04- toko semen!

26 8 0
                                    

    Ketika lawrence sudah duduk dengan sempurna di bangku, caca berinisiatif untuk nenyapanya

"Haiii" sapa caca menggemaskan dengan sebuah senyuman lebar yang kemudian dibalas dengan sebuah tengokan dengan muka datar.

Dan hal itu lah yang membuat suasana canggung. Caca tak pantang menyerah. Sekarang caca mempunyai inisiatif baru yaitu memperkenalkan diri

"eh-Hmm-Kenalin nama caca-"

"gue tau nama lo. Tadi lo udah sebut" ujapnya datar.

"ohh iyah" jawab caca canggung sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"aku ketua kelas disini" lanjut caca. Responnya masih sama, hanya sebuah tengokan kecil.

"kalo guru ngejelasin tuh dengerin" balas lawrence sinis yang disambut ekspresi menggemaskan caca.

"bu rifka lagi meriksa nilai, bukan lagi ngejelasin. Makanya kalo liat tuh pake mata!" balas caa tak kalah sinis yang membuat lawrence mati kutu.

"serah gue dong. Mata mata gue" elak lawrence lagi tak mau kalah.

"tetep aja lawrence salah. Caca yang bener" balas caca, kesal

"iiihhh ngeselin lo!" balas lawrence sembari mengepalkan tangannya.

"gue pinjem buku catetan lo" ucap lawrence sembari menarik buku caca.

"ih apaan si!" balas caca tambah kesal.

"gue bilang pinjem!" balas lawrence galak.

CREK!

"tuh kan buku caca robek" ujar caca menggemaskan sembari menaruh kedua tangannya di dada.

"ya maaf" balas lawrence yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"pokoknya lawrence harus gantiin!" balas caca tak kalah galak.

"iyah. Semerdeka lo deh" balas lawrence pasrah.

🌿🌿🌿

"lawrence mau kemana?" tanya caca yang memblokir jalan lawrence.

"apaan si lo?!" balas lawrence sinis.

"ih sekarang lawrence anterin caca beli buku" pinta caca.

"kenapa gue?!" balas lawrence bingung.

"kan lawrence yang rusakin" balas caca kesal.

"oh iya gue lupa. Ya udah ayo" ajak lawrence.

"mau kemana?" tanya lawrence saat mereka sudah duduk sempurna di dalam mobil lawrence.

"toko semen!" balas caca sinis.

"oh" balas lawrence polos.

"ya toko buku lah lawrence!" balas caca kesal.

"oh" balas lawrence singkat. Caca paling benci jika ia hanya ditanggapi dengan satu kata singkat.

"ihhh nyebelin banget si" ujar caa menggemaskan seraya memukul tangan lawrence

"apa salah gue?" tanya lawrence tanpa dosa.

"lahir di bumi!" balas caca dengan emosi yang sudah menggebu gebu.

"sumpah gue ga pernah minta buat dilahirin di bumi. Gue selalu minta buat dilahirin di pluto" balas lawrence polos.

"tau ah" balas caca dengan ekspresi menggemaskan. Lawrence seketika tersenyum saat berhasil membuat gadis itu kesal.

🌿🌿🌿

Pukul 17.00

Sekarang mereka sudah selesai membeli buku. Waktunya pulang, namun sayangnya, hujan datang saat kehangatan senja menyelimuti bumi.

Caca bingung harus pulang bagaimana ketika cowok itu sama sekali tak menawarkannya tumpangan. Lawremce hanya berlalu tanpa mengatakan apa pun.

TIT! TIT!

Suara klakson mobil mengangetkan caca.

"masuk" kata orang di dalam mobil itu.

"iyah" balas caca dengan sekujur badan yang basah kuyup.

"pake jaket gua" ujar lawrence sembari menyodorkan jaketnya pada caca yang menggigil.

"makasih" balas caca.

"ga mampir?" tanya caca ketika mereka sudah tiba di depan rumah caca.

"ga usah" balas lawrence singkat.

"oh, nih jaketnya makasih" balas caca sembari memberikan jaket lawrence.

"enak aja, cuci lah sama elo" balas lawrence ketus.

"ih ngeselin. Kan bukan caca yang minta pake jaketnya. Lawrence yang kasih" balas caca lagi tak mau kalah.

" gue nawarin bukan kasih dan satu lagi, gue ga maksa lo pake jaket gue" balas lawrence yang membuat caca mati kutu.

"serah deh" balas caca sembari membanting pintu mobil lawrence. Lawrence tersenyum ketika membayangkan wajah kesal nan menggemaskan caca.



The love story of IcasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang