Part 15 🌸

40.5K 1.4K 25
                                    

Vincent segera berjalan duluan ke depan untuk menghampiri anak-anaknya itu, sedangkan Clara pun menjadi sedikit sedih melihat Vincent yang meninggalkannya di kamar anak-anaknya..

Clara pun segera berjalan untuk menyusul Vincent dan anak-anak nya yang mungkin sedang menunggu nya di ruang tamu..

Ceino yang ngeliat mamanya udah siap pun, segera menghampirinya..

"Mama..ayo sekarang kita berangkat ke sekolah ceino dan kakak.." Ujar Ceino..

"Iya sayang.." Ujar Clara sambil mengusap rambutnya ceino dengan sayang..

Vincent masih tidak menghiraukan Clara, karena dirinya masih kesal dengan Clara gara-gara tadi..

Vincent pun segera berjalan ke mobilnya yang udah siap sebelumnya, karena biasanya ada sang sopir yang bisa mengantarkan bibinya untuk belanja ke pasar, dan biasanya juga sopirnya yang menyiapkan mobilnya ketika dirinya akan berangkat kerja atau pun mengantar anaknya sekolah, kecuali pulangnya..

Clara melihat itu pun, merasa hatinya semakin sakit..

Clara dan calon anak-anaknya itu segera menyusul Vincent yang mungkin sudah terlebih dahulu masuk kedalam mobilnya..

"Ayo..sayang masuk kalian kemobil.." Ujar Vincent..

Clara yang mendengar itupun dirinya otomatis membukakan pintu mobilnya untuk calon anak-anaknya masuk kedalam..

Namun ketika dirinya ingin masuk, dia mendengar bentakan dari bosnya itu, yang tak pernah dirinya sangka bosnya bisa membentaknya..

"Ngapain kamu mau masuk kedalam ?! Memang saya nyuruh kamu untuk ikut masuk juga ke mobil saya hah ?! Saya itu hanya menyuruh anak-anak saya, bukan kamu.." Ujar Vincent dengan nada membentaknya..

"Tapi.." Ujar Clara terpotong dengan ucapan ceino..

"Papa, kenapa mama gak ikut masuk ?" Ujar Ceino bingung..

"Sayang, mama mu lagi gak bisa ikut nganterin kamu. Karena mendadak ada urusan.." Ujar Vincent sambil memberikan penjelasan yang dapat dimengerti oleh anak-anaknya itu, namun seperti nya ceilo paham dengan kata-katanya ketika dirinya membentak Clara..

Huftt..makin pusing saja kepalanya, udah dirinya lagi kesal sama Clara, sekarang anaknya mungkin marah kembali dengan dirinya..

Ceino pun hanya menganggukkan kepala, karena dirinya mengira mungkin mamanya lagi sibuk hari ini, makanya jadi gak bisa ikut nganterin dirinya dan kakak nya ke sekolah..

Vincent pun segera menjalankan mobilnya guna meninggalkan Clara yang sedang sedih, kecewa karena perbuatan dirinya tadi..

Clara pun hanya bisa merasakan bagaimana rasanya sakit ketika dirimu dibentak oleh orang yang mungkin udah diterima oleh hatinya, dirinya pun mulai bimbang. Apakah memang bosnya itu sungguh-sungguh dengan dirinya ? Entahlah biar waktu yang menjawabnya..

Clara pun memutuskan untuk tidak pergi ke kantor nya hari ini, dirinya memutuskan untuk pergi ke cafe langganannya..

Tak lama akhirnya ceino dan ceilo pun sampai disekolahannya, untung saja anak-anaknya tidak dihukum karena telat tadi, yah gimana mau dihukum ? Kan sekolahannya juga punya dia..

"Sayang, kalian belajar yang rajin yah dan jangan nakal. Mungkin papa bakalan ngejemput kalian nanti.." Ujar Vincent..

"Iya pa. Tapi nanti mama ikut jemput juga kan..?" Ujar Ceino..

"Mungkin kalo nanti mama udah selesai dengan urusannya, akan ikut juga ngejemput kalian. Udah yah kalian masuk kedalam kelas, nanti dicariin loh sama ibu gurunya.." Ujar Vincent sambil mengusap kedua rambut anak-anaknya, karena kalo dirinya mencium pipi anak-anaknya, dijamin bakalan marah anak-anak nya dengan dirinya, entahlah anak-anaknya jadi mau kalo dicium oleh Clara..

Setelah memastikan anak-anaknya udah masuk ke kelasnya, dirinya baru merasa bersalah ketika dirinya tadi membentak Clara, mungkin dirinya udah keterlaluan hanya karena kata-kata Clara tadi..

"Apa Clara udah sampai kantor yah sekarang ? Udah ah..mending langsung ke kantor aja, sekalian minta maaf juga ke Clara. Maafin aku yah sayang.." Ujar Vincent dengan rasa bersalahnya..

Sedangkan Clara sedang termenung dengan kejadian tadi..

"Apa segitunya Vincent sampai marah dengan nya ? Biasanya juga sering perhatian sama dia, sering manggil dia sayang. Jangankan manggil sayang, malah ngebentak dirinya ? Apa aku punya salah yah sama bosnya itu ?" Ujar Clara didalam hati nya..

Tak lama ada seorang perempuan baru masuk kedalam cafe yang sepertinya sedang mencari tempat duduk, namun dirinya hanya melihat satu tempat duduk yang tersisa yang berada di pojok..

Cewe itu pun mengernyitkan dahinya, seperti kenal sama cewe yang sedang ngelamun gitu..

"Clara.." Ujar Cewe itu sambil memanggil Clara..

"....." Ujar Clara yang masih asik di dunia ngelamunnya..

"Claraaaa..." Ujar Cewe itu lagi sambil mencubit hidungnya Clara hingga terdengar suara yang menjerit kesakitan..

"Aduhhh..sakit. Siapa sih yang nyubitin hidungku ? Lah kamu siapa ?" Ujar Clara bingung karena tiba-tiba ada seorang perempuan yang tidak dirinya kenali, bahkan tersenyum kepada dirinya..

Semoga aja gak lesbi nih perempuan, ihhh..jijik deh ah..

"Kamu Clara kan ?" Ujar Cewe itu sambil memastikan kembali dugaannya tadi..

"Iya, benar aku Clara. Kamu tau dari mana nama ku ?" Ujar Clara..

"Masa gak ingat sih sama aku ?" Ujar Cewe itu..

"Siapa yah ? Kayanya aku gak pernah ketemu deh sama kamu ?" Ujar Clara bingung dengan perkataan perempuan itu..

Bayangkan saja dirinya tidak pernah ketemu dengan perempuan itu, tapi perempuan itu tau nama dirinya..

"Aisshh..kamu ini yah. Aku Melany sahabat SMA mu dulu, masa gak ingat sih sama aku ?" Ujar Cewe itu lagi yang mungkin udah mulai gregetan dengan sahabat nya itu...

Clara pun mencoba mengingat kembali, seingatnya dulu dia memang punya sahabat yang sama namanya kaya perempuan itu, tapi dulu sahabatnya itu gemuk, hitam pula..

Lah nih cewe aja udah kaya bule penampilannya, langsing, putih, bahkan kalo ada cowo yang ngeliat perempuan itu, bakalan langsung naksir kali..

"Perasaan aku dulu memang punya sahabat yang namanya Melany, tapi dirinya dulu itu gemuk dan hitam kulitjya, gak kaya kamu ini.." Ujar Clara..

Cewe itu pun kesal karena sahabatnya itu cuman ingat kekurangannya dulu, huft..untung sahabat kalo bukan mungkin bakalan dia maki-maki gara-gara udah ngebuka aibnya dulu..

"Aku beneran Melany sahabat kamu Clara, memang penampilan ku beda sama yang dulu, karena aku baru balik dari Jepang. Aku kan kuliah disana, ini aja aku disini karena lagi liburan aja.." Ujar Melany..

"Kamu beneran Melany ? Sahabat aku dulu.." Ujar Clara kaget kalo perempuan cantik ini, ternyata beneran sahabatnya..

"Iya Clara, kamu ini yah masih sama kaya dulu. Suka buat aku gregetan.." Ujar Melany menggerutu..

"Hehehe..abisnya aku kira tadi itu kamu lesbi Mel, gak taunya kamu sahabat ku dulu. Soalnya aku liat kamu senyum-senyum terus sih ke aku, kan jadi serem liatnya.." Ujar Clara dengan tampang tak berdosa nya..

Sedangkan sahabatnya hanya bisa mencebikkan bibirnya guna meredam rasa kesalnya, dia gak mau ngerusak moment dimana dirinya bisa ketemu kembali dengan sahabatnya ini, sungguh kangen dirinya dengan sahabat nya ini..

Suamiku Duda Beranak 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang