{14}

1.6K 155 12
                                    

Namjoon dan Seokjin sekarang sudah ada di kedai ramen, dan kedai itu terlihat cukup ramai pengunjungnya bahkan hampir semua meja tidak ada yg kosong. Mata Seokjin menyusuri penjuru kedai ramen itu untuk mencari meja kosong mungkin saja masih ada yg tersisa.

"Yeeeaay ketemu" ucap Seokjin girang kemudian menarik Namjoon untuk menempati meja tersebut. Letak meja mereka di luar ruangan paling pojok, spot yg bagus menurut Namjoon untuk berkencan di siang bolong ehe.

Merekapun duduk saling berhadapan tak lama kemudian waiters pun datang dan memberikan buku menunya. "Mau pesan apa Joonie?" tanya Seokjin sambil membaca daftar menunya. "Samakan saja seperti yg kau mau" tulis Namjoon dan di balas oke oleh Seokjin. "Saya pesan ramennya 2 sama lemon tea 2" ucap Seokjin dan dicatat oleh waiters, "Baiklah pesanan kalian akan segera datang" ucap Waiters itu kemudian membungkuk lalu pergi meninggalkan mereka. 

Setelah waiters itu pergi mereka pun saling diam.

1 detik

2 detik

3 detik

Mereka sama sama hening bingung ingin membicarakan soal apa. Dan Seokjin yg tidak suka keheningan pun memanggil nama orang yg ada dihadapannya.

"Heey Namjoonie" panggil Seokjin lembut. Namjoon yg asik memandang bunga hias kecil yg ada diatas meja dan sesekali melirik Seokjin yg gelisah karena bosan didiamkan, langsung mengangkat kepalanya dan menampilkan senyum dimplenya untuk Seokjin.
Seokjin yg melihat senyuman Namjoon sudah membuat pipinya memerah "aaah kenapa manis sekali" batinnya gemas. "Joonie jangan tersenyum terlalu lebar doong aku takut mulutmu sobek" ucap Seokjin gemas. "Aku rela mulutku sobek supaya kamu selalu bisa melihat senyumku dan senyumku ini cuma untukmu jinseok" tulis Namjoon Seokjin yg membacanya juga ikut terkekeh sekaligus kedua pipinya tambah merona. dan saat itu juga Namjoon mencubit kedua pipi Seokjin gemas karena rona di pipinya yg semakin merah. Lagi asik asiknya mencubit pipi Seokjin waiters pun datang mengantarkan pesanan mereka.

"Maaf tuan mengganggu ini pesanan kalian selamat menikmati" ucap waiters itu kemudian pergi meninggalkan mereka. Seketika itu juga mereka salah tingkah dengan apa yg mereka lakukan dan diakhiri dengan tertawa bersama.
"Selamat makan" seru Seokjin kemudian melahap ramennya dengan cepat sejujur perut Seokjin sudah sangat lapar. Namjoon yg melihat itu ingin sekali berujar 'Pelan pelan saja Jinseok' tapi ya ia bisa lakukan hanya tersenyum geli melihat tingkat imut Seokjin. Setelah itu Namjoon pun melahap ramennya dengan tenang.

Uhuk uhuk

Seokjin tersedak kuah ramen dan memukul dadanya pelan Namjoon yg melihatnya cepat cepat menyodorkan lemon tea Seokjin. "Haah haah sakitnya tenggorokan ku" ujar Seokjin selesai meminum lemon teanya. Namjoon yg melihatnya merasa kasian sekaligus terkekeh. "Kenapa tartawa sakit tahu" tambah Seokjin sambil mengerucutkan bibirnya. "Kau terlalu bersemangat sakali makannya pelan pelan saja jadi kesedak kan" tulis Namjoon sedangkan Seokjin hanya membalas dengan cengiran.

Beberapa menit kemudian mereka pun selesai makan. "Aaah kenyangnya" seru Seokjin sambil sambil memegangi perutnya yg penuh, dan ia juga tidak menyadari mulutnya yg belepotan dan itu membuat Namjoon gemas dan ingin sekali membersihkan itu dengan bibirnya eeh. "Tahan Joon tapi pengen nyosor juga" batin Namjoon bimbang.
"Ayo pulang Joonie" seru Seokjin dan bersiap untuk untuk bangkit. Namjoon mengangkat telapak tangannya di hadapan Seokjin yg artinya 'tunggu' kemudian mengambil tissue dan membersihkan mulut Seokjin. Namjoon membersihkan bibir Seokjin lembut dan Seokjin diam atas perlakuan Namjoon.

Setelah selesai Namjoon menatap Seokjin dan Seokjin pun membalasnya. Mereka saling tatap dalam diam dan degupan jantung mereka bergerak sangat cepat entahlah perasaan senang dan hangat menyelimuti hati mereka saat ini. Tiba tiba Seokjin memutuskan pandangan mereka karena para pengunjung melihat ke arah mereka.

"Hmm ayo pulang Joonie aku mulai lelah" ucap Seokjin. Namjoon pun tersadar dari lamunannya kemudian pergi ke kasir untuk membayar.

























Sekarang pasangan Namjin sudah ada di depan apartementnya.
"Terima kasih yaaa Namjoonie untuk hari ini" ucap Seokjin diselingi senyuman manisnya. "Hmm hyung sama sama baguslah kalau hyung senang berterima kasih juga kepada Tae dan Kookie berkat mereka kita bisa menghabiskan waktu bersama" tulis Namjoon, Seokjin sekali lagi hanya tersenyum sebagai responnya kemudian "Selamat beristirahat Joonie pasti hari ini benar benar lelah sampai ketemu lagi daaah" seru Seokjin sambil melambai ringan kemudian masuk ke dalam apartementnya.

Ceklek

"Huuffttt hari ini sungguh melelahkan" keluh Seokjin sambil merengangkan badannya ringan. "Tapi aku juga senang sih bisa bersama Namjoonie walaupun cuma sebentar" monolognya sendiri "Oke besok aku akan mentraktir Tae dan Jungkook, untung saja mereka datang jadi aku bisa menghabiskan waktu dengan tetangga tampan itu" lanjutnya lagi sambil senyum senyum dan mangut mangut sendiri. "Badanku juga terasa lengket lebih baik aku mandi" sambungnya lagi kemudian membersihkan dirinya.

Sedangkan tetangganya....

Saat ini Namjoon berbaring diatas sofa diruang tamunya untuk mengistirahatkan tubuhnya yg lelah. Sambil mengingat kejadian tak terduga tapi membuat hatinya berbunga bunga bahkan sampai saat ini ia tidak melupakan kejadian itu.
Seperti mereka jatuh ditrotoar hanya karena Seokjin tersandung aspal, saat berfoto bersama, dan ketika mereka sedang makan siang tadi, seperti saat Seokjin tersedak jujur seluruh wajah Seokjin memerah dan juga menahan sakit dilehernya tapi itu terlihat lucu dimata Namjoon rasanya pada saat itu ia ingin tertawa sambil memukul meja karena melihat wajah kesakitan Seokjin. apalagi pada saat mulut Seokjin belepotan kuah ramen rasanya Namjoon ingin membersihkan itu dengan bibirnya sendiri tapi ia urungkan karena tidak ingin membuat Seokjin malu tapi ia juga gemas melihat Seokjin seperti itu. "Sejujurnya aku sudah merasa nyaman didekatnya tapi aku takut dia tidak bisa menerima kekuranganku tapi aku tak kan menyerah untuk mendekatimu" batin Namjoon kemudian memejamkan matanya karena kantuk menderanya.










Hai readers
Makasih yaa yg sdh mau baca dan luangkan waktu untuk mampir kesini
Tolong tanggapannya dong di kolom komentar biar gua makin semangat ngetiknya.

Vote
+
Comment

Sampai ketemu lagi di next chapter yaa

Time With You {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang