10-Modus ala rehan

21 6 0
                                    

Pagi ini, hari yang ditunggu tunggu pun tiba. Pukul 08.00 kami sudah sampai di tempat tujuan.

"caca... " suara bising yang khas terdengar memenuhi gendang telingaku.

"hai :)" sapaku saat melihat kedua sahabatku.

"kangeeennn" ujar mereka serempak

Akhirnya aku dan kedua sahabatku pun berpelukan. Kami sebenarnya sudah tak bertemu sekitar empat hari. Dikarenakan seluruh panitia harus menyiapkan peralatan yang mungkin diperlukan nantinya

🌿🌿🌿

"lawrence, caca bapa minta tolong untuk periksa kelengkapan perlengkapan di dalam tenda kesehatan" kata pa roni ketika acara pertama, yaitu pembukaan akan segera dimulai.

"saya pa?" kataku. Khawatir yang aku dengar itu salah.

Saat aku sudah berada di depan tenda kesehatan, aku sudah melihat lawrence di dalamnya. Seketika jantungku bergerak lebih cepat.

"lo ngapain nunggu diluar? Sini bantuin gue" kata lawrence tiba tiba

"ha?!" aku spontan terkejut. Mengapa tiba tiba sikapnya berubah?

"ha?? Iya iya" kataku sambil berusaha mengatur nafasku yang tak beraturan.

Jantungku semakin berdetak cepat. Ada apa ini? Kataku dalam hati.

🌿🌿🌿

~lawrence

Saat icasia sudah mulai menghampiriku karena panggilanku sebelumnya, jantungku mulai berdetak tak karuan lagi.

"lo tolong periksain kotak P3K ya" kataku kepadanya.

Aku mohon tuhan, semoga aku tak terlihat gugup di depannya kataku dalam hati

"oh iya iya" katanya

🌿🌿🌿

Setelah setengah jam berkutat dengan detak jantung yang tak karuan, akhirnya aku bisa keluar dan bernafas dengan lega.

Saat aku sampai di dalam tenda panitia, aku melihat rehan dan rizky.

"lo berdua ga ikut kegiatan?" kataku yang  bingung. Mereka bukan panitia, namun mereka tidak mengikuti kegiatan yang seharusnya diikuti oleh seluruh peserta camping.

"iya, kita tu jadi panitia dadakan gitu" sahut rizky

" alhamdulillah ga usah panas panasan. Ye ga ki?"lanjut rehan

"yoi" jawab rizky

"sini deh ren, gue mau ngomong" kata rehan tiba tiba

"apa?" kataku yang menuruti perkataan mereka

"lo suka sama caca?" pertanyaan rehan yang spontan membuatku terkejut bukan main.

"iya, Lo harusnya cerita sama kita kita" sambung rizky lagi

Aku tak bisa membohongi perasaanku.

"iya" kataku singkat - padat - jelas namun merupakan jawaban yang mengejutkan.

"lo beneran suka sama dia? Gini ya han. Lo tau kan dia tu banyak banget yang suka.Termasuk gua" kata rehan yang membuatku melotot padanya

"ga deng canda. Galak amat si bapa. Jadi menurut dokter cinta rehan, anda harus sesegera mungkin menembaknya" sambungnya panjang lebar

"gimana caranya?" ujarku.

Memang benar apa yang dikatakan rehan. Kalo gue ga  sesegera mungkin, gue bakalan kedahuluin sama yang lain. Kalo itu beneran terjadi, masa iya gue harus patah hati pada cinta pertama gue. OGAH KALEE

The love story of IcasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang