Petaka Penuh Cinta

23.2K 1.4K 30
                                    

Final dikit lagi bakalan end nih ini cerita

Untuk sekuel nya author belum bisa up karena masih proses editing.

Jadi untuk serial hot wedding & you make me pregnant author vakum dulu sementara sehingga proses editingnya kelar

Selain itu author sedang mengerjakan projek membuat naskah novel yang akan author kirim ke penerbit

Ada 4 naskah yang masih dalam proses pengetikan (ini alasan utama kenapa author blank bikin cerita untuk wattpad 😂😂), 1 naskah sudah author kirimkan dan menunggu keputusan dari pihak penerbit apakah di terima atau tidak 😂😂😂😂 tapi doakan semoga di terima yaaa 😂😂😂😂

Dan 1 naskah udah kelar hanya masih proses editing, 1 naskah dalam proses pengetikan, dan 1 naskah baru berupa draf (berasa sombong banget yaaa 😂😂😂😂)

Author sih berharap banyak naskah author dapat di terima, lumayan buat nambah penghasilan guru honor 😂😂😂😂

Kalau naskah yang author kirimkan sukses kan bangga nih  😂😂😂😂

Eh jadi curcol

Ya sudah

Hapoy reading yaaa

***

Aku akan melepaskanmu untuk Bondan jika itu bisa membuatmu bahagia" ujar Erik sambil menatap Sisil sendu, Sisil membelalakkan mata lebar

"Itu bukti cintaku pada mu Sil, aku akan ikhlas, ikhlas melepaskan kamu untuk Bondan, aku akan melupakan semua dendam masa laluku, yang aku inginkan hanya melihat kamu bahagia" ujar Erik membuat Sisil tertegun

"Dan jika kebahagianmu bersama dengan Bondan, aku rela" ujar Erik benar-benar menyerah

Sisil terdiam dengan semua kejadian itu

"Jadi kita akan bercerai?" tanya Sisil dengan perasaan yang hampa

"Jika itu bisa membuat kamu bahagia, aku akan menceraikanmu Sil" ujar Erik berusaha memantapkan hatinya
Sisil menghela nafas berat

"Baik" ujar Sisil

"Tapi sebelum kita bercerai, bisakah kita melakukan kewajiban kita sebagai sepasang suami istri untuk yang pertama dan yang terakhir?" tanya Erik membuat Sisil tersenyum sinis

"Jadi kamu tetap akan melanjutkan rencanamu untuk membalas dendam pada Bondan, menghamiliku dan kemudian meninggalkan ku?" tanya Sisil, Erik menggeleng pelan

"Ini bukan lagi tentang sebuah balas dendam, tapi tentang keinginanku menjadi pria pertamamu, keinginanku untuk memiliki kamu seutuhnya" ujar Erik mantap, Sisil berpikir sejenak apakah akan menyetujui permintaan konyol itu

"Kamu tidak akan mungkin langsung hamil dengan sekali melakukannya Sil" ujar Erik membujuk

"Baik" jawab Sisil membuat Erik tersenyum lebar

Erik perlahan mendekati Sisil, Erik berhenti di hadapan Sisil dan menatap Sisil lembut

"Malam ini bisakah kamu membuang semua hal tentang Bondan dari hati dan pikiran kamu?" tanya Erik penuh harap, Sisil menatap Erik ragu

"Bisakah kamu mengganggap aku sebagai pria yang kamu cintai meskipun hanya malam ini?" tanya Erik lagi

"Akan aku coba" ujar Sisil membuat Erik tersenyum manis

"Terima kasih" ujar Erik sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Sisil, Erik menempelkan bibirnya dengan bibir Sisil

Ciuman yang di berikan Erik membuat Sisil melupakan sejenak pertengkarannya bersama Sisil, untuk yang pertama dan terakhir, Sisil ingin menjadi seorang istri yang berbakti pada Erik, mengeluarkan nama Bondan dari dalam pikiran dan hatinya.

Begitu halnya Erik, mengambil hak nya sebagai seorang suami membuat semua amarah, kebencian dan dendam dalam diri Erik menghilang seketika.

Dan kini Erik hanya bisa berharap kalau benih yang ia tanamkan dalam rahim istrinya bisa berbuah manis, hasil yang akan membuat perceraian itu tidak pernah terjadi.

***

Agus membelalakkan matanya lebar melihat kemunculan Erik di depan rumahnya pada jam 6 pagi ini.

Sementara Erik memasuki rumah Agus dengan begitu santai seolah tidak terjadi apapun

Setelah malam yang panjang yang begitu membahagiakan bagi Erik, sorenya Erik memutuskan untuk kembali ke bali, dan kini ia baru tiba di rumah milik Agus

Agus menutup pintu dengan heran

"Kenapa muncul sepagi ini? Istri kamu mana?" tanya Agus heran melihat Erik datang seorang diri

Erik menghempaskan tubuhnya di atas sova

"Kami akan bercerai" ujar Erik sambil tersenyum manis, Agus mengerutkan kening bingung

"Bercerai? Maksud kamu, kamu dan Sisil akan bercerai" tanya Agus memastikan, Erik mengangguk mantap

"Tapi kenapa ekspresimu sebahagia itu? Bukannya kamu mengatakan kamu mencintai Sisil, tapi kenapa kamu tidak terlihat sedih sana sekali?" tanya Agus tidak mengerti dengan ekspresi wajah Erik yang tidak sesuai dengan perkataannya

"Kenapa aku harus sedih saat perceraian itu kemungkinan besar tidak akan terjadi" ujar Erik membuat Agus makin bingung

"Jadi sebenarnya kalian ini akan bercerai atau tidak?" tanya Agus meminta kepastian

Erik tersenyum tipis

"Kamu pikir aku akan melepaskan wanita yang aku cintai?" tanya Erik membuat Agus makin bingung

"Sungguh aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi di antara kalian, hanya satu yang aku inginkan, jangan lagi menggangguku di pagi hari seperti ini" ujar Agus jengkel membuat Erik terkekeh

Agus melangkah kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidur

***

Tasya menatap jengkel ke arah Sisil yang tengah berbaring santai di depan televisi

"Sampai kapan kamu akan menginap di sini?" tanya Tasya jengkel karena sudah dua hari Sisil menginap di rumahnya, sedikit mengganggu keinginannya untuk romantisan dengan Adit

"Belum seminggu Sya, aku kan pamitnya dengan mama dengan alasan berbulan madu dengan Erik di bali" ujar Sisil

Setelah Erik pergi meninggalkan rumah, Sisil juga buru-buru pergi dan berpamitan pada ibunya  dengan alasan berbulan madu

Tasya menghela nafas jengkel

"Kenapa tidak kamu katakan saja pada tante kalau kamu dan Erik memutuskan untuk bercerai" ujar Tasya jengkel, Tasya sudah mengetahui secara jelas permasalahan antara Sisil dan Erik, sebagai sahabat dekat Sisil, Tasya menjadi orang yang selalu tau tentang permasalahan hidup Sisil

"Usia pernikahan kami belum juga 1 bulan Sya, aku tidak tega mengatakan tentang masalah perceraian ini pada mama" ujar Sisil membuat Tasya menghela nafas berat

"Jadi kapan kamu akan memberitaukan kepada tante? Cepat atau lambat kamu harus memberitaukan masalah ini pada tante, tidak mungkin kamu tinggal di sini selama sebulan dengan alasan berbulan madu" ujar Tasya membuat Sisil tersenyum miris

"Dan aku juga tidak menyangka kamu sebodoh itu, padahal kamu dan Erik memutuskan untuk bercerai, tapi kalian malah melakukannya" ujar Tasya tidak habis pikir dengan konyolnya tingkah Erik dan Sisil

"Kamu tidak takut kalau nantinya kamu akan hamil?" tanya Tasya membuat Sisil tercenung

"Kami hanya sekali melakukannya, apa bisa langsung hamil?" tanya Sisil membuat Tasya berpikir sejenak

"Sebenarnya jarang hal itu terjadi, tapi bisa saja terjadi, untuk memastikannya kamu harus mengecek kondisi kandungan mu ke dokter" ujar Tasya menyarankan, Sisil berpikir sejenak

"Baiklah aku akan memeriksanya nanti" ujar Sisil

Tbc

Come, Baby Come! (You Make Me Pregnant 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang