"Ck! Awas ya kalau kamu nanti memohon minta dijemput lagi, tidak akan sudi aku" ujar Bondan membuat Sisil mencibir
"Tenang saja, kali ini aku di antar pulang sama Erik" jawab Sisil riang
"aku pergi dulu ya" pamit Sisil sambil melangkah pergi keluar dari rumah meninggalkan Bondan dan Fini yang menatap layar televisi dengan tatapan marah
Sisil tiba di restoran saat jam menunjukan pukul 8.45
"Sorry terlambat" ujar Sisil sambil duduk di hadapan Erik, Erik tersenyum pelan
"aku pikir kamu mau mebalas dendam dengan tidak datang malam ini" canda Erik membuat Sisil terkekeh
"Ya tidak lah" jawab Sisil
"kamu mau makan apa, pesan saja" ujar Erik membuat Sisil mengangguk
"Ehm Sil, Fini suka pria yang seperti apa sih?" tanya Erik penasaran membuat Sisil langsung menatap Erik penuh selidik
"Kamu naksir sama Fini?" tebak Sisil kaget membuat Erik tersenyum canggung
"Serius Rik!?" tanya Sisil memastikan
"Ehm, begitulah, Fini belum punya pacar kan?" tanya Erik memastikan
"Belum, ih serius kamu?! Ya ampun aku setuju sekali kalau kamu pacaran dengan Fini, tipe pria idaman Fini itu ya seperti kamu !" ujar Sisil semangat membuat Erik tersenyum senang
"Serius kamu?!" tanya Erik memastikan
"Serius lah Rik, pria idaman Fini itu yang tampan, romantis, bisa main alat musik, terutama piano, pintar, ya itu ada di kamu semua" jelas Sisil semangat membuat Erik tersenyum senang
"Kalau begitu kamu mau tidak Sil membantu aku agar aku bisa dekat dengan Fini?" tanya Erik penuh harap membuat Sisil mengangguk mantap
"Iya Rik, aku mau! Aku pasti akan membantu kamu semampu ku Rik" ujar Sisil semangat membuat Erik sangat senang
"Terima kasih banyak ya Sil" ujar Erik
Sementara itu Bondan dan Fini yang tengah menonton tv
"Yakin ini Fin kamu mau menonton film seperti ini, aku sih oke-oke saja" ujar Bondan membuyarkan lamunan Fini, membuat tatapan Fini pada televisi menjadi sangat jelas, seketika mata Fini terbelalak kaget melihat tayangan di televisi yang menayangkan adegan sepasang kekasih yang tengah making love
"Bondan!" pekik Fini marah langsung menatap tajam ke arah Bondan, membuat Bondan terkekeh geli
"Cepat ganti!" pinta Fini jengkel
"Iya iya" ujar Bondan sambil mengganti channel televisi, bertepatan dengan itu lampu tiba-tiba padam
"Bondan!" pekik Fini ketakutan langsung bergegas mendekati Bondan dan merangkul lengan Bondan erat
"Ih apaan sih Fin, horny ya" canda Bondan membuat Fini mencubit lengan Bondan
"Aw, sakit Fin!" pekik Bondan tidak terima sambil berusaha melepaskan tangannya dari Fini
"Ih Bon, aku takut nih" ujar Fini sambil mencengkram erat lengan Bondan
"Ck! Kamu ini seperti anak kecil saja, aku mau mencari lilin di dapur Fin" ujar Bondan sambil beranjak berdiri membuat Fini ikutan berdiri, masih mencengkram erat lengan Bondan
"Ikut" pinta Fini sambil merengek membuat Bondan terkekeh
"Ya sudah ayo, kamu tidak membawa hp apa ya agar ruangan lebih terang sedikit " ujar Bondan sambil berjalan perlahan diikuti Fini
"Hp aku di kamar Bon, hp kamu di mana?" tanya Fini balik
"Ya sama, di kamar juga" jawab Bondan
"Ck! Susah jika harus mencari lilin kalau gelap-gelapan begini, kalau making love sih gelap-gelap begini memang paling enak" ujar Bondan membuat Fini langsung memukul kepala Bondan keras
"Aw! Gila kamu ya Fin, kamu sama saja dengan si singa wanita yang suka sekali menganiyaya aku, kalau aku geger otak bagaimana" protes Bondan membuat Fini mendengus jengkel
"Habis kamu punya mulut itu loh suka sekali berbicara yang aneh-aneh" omel Fini jengkel
"Ck! kamu sih belum merasakannya, kalau kamu sudah merasakannya kamu pasti ingin terus menerus deh" ujar Bondan membuat Fini berdecak jengkel
"Ck! Sudah deh jangan mulai, buruan cari lilinnya" pinta Fini
"Ck! Susah Fin jika harus bergandengan seperti ini, kamu duduk saja dulu deh di sova agar aku sendiri yang mencari lilinnya" pinta Bondan
"tidak! aku kan takut Bon" tolak Fini membuat Bondan mendecak jengkel
Dengan susah payah keduanya menuju dapur dan menemukan lilin, Bondan pun menyalakan lilin dan menyodorkan ke arah Fini"Nih duluan kamu bawa lilin ini ke sova, aku mau mengambil minuman dulu" ujar Bondan membuat Fini melepaskan gandengan tangannya dan mengambil lilin dari tangan Bondan
"Jangan lama-lama ya Bon" pinta Fini sambil menuju arah sova, Fini meletakan lilin di atas meja bertepatan dengan Bondan yang menyusul membawa kaleng minuman
"Minuman apa tuh?" tanya Fini menatap penasaran kaleng minuman yang di bawa Bondan, Bondan minum sambil duduk di samping Fini
"Minuman pria" jawab Bondan santai membuat Fini mengerutkan kening bingung
"Minuman pria? Memang wanita tidak boleh meminum minuman itu ya Bon?" tanya Fini heran membuat Bondan terkekeh
"Boleh sih, tapi aku sarankan jangan kalau kamu masih ingin tetap waras" jawab Bondan membuat Fini makin mengerutkan kening bingung
"Loh kalau ini minuman yang bisa membuat kamu tidak waras, untuk apa kamu meminumnya, aneh" ujar Fini tidak habis pikir membuat Bondan terkekeh
"Polos sekali sih kamu Fin, coba kalau Sisil yang melihat aku meminum minuman seperti ini, dia pasti langsung memberikan aku ceramah panjang lebar" ujar Bondan membuat Fini terkekeh
"Lagian itu minuman khasiatnya apa sih selain membuat orang sampai tidak waras?" tanya Fini membuat Bondan tersenyum pelan
"Menghilangkan stress dan rasa amarah" jawab Bondan membuat Fini tertarik
"Serius kamu ini minuman bisa untuk menghilangkan stress dan rasa amarah?" tanya Fini tidak percaya
"Untuk aku sih bisa" jawab Bondan membuat Fini langsung merebut kaleng minuman itu yang membuat Bondan kaget
"Kalau begitu aku juga mau" ujar Fini
"Eh jang...an!" cegah Bondan, tapi terlambat karena Fini sudah meminum minuman itu
"Ih pahit!" ujar Fini sambil mengernyit tidak suka
"Ck! Pahit, minunan ini memang pahit, makanya tidak perlu kamu minum" ujar Bondan sambil mengambil kembali kaleng minuman itu dari tangan Fini
"Memang kamu bisa sampai merasa stres dan menahan marah itu karena apa?" tanya Fini
Bondan kembali meminum minumannya
"Karena aku terlalu pengecut" ujar Bondan membuat Fini menatap Bondan
"kamu? Pengecut? Maksud kamu?" tanya Fini meminta penjelasan
"Yah aku pria yang pengecut karena tidak pernah berani mengungkapkan perasaan suka aku pada wanita yang aku suka" jelas Bondan membuat Fini ternganga tidak percaya
"kamu suka juga sama wanita?" tanya Fini takjub membuat Bondan tersenyum kecut sambil meminum minumannya
"Kalau kamu, kenapa kamu bisa sampai merasa stres dan menahan amarah? Cemburu saat mendengar Sisil pergi berkencan dengan Erik?" tuduh Bondan membuat Fini langsung merebut kaleng minuman Bondan dan langsung meminumnya hingga habis.
Bondan menatap tingkah Fini dengan tatapan tidak percaya
"Fin, parah kamu" ujar Bondan jengkel membuat Fini terkekeh
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Come, Baby Come! (You Make Me Pregnant 4)
RomanceKesalahan satu malam yang dilakukan kedua sahabatnya membuat rencana pernikahan Sisil terancam gagal total. Calon suaminya ternyata memiliki anak bersama wanita lain. Di saat keterpurukan Sisil, muncul sosok pria dari masa lalu Sisil yang merubah se...