Pukul 00.02
"ya allah, caca salah apa sampe ga ada yang ucapin selamat ulang taun ke caca. Padahal kan ini udah lebih dua menit" rengek caca sambil terus memandangi HP-nya, barangkali ada pesan masuk yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"ihh-caca padahal udah sengaja pasang alarm jam 00.00 berharap banyak pesen masuk ucapan selamat ulang taun ke caca. Tapi emang ya, realita tak seindah ekspetasi" gerutu gadis itu lagi.
Tok! Tok! Tok!
Saat caca sedang menonton TV, seseorang mengetuk pintu kamar caca. Seketika itu caca panik, ia langsung mematikan TV dan menenggelamkan seluruh tubuhnya di balik selimut.
Tok! Tok! Tok!
Pintu itu kembali diketuk, dan kali ini lebih keras.
"ga ada oranggg!" ucap caca sekenanya.
"itu lo jawab ca" balas lawrence.
Drrttt!
Caca memutuskan untuk membuka pintu namun masih dengan selimut menyelimuti tubuhnya.
"siapa?" tanya caca sambil memejamkan mata.
"lo liat dulu dong" kata lawrence.
"ga mau. Bilang aja kamu siapa ato engga-" "ato engga?" potong orang itu.
"caca telepon 76598" lanjut caca asal.
"nomer siapa tu?" tanya lawrence penasaran.
"tukang pecel favorit caca" jawab caca asal. Lawrence hanya dapat menahan tawanya.
"met ultah ca" lanjut lawrence langsung to the point.
"lawrence?!" tanya caca saat membuka sebelah matanya. Lawrence hanya membalas dengan senyum manisnya.
"maaf ca, telat lima menit ya" ujar lawrence sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"iaa gapapa" balas caca senang.
"nih" ujar lawrence sembari menyerahkan boneka embe dengan mahkota di kepalanya. Yang mirisnya disambut dengan wajah ketus caca.
"lawrence ngapain ngasi princess embe?!" tanya caca ketus.
"kan lo suka embe" balas lawrence apa adanya.
"lawrence ngasi boneka ini biar dia gantiin posisi caca sebagai presiden sheep land?!" tanya caca.
"ga ca-" "udah cukup. Caca tuh ga bisa diginiin" balas caca dramatis. Yang membuat lawrence tertawa geli.
"ya udah besok sore aku jemput kamu yaa. Biar kamu pilih sendiri hadiah kamu" balas lawrence berusaha menenangkan gadis itu.
"oke caca setuju" kata caca senang.
"sama-nih" lawrence memberika rangkaian bunga matahari untuk caca. Semburat merah terlukis di pipi chubby gadis itu.
"sama satu lagi" ucap lawrence yang membuat caca penasaran.
"inih" ucap lawrence dengan bangga seraya mengeluarkan dua bungkus mie instan.
"mie?" tanya caca memastikan.
"iyah. Kita makan yu keburu basi" balas lawrence sembari menarik pergelangan tangan gadis itu.
🌿🌿🌿
"lawrence caca ga mau pake kecap ya" ujar caca ketika mie goreng mereka sudah siap.
"kan emang mie goreng emang pake kecap ca" balas lawrence bingung.
"emang iyah?" tanya caca lagi.
"dari jaman dinosaurus dangdutan juga mie goreng udah pake kecap ca" ucap lawrence gemas.
"aww" ujar caca ketika ia tersandung batu. Mereka berdua memutuskan untuk menikmati mie mereka di pantai.
"mienya gapapa?" tanya lawrence sembari mengambil alih mangkuk mie dari tangan caca.
"ko emih nya yang ditanyain. Cacanya engga" ujar caca sembari mengerucutkan bibirnya.
"eh maaf" balas lawrence sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"lawrence, kenapa kita ga makan di villa aja sih. Kan disini gelap, ntar kalo ada hiu gimana?" tanya caca menggemaskan.
"lo tenang aja. Disini ga ada hiu, cuma megalodon aja palingan" balas lawrence yang disambut anggukan gadis lugu di sebelahnya.
"jadi aman ya" balas caca seraya menikmati semilir angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The love story of Icasia
Teen FictionIcasia yang diam diam menyimpan rasa pada lawrence. Si lelaki tampan, pintar, yang memiliki sikap dingin sedingin es. Yang kemudian tuhan persatukan perasaan tersebut. Namun, waktu berkata bahwa mereka harus memiliki jarak ratusan kilometer. Yang...