku melihat kalau selama 1 minggu ini kamu dan Fini jarang berkomunikasi, kalian berdua tidak sedang bermasalah kan?" tanya Sisil penasaran saat melihat Bondan dan Fini yang dulunya akrab tapi sejak seminggu ini berubah menjadi canggung dan saling menghindar
"tidak kok" jawab Bondan berbohong membuat Sisil berdecak jengkel
"Please deh Bon, aku ini sudah mengenal luar dalam kamu dan Fini, 3 tahun kita sudah hidup bersama di rumah ini, susah senang bersama, jadi aku tau kapan kalian berdua akur dan kapan kalian berdua bertengkar, jadi, kali ini kalian berdua ada masalah apa?" tanya Sisil masih penasaran membuat Bondan menghela nafas berat
"aku sama Fini tidak bertengkar Singa betina yang galak! Kami berdua baik-baik saja kok, sepertinya kamu yang ada masalah, bukannya aku dan Fini" ujar Bondan berusaha meyakinkan Sisil membuat Sisil mendengus jengkel
"Ck! Aku tau kenapa kamu dan Fini tidak saling berbicara, pasti sumber permasalahannya ada pada kamu kan? kamu pasti cemburu kan melihat kedekatan Erik dan Fini, kamu itu sebenarnya suka kan sama Fini!" tuduh Sisil membuat Bondan langsung menatap Sisil jengkel
"Siapa yang mengatakan kalau aku cemburu dengan kedekatan Fini dan Erik? dan siapa juga yang mengatakan kalau aku suka sama Fini? bukan Fini wanita yang aku sukai Sil, tapi kamu!" ujar Bondan dengan tegas membuat Sisil ternganga kaget, Fini yang ingin masuk ke dapur pun mengurungkan niatnya saat mendengar kalimat yang Bondan ucapkan
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Come, Baby Come! (You Make Me Pregnant 4)
Roman d'amourKesalahan satu malam yang dilakukan kedua sahabatnya membuat rencana pernikahan Sisil terancam gagal total. Calon suaminya ternyata memiliki anak bersama wanita lain. Di saat keterpurukan Sisil, muncul sosok pria dari masa lalu Sisil yang merubah se...