"Aku baik ma, dan pekerjaan ku pun lancar. Makasih yah mama dan papa udah mau mengerti aku. Oh iya ma, aku kesini gak sendiri datangnya. Aku kesini bareng dengan keluarga bos ku, mereka katanya ingin silahturahmi dengan mama dan papa.." Ujar Clara..
"Mama kangen sama kamu sayang. Sekarang putri mama udah makin cantik aja..." Ujar Febby..
Johan yang mendengar istrinya memuji putrinya pun tersenyum, memang gak heran lagi. Karena kecantikan putrinya itu berasal dari istrinya dulu. Bahkan sekarang lebih cantik. Dirinya aja tadi hampir tidak mengenalinya..
"Iya dong sayang. Kamu aja cantik, gimana anak mu ? Pasti cantik lah, kalo aku masih muda juga mau nikah sama Clara.." Ujar Johan dengan senyum jahilnya..
Febby pun hanya bisa mengerucutkan bibirnya, mendengar omongan suaminya ini. Memang dirinya udah gak cantik lagi yah..
"Issh..papa nih. Masa anaknya sendiri mau dinikahin sih ?! Memang mama udah gak cantik lagi yah ?" Ujar Mamanya pelan..
"Gak kok sayang, papa cuman bercanda tadi. Mama tuh masih jadi ratu tercantik dihati papa. Kalo mama gak cantik dulu, papa mana mau nikah sama mama.." Ujar Johan yang suka melihat wajah istrinya ketika kesal. Jadi pengen dimakan deh istrinya..
"Awas yah pa, nanti malam gak ada jatah buat papa. Tidur diluar.." Ujar Febby kesal..
Clara yang sedari tadi melihat interaksi mama dan papanya pun tersenyum kecil, inilah yang membuat dirinya kangen dengan kedua orang tuanya. Walaupun dirinya hidup sederhana, tapi dirinya selalu diberikan kasih sayang yang lebih dari kedua orang tuanya. Mama dan papanya selalu meluangkan waktu untuk dirinya. Walaupun kadang dirinya masih ngerasa kesepian, mungkin karena dirinya anak tunggal..
Febby pun bingung melihat putrinya bengong, entah apa yang sedang dipikirkan oleh anaknya ini. Memang dirinya udah lama tidak bertemu dengan putrinya, tapi dirinya tidak bisa dibohongi ketika ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh putrinya..
"Sayang, kamu kenapa ?" Ujar Febby sambil menampilkan senyumnya..
Clara pun tersadar ketika mendengar suara mamanya yang seperti khawatir..
"Gak papa ma. Aku gak mikirin apa-apa kok.." Ujar Clara menenangkan..
"Syukurlah sayang. Mama jadi khawatir tadi. Mama kira kamu lagi ada masalah.." Ujar Febby lega..
"Sayang, kata kamu kesini tadi sama keluarga bos kamu. Sekarang mereka ada dimana ?" Ujar Johan bingung ketika putrinya hanya sendiri..
Clara pun lupa kalo tadi dirinya tidak sendiri ke rumah orang tuanya..
"Oh iya, mereka ada diruang tamu pa.." Ujar Clara..
"Kamu ini masa keluarga bos kamu ditinggal lama ?! Nanti kamu bisa diomelin loh.." Ujar Mamanya menegur putrinya..
"Hehehe..maaf ma, keluarga bos ku baik kok. Mereka gak pernah marah sama aku.." Ujar Clara..
"Yah udah sekarang kita ketemu keluarga bos kamu dulu yuk, kasian mereka udah nunggu lama tadi. Sekalian kamu ambilkan minuman dan makanan kecil buat mereka yah, kebetulan mama kamu tadi baru selesai buat kue. Kami duluan yah sayang.." Ujar Johan sambil merangkul pinggang istrinya..
Sedangkan Vincent dan mamanya yang melihat sepasang suami istri yang sepertinya kedua orang tua dari Clara pun gugup, hanya dirinya sih yang gugup. Gimana gak gugup coba..
Vincent dan Kayla pun langsung berdiri, guna menghormati kedua orang tua Clara..
"Siang om dan Tante.." Ujar Vincent..
"Siang juga nak. Maaf yah udah nunggu lama tadi.." Ujar Febby merasa gak enak..
"Gak papa Tante, kami gak lama kok nunggunya tadi.." Ujar Vincent menjawab dengan nada ramahnya..
"Silahkan duduk lagi, berdiri terus pegal nanti. Oh iya, sebelumnya maaf bapak mau nanya ? Ada apa yah keluarga bos anak bapak mau silahturahmi dengan kami ?" Ujar Johan penasaran..
"Gini om, sebelumnya. Maaf, saya dan mama saya ada niat baik ingin melamar putri bapak untuk jadi istri saya. Apakah bapak berkenan mengijinkan putri bapak untuk jadi istri saya ?" Ujar Vincent dengan nada gugupnya..
Febby yang ngeliat 2 anak kecil yang sedang bermain didekat bos putrinya pun, menjadi gemas. Dirinya langsung menghampiri mereka..
"Halo sayang, kalian asik banget sih. Lagi main apa nih ?" Ujar Febby..
Ceino yang mungkin masih agak sedikit takut pun, tidak berani menjawab. Akhirnya kakaknya lah yang menjawabnya..
"Kami lagi main mobil-mobilan Tante, tadi kami bawa dari rumah.." Ujar Ceilo lancar..
"Uhh..Dede ganteng ini, kenapa diam aja ? Tante gak gigit kok.." Ujar Febby sambil merentangkan kedua tangannya, dirinya berharap bisa memeluk kedua anak kecil ini..
Ceino yang melihat Tante ini merentangkan tangannya pun, mengerjapkan matanya bingung..
Clara yang telah membawakan minuman beserta kue pun, segera meletakkannya di meja ruang tamu. Agar bos dan keluarganya bisa menikmatinya..
Clara yang melihat ceino bingung pun, segera menghampiri ceino..
"Sayang, sini sama mama.." Ujar Clara..
Ceino yang mendengar suara mamanya pun, segera menghampirinya..
"Mama, Tante ini siapa ?" Ujar Ceino..
"Sayang, jangan panggil Tante dong. Panggilnya Oma juga yah. Soalnya Oma ini orang tuanya mama.." Ujar Clara sambil mengelus rambut ceino lembut..
Ceino yang mendengar penjelasan mamanya pun, baru berani memanggil Tante ini dengan sebutan Oma..
"Oma.." Ujar Ceino..
"Iya sayang. Sini peluk Oma dulu.." Ujar Febby..
Ceino pun segera memeluk Oma dari mamanya. Dirinya memang takut awalnya, tapi ketika dijelaskan oleh mamanya, dirinya baru mau memberanikan diri untuk memeluk..
"Sayang, ini anak-anak lucu siapa sih ? Kok bisa disini ?" Ujar Febby bingung, tapi dirinya masih enggan melepaskan anak lucu ini dari gendongannya..
"Ma, ini Ceilo yang lagi asik main mobil-mobilan, kalo yang mama gendong itu ceino. Mereka adalah anak dari bos ku ma.." Ujar Clara menjelaskan ke mamanya..
"Lalu kemana mama dari mereka sayang ? Lalu kenapa kamu tadi menyebut kamu itu adalah mamanya mereka ? Nanti mama yang aslinya marah loh sama kamu.." Ujar Febby..
"Ma, bos ku itu duda. Dan memang dari awal mereka udah menganggap aku sebagai mamanya, dan aku pun gak keberatan kok ma. Malah aku senang dengarnya.." Ujar Clara yang mengambil alih menggendong ceino..
"Oalah..duda toh. Mama kaget sebenernya tadi, mama kirain kamu ngerebut suami orang sayang.." Ujar Febby lega..
"Gak lah ma, itu mah bukan sifatku. Memang aku berbakat jadi pelakor apa ? Sampai mama mengira aku kaya tadi.." Ujar Clara cemberut..
"Bukannya begitu sayang, mama cuman khawatir aja. Kan kamu tau, mama sama papa udah lama gak pernah ketemu kamu. Tau-taunya kamu udah dipanggil mama sama anak-anak lucu ini. Mama kan jadi khawatir sayang.." Ujar Febby menjelaskan ke putrinya..
"Mama tenang aja kok, aku gak bakalan kaya gitu.." Ujar Clara menenangkan perasaan khawatir mamanya..
Yah udah kita samperin papa mu dan keluarga bos mu..

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Duda Beranak 2
RomanceClara yang baru pulang kerja, dikejutkan dengan suara anak kecil laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan mama.. penasaran cerita dengan ceritanya..