{29}

1.4K 144 78
                                    

"Aku akan mendapatkanmu pria berdimple" ucapnya diakhiri dengan senyum merekah diwajahnya.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu pendaftaran mereka telah selesai dan mereka pun beranjak untuk pulang.
"Pulang bersamaku yok kebetulan aku bawa mobil sekalian aku mau tahu dimana kalian tinggal" tawar Hobie setelah keluar dari gedung aula bersama. "Hmm boleh deh" jawab Seokjin setuju dan kekasih berdimplenya juga ikut mengiyakan. Tiba tiba Namjoon mendapat panggilan alam. "Honey aku ke toilet sebentar yaa" izin Namjoon di kertasnya kepada si manis. "Aku temani yaa Bee" balas Seokjin. "Hobie aku temani Namjoon sebentar yaa" ujar Seokjin kepada Hoseok. "Oke aku akan menunggu kalian di mobil" jawab Hoseok lalu masuk kedalam mobilnya. 

Mereka pun telah sampai ditoilet setelah bertanya dengan orang orang yg berpapasan dengan mereka. "Aku tunggu diluar yaa bee" ucap Seokjin kemudian Namjoon mengangguk lalu melepaskan tautan tangan mereka.
"Aaah~~ leganya"  batin Namjoon setelah mengeluarkan cairan itu dari tubuhnya setelahnya ia keluar untuk mencuci tangannya.

"Hai Tampan~~" sapa pria centil itu sambil mengedipkan sebelah matanya genit ketika Namjoon hendak menyalakan keran. "Kenapa dia?"  batin Namjoon heran melihat orang disebelahnya tapi ia masih fokus membersihkan tangannya di air mengalir. "Apa kau kesini sendirian?" tanya pria centil itu dengan wajah sok imut. Sedangkan Namjoon tidak menghiraukannya dan beralih mengeringkan tangannya, setelah selesai Namjoon pun mematut dirinya kembali di depan kaca besar itu memperbaiki rambutnya kembali yg agak lepek karena keringat lalu menyisir kebelakang dengan jari jari panjangnya.

"Kau itu sudah tampan sayang" kata pria centil itu sambil mengelus bahu Namjoon. Sedangkan sang empu cepat memukul tangan pria centil itu kasar dan memberikan tatapan elangnya tajam kearah pria centil tadi, karena baginya yg boleh menyentuhnya hanya Seokjin.
"Kasar sekali kali kau, kenapa kau diam saja coba katakan sesuatu" teriak pria centil itu kesal karena lawan bicaranya tidak membuka suara sedikit pun.
Sedangkan Namjoom acuh lalu pergi meninggalkan pria itu centil sendirian di toilet. "YAAAK KAU AKAN MENJADI MILIKKU LIHAT SAJA" teriaknya lagi sambil menatap punggung pria jangkung itu menghilang dari balik tembok.

Seokjin yg mendengar suara orang berteriak dari dalam segera melangkahkan kakinya masuk untuk memastikan kekasihnya baik baik saja. Ketika ia membuka pintu ternyata kekasih berdimplenya sudah ada dihadapannya, lalu menampilkan senyumnya bersamaan dengan kedua dimple ilegal itu dihadapan si manis. "Ayo pulang kasian Hobie pasti menunggu lama" ujar Seokjin salting dengan wajah memerah karena terbius senyuman kekasihnya. Namjoon langsung mendekatkan dirinya ke arah si manis lalu melingkarkan tangan kekarnya di pinggang langsing Seokjin kemuian berjalan ke arah parkiran menuju mobil Hoseok.

Di mobil

Hoseok melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan padat Seoul di iringin dengan obrolan ringan untuk mengusir bosan.
"Bee~~~ tadi aku dengar ada orang berteriak di toilet gak ada masalahkan?" tanya Seokjin sambil menghadap ke arah Namjoon. Sang empu yg ditanya mencoba mengingat kejadian dikamar mandi tadi yg membuatnya risih dengan tingkah pria centil nan genit yg rasanya ingin Namjoon tendang. Hoseok yg mendengar itu menyahut penasaran. "Apa maksudmu Jin emang dia berteriak seperti apa?" tanya Hoseok pensaran. "Hmm entahlah aku tidak terlalu jelas mendengarnya" jawab Seokjin. "Gak usah dipikirkan lagian Namjoon baik baik aja kok" sahut Hoseok dan Namjoon tersenyum dengan penuturan sahabatnya.

"Gak ada masalah kok honeey jadi kamu gak usah khawatir" jawab Namjoon di kertasnya lalu mencium kening Seokjin untuk meyakinkan. Seokjin yg membaca itu cuma tersenyum kecil entahlah perasaannya tidak enak mungkin cuma firasatnya saja.
"Mau makan? aku yg traktir" tawar Hoseok mengalihkan topik pembicaraan. Seokjin yg mendengar itu langsung bersemangat. "Tentu saja mau, kapan lagi makan gratis" seru Seokjin antusias lalu Namjoon mengacak surai hitam si manis karena tingkah menggemaskannya.

Time With You {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang