1. Ketahuan Bu Susi

1.5K 76 14
                                    

Hal terindah dalam hidup adalah bersama keluarga.
-
Mila Setyaningrum


Tok! tok! tok!

Ketukan pada pintu cokelat yang terbuat dari kayu jati terdengar lembut.

"Mila, bangun, Sayang!" panggil seseorang dari luar pintu kamar.

Sosok yang sedari tadi tertidur di kasur empuk bermotif melati itu tak menggubris panggilan dari luar. Ia tetap memeluk guling.

Merasa tidak dihiraukan, wanita paruh baya tersebut kemudian masuk ke kamar dan berjalan menuju jendela lalu membuka tirai berwarna hijau muda.

"Mila, cepetan bangun. Hari ini kamu sekolah, nanti terlambat!" ucap Santi, mama Mila.

Wanita paruh baya yang tetap cantik walau sudah tak muda lagi itu mengguncang-guncang tubuh anak tunggalnya.

Mata seorang gadis yang bernama Mila, perlahan terbuka akibat cahaya mentari yang menyilaukan penglihatannya serta panggilan sang mama.

"Hoamm. Mama, Mila kan masih ngantuk abis ngerjain PR semalam." Mila terlihat malas membuka kedua matanya. Ia merentangkan kedua tangannya.

"Aduh, Sayang. Nanti kamu telat, loh. Ayo cepat mandi!" Santi menarik selimut Mila.

"Memangnya, udah jam berapa, Ma?" tanya Mila. Nampaknya ia masih setengah sadar.

"Sekarang udah jam tujuh, Mila!" tegas Santi yang berada di dekat lemari pakaian.

"Apa? Mama kok gak bangunin Mila?" Mila melotot. Masih dalam keadaan setengah sadar, ia menggeliat cepat dan segera bangkit dari kasur menuju kamar mandi.

Santi yang melihat tingkah Mila, anak tunggalnya hanya geleng-geleng kepala.

"Kamu sih gak denger dari tadi mama manggil!" ucapnya lembut.

"Ma, tolong siapin seragam Mila. Ya Ma, pliss," teriak Mila dari kamar mandi.

Santi menggeleng pelan. Tingkah anaknya benar-benar menggelikan.

"Iya, Sayang." Santi dengan sabar mempersiapkan segala keperluan Mila.

***

Namanya adalah Mila Setyaningrum, seorang gadis polos nan ceria yang berwajah imut dengan kulit putih mulus. Kedua manik matanya berwarna cokelat muda, alis tebal bak semut berbaris disempurnakan oleh hidung mancungnya. Tak lupa bibir tipis semerah buah ceri, menambah kesan imut pada wajahnya.
Jika ia tersenyum, sebuah lesung pipit menghiasi pipi kanannya, manis.

Siswi yang bersekolah di SMA Kebangsaan--sekolah terkenal di Jakarta-- ini baru menginjak usia tujuh belas tahun.

***

Setelah Mila selesai berpakaian, Mila melangkahkan kakinya menuruni anak tangga satu per satu dengan tergesa-gesa. Tak lupa menenteng tas ransel berwarna abu-abu ke ruang makan menemui orang tuanya yang tengah menikmati sarapan bersama.

"Mila, ayo makan dulu," ajak Santi pada anak tunggalnya itu.

"Nggak deh, Ma. Mila makan di kantin sekolah aja," ucap Mila buru-buru sambil meraih tangan Santi kemudian dilanjutkan tangan papanya untuk berpamitan.

"Tapi, nanti kamu sakit, Nak," ucap Santi khawatir.

"Nanti Mila makan di kantin kok, Ma. Mama tenang aja. Mila pergi dulu, ya," kata Mila meyakinkan sembari berlalu.

"Kamu hati-hati di jalan!" seru papanya, Andre.

"Iya, Pa," jawab Mila. Setelah mengenakan sepatu kets, dengan rasa cemas Mila berjalan menuju depan rumahnya.

Story About MilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang