Pagi ini, caca tak lagi bangun kesiangan.
"pukul 06.30" huff... Akhirnya caca bisa datang jam setengah tujuh ke sekolah.
Ini adalah rekor terbaru caca.Namun ketenangannya hilang setelah melihat duo oon berdiri di ujung lorong.
"haii caa" sapa zahra dengan suara lantang yang menbuat seisi lorong melirik pada mereka.
Aku langsung lari dan membungkam mulut zahra yang dari tadi terus
mengucapkan kata yang sama."sini.. Sini.. Sini.. Sini.." ucap zahra layaknya anak kecil yang menginginkan permen.
"suuuttt, eh paan si. Malu maluin tau" ujar caca dengan suara sedikit berbisik ditambah lagi dengan wajah kesal.
"maaf maaf. Kamu tau ga?" ucap zahra
"apa?" ucapku dengan wajah kesal yang berubah menjadi wajah penasaran
"minggu depan sekolah kita bakalan ada acara camping seangkatan" sambung illani dengan wajah semringah.
🌿🌿🌿
pukul 07.00
Saat bel dibunyikan pa hendru-kepala sekolah, memerintahkan seluruh siswa kelas sembilan berkumpul di aula sekolah.
Illani dan zahra sudah tau apa yang akan dibicarakan nantinya, 'soal camping' ucap mereka berdua secara serentak.
🌿🌿🌿
"selamat pagi anak anak" ucap pa hendru memulai pembicaraan
"pagi paa" ucap kami dengan serentak
"seperti yang sudah kalian ketahui, sekolah kita akan melaksanakan kegiatan camping untuk kelas sembilan yang bapak cintai" ucap pa hendru yang disambut oleh desis jijik para siswa.
Setelah pembicaraan panjang, pada pemberitahuan terakhir, pa hendru mengumumkan panitia dari acara camping kali ini.
"untuk kegiatan kali ini, bapak percayakan kelancaran acara ini pada -" tak banyak siswa yang ingin menjadi panitia.
Maka dari itu moment tegang seperti ini terjadi karena para siswa tak ingin terpilih menjadi panitia.
"andrea, lawrence dan lagi lagi lagi dan lagi, Icasia" ucap pa hendru dengan suara lantang yang berhasil memecah suasana tegang.
🌿🌿🌿
Saat jam pulang sekolah, seseorang tiba tiba menghampiri bangku caca lagi.
"lo pulang sendiri kan?" tanya seseorang.
"iya" jawab caca sambil mengangkat kepala dan melihat lawrence sedang berdiri dengan ekspresi andalannya.
Wajah dingin. Yaa, itulah ekspresi andalan plus favoritnya.
"lo mau kan pulang bareng gue?" lanjutnya
"ha? Gapapa caca pulang sendiri aja. Rumah caca deket ko" ucap caca dengan wajah tak percaya.
"kita sekalian beli peralatan buat camping minggu depan" ucapnya dengan percaya diri.
"ha? Emang kita disuruh beli apa?" tanya caca dengan ekspresi bingung yang menggemaskan.
"ada lah - Banyak tanya lo. Ayo ah cepetan" ucapnya lagi. Dengan nada lebih tinggi.
🌿🌿🌿
Lawrence :)
Tak tau dalam rangka apa,namun hari ini rasanya lawrence ingin sekali menghabiskan waktu dengan caca. Ketika lawrence melihat illani dan zahra pergi meninggalkan kelas, lawrence gunakan kesempatan dalam kesempitan itu untuk mengajak caca pulang bersamanya.
🌿🌿🌿
Setelah lama membujuk caca untuk pulang bersama lawrence dengan alasan untuk membeli peralatan untuk camping minggu depan.
Saat tiba di parkiran, tiba tiba gadis manis tersebut tiba tiba membuka suara.
"loh kita ko cuma pergi berdua? Kan panitianya ada tiga" ucap caca yang membuat otakku harus berfikir keras
"karena - tadi andrea bilangnya ga bisa soalnya di rumahnya ada arisan sama ibu ibu tetangga" jawabku asal.
"lah, emangnya laki laki ikutan arisan?" lanjutnya
"eh maksudnya, nganterin ibunya arisan" kataku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal
" emang harus banget dianterin? Kan cuma arisan sama tetangga?" kata caca lagi
"eh.. Eh.. Udah ayo cepetan keburu sore ntar" kataku yang mati kutu.Aku akui bahwa cewe selalu benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The love story of Icasia
Teen FictionIcasia yang diam diam menyimpan rasa pada lawrence. Si lelaki tampan, pintar, yang memiliki sikap dingin sedingin es. Yang kemudian tuhan persatukan perasaan tersebut. Namun, waktu berkata bahwa mereka harus memiliki jarak ratusan kilometer. Yang...