{45}

1.2K 113 16
                                    

Disarankan membaca ini sambil mendengarkan lagu 'Pelukan yang salah' by Singgah






Tangan kiri menopang dagu salah satu tangan terlipat serta tatapannya sendu dan kosong Seokjin daritadi hanya termenung di mejanya bahkan ia tidak memerhatikan dosen saat penjelasan materi berlangsung.

Saat ini ia hanya memikirkan Kim Namjoon pria berparas tan yg mempesona jangan lupakan dua cekungan di kedua pipinya seharian ini dipikirannya hanya di penuhi sosok pria jangkung tersebut.

Ia tidak menyangka Namjoon melakukan itu kepada dirinya pergi diam diam bertemu dengan pria lain dan foto itu sudah menjelaskan semuanya kalau mereka pasti memiliki hubungan mengingat cerita dari adik sepupunya masih terngiang-ngiang di dalam pikiran yg membuat atensi tidak bisa fokus pada hal lain.

Seokjin pun teringat kembali pada saat pertemuannya di taman saat itu, awalnya ia bingung dengan sikap pria itu saat menanyakan restoran hanya di balas gerakan yg Seokjin tak mengerti serta saat ia di berikan secarik kertas padahalkan ia bisa memberitahukan langsung saja.

Tetapi setelah mengetahui fakta mengejutkan yang di ceritakan Taehyung bahwa Namjoon mengidap Tuna Wicara di saat itulah pertanyaan menganjal di relung hatinya terjawab.

Semenjak itu ia bertekad untuk melindungi dan menjaga pria jangkung itu apalagi saat sekarang ia sudah menjadi kekasih membuatnya secara perlahan mulai memahami sifat dan karakter Namjoon.

Jika dipikirkan lagi dengan keadaan yg sekarang apa Namjoon sudah mulai bosan padanya? mengingat bahwa ia akhir akhir ini sibuk dengan kuliahnya sehingga waktu untuk di habiskan bersama sangatlah minim mungkin ini yg memicu kekasihnya mencari tambatan hati lain.

Di dalam sebuah hubungan rasa bosan pasti ada bukan? tentu saja itu pasti ada, tetapi disisi lain Seokjin tak sanggup Namjoon jatuh kedalam pelukan yg salah, ia sangat mengkhawatirkan hal buruk terjadi padanya apalagi melihat keadaan Namjoon saat ini ia tidak mau lelakinya terluka sungguh ia takkan rela hal itu terjadi. 

"Seokjin"

"Jin"

"Kim Seokjin!"

Sang empu terkesiap langsung menegakkan tubuh saat alat pendengarannya di sambut teriakkan dari chairmatenya. "Bisa tidak sih, tidak harus teriak Hobie" ketus Seokjin datar sedangkan si pemanggil membalas dengan raut memberengut kesal.

"Daritadi kau di panggil tidak merespon, lagian kau sedang memikirkan apasih tidak biasanya kau murung begini seperti langit di luar sana" sergah Hoseok menatap temannya prihatin ujung dagunya menunjuk keluar jendela.

Benar bahkan langit pun ikut menggambarkan suasana hatinya sekarang.

"Aku sedang memikirkan sahabatmu hobie" balas Seokjin lalu menghela napas serta menahan bulir bening yg akan keluar lagi dari pelupuk mata.

"Ohya daritadi aku juga penasaran dengannya semenjak di depan apartementmu tadi pagi, kau ada masalah?" cerca Hoseok ia pun mendaratkan pantatnya di atas meja Seokjin tak lupa posisi siap mendengarkan.

"Sebelum aku ceritakan, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu" kemudian Seokjin mengeluarkan ponselnya, sebelum Taehyung pergi ia meminta foto itu.

Ponsel si pemilik sudah berada di genggaman pemilik senyum matahari mata berbinarnya menilisik objek yg berada di dalam benda pipih setelah itu melirik Seokjin bergantian.

"Kapan ini?"

"Tadi malam Hobie, Taehyung yg mengambil gambarnya kebetulan yg tidak disengaja tapi cukup membuatku sakit"

Hoseok mengangguk paham tapi sepertinya ada yg mengganjal di hatinya. Dia cemburu? bukan itu di ponselnya sudah banyak ratusan selca dirinya dan Jackson, melainkan tentang pertemuan mereka sepertinya ini bukan seperti apa yg di pikirkan Seokjin entahlah ini hanya feeling saja karena dia sudah mengenal Namjoon dari kecil sehingga ia sudah hapal tabiat sahabatnya apalagi menyangkut hal yang dia suka dan sudah menjadi miliknya.

"Pasti mereka punya hubungan bukan? seharian ini aku memikirkan itu Hobie,aku mengkhawatirkan dia, aku takut tidak ada yg menerima dengan sepenuh hati atas ketidaksempurnanya, aku takut banyak yg tidak nyaman dengannya, bukannya aku menganggap aku sempurna untuknya tapi aku takut dia terluka yang jelas aku tidak mau Namjoon terjatuh dalam pelukan orang yg salah karena aku benar benar hiks sayang sama hiks dia" Seokjin tak sanggup lagi manahan bendungan di pelupuk mata yang berakhir lolos meluncur di kulit pipi gemuknya bahkan langit pun ikut menumpahkan airnya ke bumi.

"Apa kau sudah menanyakan yg sebenarnya sama pacarmu?"

Seokjin menyambut dengan gelengan lemah.

Hoseok menarik napas kembali melanjutkan perkataannya lagi.

"Sebaiknya kau tanyakan langsung pada Namjoon sepertinya ini bukan seperti yg kau pikirkan"

"Tapi foto itu...."

"Seokjin dengarkan aku, kau tahu aku ini sahabat Namjoon mulai dari kami kecil, aku sudah hapal dia orang yg seperti apa apalagi menyangkut miliknya dia tidak akan pernah main main dan akan terus ia pertahankan sampai menjadi hak penuh untuk dia miliki seutuhnya, bahkan kau tahu kenapa aku selalu mengantar jemputmu? itu karena Namjoon, dia mengusulkan perjanjian padaku untuk menjagamu karena tidak bisa menjagamu dari jauh yang terpenting selama kau baik baik saja bagi Namjoon sudah lebih dari cukup" Jelas Hoseok mantap dan menyakinkan dan itu benar adanya. 

"Hiks Namjoonie..."  tangis Seokjin pecah Hoseok sigap menarik kekasih sahabatnya kedalam pelukan serta mengeluas punggung  lebar Seokjin untuk menenangkan.

"Ohya satu hal lagi ku beritahu Jin, kalau selama ini Namjoon bekerja di tempat Jackson sebenarnya aku yang menawarkannya duluan lalu disetujui olehnya maaf sudah merahasiakan ini darimu" tambah Hoseok lagi. 

Seokjin masih terisak tidak menanggapi perkataan Hoseok barusan sekarang ia tidak peduli soal Jackson lagi walaupun dulu pernah terjadi cecok atas pria yg sama, tetapi ia tertampar oleh penjelasan Hoseok sebelumnya kalau dirinya benar benar berharga untuk Namjoon, bahwa pria jangkung itu sangat peduli dan sangat mencintainya.

Ia merasa bodoh dengan dirinya sendiri asal menyimpulkan sendiri tanpa meminta kebenaran dari orang yg bersangkutan, ia menjadi merasa bersalah juga.

"Terima kasih Hoseok-aah kau telah membuatku sadar" tambahnya lalu mengangkat punggung tangannya menyeka airmata yg sudah merembes kemana mana.

"Baiklah senang bisa membantu, sudah tidak usah sedih lagi nanti bertemulah dengan Namjoon"

Seokjin membalas dengan senyuman mengembang lebar sambil mengangguk semangat.

"Kalian ini membuatku pusing saja sebenarnya siapa yg punya hubungan sih" cibir Hoseok sekaligus menghibur Seokjin supaya tak memikirkan hal itu lagi.

Seokjin berdecak tak suka serta menatap datar orang dihadapannya.

"Berarti tidak ikhlas bantuinnya ya sudah lah, aku pergi kantin dulu lapar habis menguras airmata terlalu banyak"

"Hahahaha bercanda Jin, Wih keren dong bisalah di tampung di ember"

"Bodo laah sudah yaa aku duluan sudah tak tahan lagi bye Hobie"

"Jin! tunggu aku ikut" teriak Hoseok berusaha menyamakan langkah Seokjin yang sudah hampir jauh. 











Hai readers!

Gimana feelnya dapat lagi gak? menurut kalian konfliknya aneh gak sih apa cuma perasaan eca aja? Keknya ini bakal deket ending deh tapi gak tau yaa tergantung mood aku yg pastij setelah ini namjin bakal manis manis lagi kok ehehe tapi sesuai sama permintaan kalian dari awal banyak yg minta ini harus happy ending doakan eca lagi semoga endingnya sukses eca bakal kerja keras buat kalian maka dari itu jangan lupa tinggalkan tanggapan kalian yaa readers eca tersayang 😘😘😘😘🤗🤗🤗

Vote
+
Comment

Sampai ketemu lagi di next chapter yaa

Time With You {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang