{24}

1.7K 146 89
                                    

Setelah sampai diruang tengah, Namjoon pun duduk disofa dengan perlahan dan Seokjin langsung melompat kepangkuan kekasihnya. Namjoon dengan sigap menahan tubuh Seokjin yg hampir oleng dengan memeluk pinggang ramping si manis. Seokjin pun langsung mendusel manja di pangkuan kekasihnya.

"Namjoonie aku kangen~~~" ucap Seokjin imut lalu mengecup bibir Namjoon singkat. Yg dicium tersenyum manis kemudian meraup bibir plum itu hingga si empu kehabisan napas.
"aaaah haaah haaah Sudah Joonie~~ aku kehabisan napas nih" protes si manis sedangkan Namjoon tertawa gemas lalu mengesekkan hidungnya dengan hidung mancung kekasihnya.

"Hmmm jadi gini Joonie ada yg ingin aku bicarakan padamu" sambungnya lagi sambil menatap kekasihnya serius. Namjoon yg mendengar itu merubah arah pandang menatap si manis lekat masih berada di atas pangkuannya. "Jadi gini bulan depan aku akan daftar kuliah di Seoul University, kamu mau gak nemenin aku kesana, itu pun kalo gak bertabrakan dengan jam kerjamu sih" jelasnya sambil memainkan jari jari panjang Namjoon.

Namjoon mengeluarkan alat tulisnya dari tas dan menjawab pertanyaan Seokjin disana. "Pastinya dong aku bakal nemenin kamu, nanti aku akan minta izin libur khusus nemenin kamu sekalian pulangnya kita kencan oke?"
Setelah Seokjin membaca itu ia pun bertanya lagi. "Beneran gak apa apa nih?" tanya Seokjin memastikan.

"Honeeey kenapa kamu keliatan ragu gitu sama aku hmmm? ingat ucapanku di bianglala waktu itu, pangeranmu ini akan selalu menemanimu kemana pun kau pergi. tulisnya sebagai balasan lalu mengecup kening si manis.
"Eleh gombal kamu" cibir Seokjin walaupun dia sendiri sudah baper.
"Jadi kamu kuliah mau ngambil jurusan apa?" tanya Namjoon mengembalikan topik pembicaraan. "Aku ngambil jurusan kedokteran" jawab Seokjin lalu Namjoon mengangguk paham.

"Aha Namjoonie aku terpikir sebuah ide" ujar Seokjin tiba tiba, Namjoon yg pun mengerutkan keningnya bingung. "Jadi ideku adalah aku akan membantumu untuk sembuh sayang, karena aku mengambil jurusan kedokteran, aku bakal belajar dan mempelajari penyakit tuna wicara yg kamu alami ini dan mencari obat penawar terampuh agar kamu bisa bicara Joonie~~" jelas Seokjin mengebu gebu dengan mata berbinar seakan idenya akan berhasil.

Namjoon yg medengar penuturan kekasihnya tertegun, tidak terpikir olehnya kekasihnya akan melakukan hal itu untuk dirinya dan juga bercampur dengan rasa haru sambil menatap si manis dengan mata berkaca dan tak terasa airmatanya ikut menetes.

"Looh looh Joonie kok malah nangis harusnya senang dong" ujar Seokjin sambil menghapus airmata Namjoon,  dan setelah itu Namjoon memeluk Seokjin erat dan menciumi puncak kepalanya berkali kali serta mengelus surai hitamnya sayang, dia merasa belum bisa menjadi kekasih yg baik untuk Seokjinnya.
Setelah itu ia melepas pelukannya dan mengambil alat tulisnya. "Aku terharu Hooneeey terima kasih mau membantuku untuk sembuh, bahkan jika kamu gak ngelakuin itu juga gak masalah, karena aku ikhlas dengan diriku seperti ini, maafkan aku malah merepotkanmu, maafkan aku belum bisa menjadi kekasih yg sempurna untukmu" tulisnya lalu tertunduk.

Seokjin yg membaca itu merasa iba dan tidak tega melihat kekasihnya rapuh seperti ini, walaupun dari luar kekasih berdimplenya selalu keliatan baik baik saja dan terlihat bahagia tapi Namjoon yg sekarang yg ia lihat begitu berbeda dan membuat dirinya semakin ingin bersamanya.
Kemudian kedua tangan Seokjin mencengkram bahu Namjoon pelan.

"Jangan merendahkan dirimu seperti itu Joonie, bagiku kamu adalah sumber kebahagiaanku, tak peduli kamu gak bisa bicara, dan hanya mengandalkan kertas kertas itu untuk komunikasi kita tapi aku percaya hanya hatimulah yg sempurna untuk melengkapi kekosongan hatiku" ucapnya dan tangannya berpindah memegang dada bidang Namjoon.
Setelah mendengarkan penjelasan Seokjin, Namjoon pun tersenyum penuh haru lalu mengambil tangan Seokjin yg ada di dadanya dan dikecupinya berulang ulang setelah itu digenggamnya tangan mungil Seokjin dengan telapak tangan besarnya.

Time With You {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang