"garem?" "centang" "bawang putih?" "centang" "mie instan" "centang" "mie instannya ada berapa?" "8 kan caa?"
🌿🌿🌿
"akhirnya, berarti udah semua" ucap caca. "haii ca" sapa seseorang "hai lawrence" sapa caca balik. "caaa" ucap lawrence dengan tatapan dalam. Tatapan yang membuat siapapun yang melihatnya langsung membeku. "i-i-iyah?" jawab caca berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.
"lo sehat kan?" disambut dengan tangan kanan yang memegang kening caca. astaga lawrence! Caca tuh udah serius plus salting ternyata cuma nanyain itu aja ucap caca dalam hati. Caca hanya menggangguk diiringi cengiran kudanya. "kamu ngapain pake kalung bawang caa?" ucap lawrence bingung
" ohh ini, ini biar hantu ga naksir sama caca" "emang ada yang mau sama lo?" "ada lah, caca kan cantik, imut, baik, pinter, dan rajin menabung. Zahra aja tau itu. Ya kan zahra" "hemm" lawrence hanya bisa tersenyun ngeri sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
🌿🌿🌿
Mereka sudah satu jam diperjalanan. Bis hening. Banyak siswa yang memutuskan untuk tidur termasuk caca.
"lawrence caca ngantuk" "hemm" "caca tidur di pundak lawrence yaa" "hemm" namun saat caca menyandarkan kepalanya ke pundak lawrence, lawrence malah terus menjauh.
"ih lawrence apaan sii. Caca udaa ngantuk tauuuuu!" ucap caca kesal "hemm" "hemm, hemm mulu lama lama kamu jadi nissa sabyan!" "aku ga bisa banyak ngomong" ucap lawrence sambil menutup hidungnya dengan tangannya. "kenapah?" "BAUU BAWANGG CAAA BAUUU!!!" ucap lawrence tak bisa menahan emosi
"ohh bawang ini yaa? Maap maap" setelah melewati drama bawang putih. Akhirnya caca bisa tidur nyenyak di pundak kekasihnya itu. Tanpa sadar lawrence tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu "cantik" ucapnya diiringi senyum manis " TAPI KALO TIDUR. KALO SADAR. BEHHH!" ucap lawrence dengan penekanan di setiap katanya
🌿🌿🌿
Pukul 14.00
Mereka semua sudah sampai, waktunya mereka mendirikan tenda. "lawrence ini yang dipasang duluan pintunya ato jendelanya dulu" tanya caca yang sepertinya kebingungan. "kha? Ca, biar aku aja yang kerjain ya. Kamu duduk aja disitu" kata lawrence pada caca. Caca menuruti perintah lawrence.
"lawrence ini susu buat lawrence. Jangan tanya ini susu apa karna caca ga tau" ucap caca sambil menggeleng gelengkan kepalanya "iyahh, simpen dulu aja ya" seketika tangan lawrence sudah mencubit pipinya. Blush! Seketika caca merasa gugup. "e-eh ini susunya diminum" "simpen dulu aja ya ca, tanggung dikit lagi" ucap lawrence yang masih serius mendirikan tenda.
🌿🌿🌿
"lawrence pasti cape. Ini susunya" "makasih ya ca" "iyah sama sama. Makasih juga yaa udah buatin caca tenda walaupun caca tetep ga tau pintunya yang mana" ucap caca dengan polos.
Hkkjhkhgkyk!
Caca terkejut ketika lawrence terbatuk batuk. "uhukk uhukk" "lawrence! Kamu kenapa? Ada ularnya? Tapi ga mungkin lawrence. Soalnya tadi caca udah masukin garem" "iuhhhh, hooekk hooekk, sumpah caa itu asin banget. Iuuhhh" "maafin caca ya lawrence. Niat caca, caca kasi garem biar ularnya ga minum minuman lawrence"
"emang ada ular yang mau minum susu?" "ada ko. Ular yang masi bayi tapi dah jadi yatim piatu. Kasian kan" "hah?" "iaa lawrence. Waktu caca kecil caca suka denger cerita tentang itu apalagi tentang 'ular yang durhaka sama ibunya' makanya sekarang ular ga punya kaki karna dikutuk sama ibunya" lawrence hanya mendengarkan ocehan kekasihnya itu. Sebenarnya, ia tidak tau apa yang sedang caca bicarakan ia hanya mangut mangut so paham. "tapi lawrence. Banyak banget ya ular yang durhaka. Makanya mereka pada ga punya kaki" lawrence mengangguk.
Waaiitt! What?!
Bukaannya emang ular ga punya kaki dari baru berojol ya gumam lawrence bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
The love story of Icasia
Novela JuvenilIcasia yang diam diam menyimpan rasa pada lawrence. Si lelaki tampan, pintar, yang memiliki sikap dingin sedingin es. Yang kemudian tuhan persatukan perasaan tersebut. Namun, waktu berkata bahwa mereka harus memiliki jarak ratusan kilometer. Yang...