Ternyata kuat juga Clara mendorong dirinya buat keluar dari kamar anak-anaknya itu, dan terbuktinya dirinya sekarang telah berada diluar kamar anak-anaknya. Padahal kan dirinya pengen sekali tidur sama Clara, namun naas harus menerima nasibnya yang harus tidur berdua lagi dengan bantal guling tercinta, padahal kalo dirinya bisa tidur bareng sama Clara kan bisa meluk lagi, sungguh walaupun dirinya tadi hanya sebentar memeluk Clara, cuman dirinya entah kenapa merasa sangat nyaman..
Sedangkan dikamar, Ceino terus ingin dipeluk oleh Clara selama dirinya tidur malam ini..
"Mama, ceino pengen dipeluk sama mama.." Ujar Ceino..
"Sini-sini mama peluk.." Ujar Clara yang langsung memeluk ceino dan sambil mengelus punggungnya..
Ceilo yang melihat adeknya dipeluk pun oleh perempuan yang telah dianggap mama oleh adeknya itu, mendadak ingin juga dipeluk..
"Tante, ceilo juga boleh gak dipeluk sama Tante ?" Ujar Ceilo dengan pandangan berharapnya, sungguh mungkin kalo papa nya melihat dirinya seperti ini, pasti bakalan menertawakannya..
Clara yang mendengar permintaan ceilo yang ingin dipeluknya pun hanya tersenyum, mungkin dia awalnya ragu untuk mengucapkannya, tapi dirinya pun mengerti kalo mungkin ceilo udah mulai membuka hatinya untuk dirinya menjadi mama yang sesungguhnya untuk ceino dan ceilo nanti, semoga harapannya menjadi kenyataannya...
"Boleh dong sayang, sini disebelah kiri mama, biar mama bisa meluk ceilo dan Ceino. Mau gak ?" Ujar Clara..
"Mau Tante.." Ujar Ceilo dengan semangatnya kalo perempuan yang dianggap mamanya oleh adeknya mau memeluknya..
Ceilo pun langsung memeluk Clara disebelah kirinya, dan Clara pun tak sungkan untuk membalas memeluk ceilo dan melakukannya seperti terhadap ceino tadi, sedangkan ceino disebelah kanannya udah mulai tertidur. Sungguh dirinya ingin seperti ini terus bisa memiliki keluarga yang bahagia, itupun kalo bosnya itu tidak main-main dengan perasaannya karena dirinya sebenarnya masih ragu dengan bos nya itu, takutnya omongan bosnya itu, hanya karena anaknya yang kedua udah memanggil dirinya dengan sebutan mama saja, bukan karena rasa sayang dan suka yang sebenernya..
Mungkin kalo bosnya ingin berniat serius dengan dirinya, dirinya pasti bisa kok nerima anak-anaknya maupun status dudanya, karena memang kedua orang tuanya tidak pernah mempermasalahkan tentang status, begitupun dirinya. Dirinya hanya ingin memiliki seorang suami yang bisa menyayanginya, menerima dirinya dengan apa adanya, dan bisa membimbingnya..
Sedangkan Vincent pun dikamarnya tidak bisa tidur karena terus terbayang dengan kejadian tadi, dimana dirinya memeluk Clara, entah kenapa dirinya merasa nyaman hanya dengan mencium aroma Clara yang bisa membuat dirinya tenang dan nyaman. Sungguh ingin sekali bisa merasakan kembali. Namun sayang keinginannya belum tercapai, dan untuk malam ini dirinya masih memeluk bantal guling tersayangnya itu. Sepertinya dirinya harus segera melakukan rencananya, dan mungkin akan menjadi kejutan untuk orang tua Clara dan Clara lah utamanya..
Sungguh dirinya menjadi tak sabar melakukannya..
Seolah waktu mengerti perasaan Vincent pun mendukungnya, dengan mempercepat waktu menjadi pagi kembali, dan efek semalam lah dirinya mempunyai kantung mata. Bagaimana dirinya bisa mempunyai kantung mata, dirinya baru bisa tidur jam 4 sedangkan dirinya harus berangkat kantor itu jam 8, hanya 4 jam dirinya bisa tidur. Sungguh besar efek pelukan dengan Clara terhadap dirinya..
Vincent segera melangkah ke kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke kantornya, tak lama dirinya pun telah usai dengan acara mandi paginya. Dirinya segera memakai kemeja warna biru dongker, dengan dasi putih, beserta celana bahannya berwarna yang senada dengan pakaiannya. Sungguh makin tampan lah dirinya hanya dengan memakai pakaian seperti ini, mungkin kalo perempuan lain yang melihatnya akan segera menyukainya, namun kalo untuk Clara. Mungkin dirinya akan sedikit berjuang untuk menaklukkannya..
Setelah rapi dan wangi pun, dirinya segera berjalan ke arah ruang makan dekat dengan dapurnya itu, disana telah duduk anak-anaknya beserta Clara yang sedang mengambilkan sarapan untuk anak-anaknya itu..
"Pagi papa.." Ujar Ceino dan Ceilo bersamaan..
Clara pun hanya bisa bingung, ketika melihat Vincent seperti tak bersemangat itu, ditambah dengan timbulnya kantung mata itu. Entah apa yang terjadi dirinya semalam..
"Kamu kenapa kok gak semangat gitu ?" Ujar Clara yang mencoba bertanya ke Vincent..
"Gak papa.." Ujar Vincent dengan suara lesunya..
"Lah aneh kamu pagi-pagi gini. Mending kamu sarapan dulu gih, kamu mau sarapan apa ? Aku masak nasi goreng tadi. Cuman ada roti juga kok, kalo lagi gak mau sarapan nasi.." Ujar Clara..
"Roti aja deh.." Ujar Vincent..
"Yakin papa gak mau nyoba nasi goreng buatan Tante ? Enak loh, aku aja baru mau nambah hehehe.." Ujar Ceilo..
Vincent yang mendengar omongan ceilo, anak pertama kesayangannya pun menjadi penasaran..
"Beneran enak sayang ? Kamu gak bohong kan sama papa ?" Ujar Vincent..
"Issshhh..kakak gak bohong pa. Nasi goreng buatan mama enak kok. Ceino suka..." Ujar Ceino..
Clara pun menjadi tidak mood pagi ini, ketika mendengar omongan bosnya itu, kalo memang gak mau makan masakannya lagi kan tinggal bilang, padahal dirinya udah capek-capek bangun pagi hanya buat masak nasi goreng. Huhh..sungguh bisa bosnya itu membuat dirinya tidak mood..
"Yah udah kalo kamu gak mau mau makan nasi goreng buatan ku. Tinggal bilang aja.." Ujar Clara dengan nada ketusnya..
Vincent yang merasa telah salah berbicara pun, merasa bersalah dengan Clara, padahal dirinya hanya ingin menggoda anak-anaknya, kenapa Clara yang jadi ngambek..
"Clara, aku gak bermaksud begitu kok. Aku cu.." Ujar Vincent yang terpotong dengan ucapan Clara..
"Udah gak usah banyak ngomong. Aku tau kok, masakan ku gak enak.." Ujar Clara..
Vincent yang mendengar ngomongan Clara pun menjadi kesal sendiri, udah tau dirinya mau ngomong malah dipotong, kan jadi salah paham sendiri. Aduhhh..
"Clara, jangan potong ngomongan ku. Aku itu gak ada maksud untuk bilang masakan mu itu gak enak atau gak mau makan. Aku tadi cuman mau ngegoda anak-anak aja kok.." Ujar Vincent menjelaskan kesalahpahaman ini..
Clara yang mendengar penjelasan bos nya itu pun merasa malu, dirinya bahkan sempat marah dengan bosnya itu..
"Maaf yah aku udah marah sama kamu.." Ujar Clara meminta maaf karena kesalahpahaman dirinya tadi..
"Gak papa sayang, aku ngerti kok. Cuman jangan motong ngomongan aku lagi yah, nanti kamu malah salah paham lagi. Yah udah aku mau sarapan nasi goreng aja deh, gak jadi roti. Kamu ambilin buat aku yah..?" Ujar Vincent..
Clara yang mendengar Vincent yang telah berapa kali memanggil dirinya dengan sebutan sayang pun menjadi tersipu malu. Efeknya pipinya menjadi merah, mungkin tidak keliatan oleh dirinya, cuman dirinya merasa pipinya mulai panas seperti kepiting rebus ketika mendengar Vincent memanggil dirinya dengan kata sayang..
Ceino yang melihat mamanya itu pipinya merah pun, menjadi bingung..
"Mama kenapa kok merah pipinya ? Mama sakit yah ?" Ujar Ceino..
![](https://img.wattpad.com/cover/181557950-288-k673477.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Duda Beranak 2
RomanceClara yang baru pulang kerja, dikejutkan dengan suara anak kecil laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan mama.. penasaran cerita dengan ceritanya..