{17}

1.4K 137 16
                                    

Namjoon terlihat sangat murung setelah Seokjin meninggalkannya tadi bahkan ia sampai tidak fokus bekerja karena memikirkan Seokjin daritadi.
Namjoon berjalan menuju dapur sambil mendorong trolinya karena pikirannya kacau dan ujung trolinya menabrak seseorang.

Braak

"Aakh aduh sakitnya" ujar orang itu sambil meringis memegang perutnya yg terkena ujung troli. Namjoon kaget dan segera membungkuk bermaksud meminta maaf. "Aku baik baik saja kok Namjoon hyung, aku saja yg tidak memerhatikan jalan" jelas Taehyung sambil menepuk bahu Namjoon. Tapi bagi Namjoon tetap saja itu salahnya karena tidak melihat sekeliling.

"Tapi hyung kenapa terlihat murung begitu apa ada masalah?" tanya Taehyung penasaran sedangkan Namjoon tidak merespon lalu membalas dengan senyuman kecil kemudian meninggalkan Taehyung.
"Kasian Namjoon hyung sepertinya karena kejadian ditaman tadi" batin Taehyung kemudian berjalan menuju ruangannya.

Ceklek

Jimin masuk keruangan kerja Yoongi dan melihat kekasihnya itu masih sibuk dengan tumpukan kertas dimejanya. "Gimana udah puas jalan jalannya?" tanya Yoongi tanpa melihat kearah Jimin.
Jimin tidak menjawab melainkan langsung lonjat kepangkuan Yoongi lalu melingkarkan kedua tangannya ke leher Yoongi. "Aku belum puas jalan jalannya kecuali bersama Yunki" jawab Jimin dan mengeratkan pelukannya.

Mendengar jawaban Jimin, Yoongi mengalihkan atensi kepada pria bersurai coklat itu lalu mencium puncak kepala kekasihnya sayang. "Chim kok rambutmu ada bau eskrim?" tanyanya tapi entah kenapa membuat candu bagi Yoongi. "Ooh itu tadi eskrimnya Namjoon terlempar keatas kepalaku" jawabnya dengan wajah kesal mengingat kejadian tadi.

"Begitu yaa, kau tahu sisa eskrimnya masih ada dirambutmu" ujar Yoongi sambil terkekeh. "Pasti Namjoon tidak membersihkannya dengan benar jadi masih ada sisanya" seru Jimin sambil menatap Yoongi. "Ya sudah sini aku bersihkan yaa" ujar Yoongi kemudian menjilati es krim yg ada di rambut kekasihnya. "Looh kok kamu jilatin sih nanti rambut aku bau jigong kamu aah" seru Jimin sambil mempoutkan bibirnya. "Jangan cemberut gitu dong nanti aku makan kamu looh" tambah Yoongi sambil mencolek hidung Jimin gemas. "Apasih dasar mesum" sarkas Jimin dengan wajah yg memerah karena ucapan Yoongi.

Namjoon tiba didapur kemudian menaruh trolinya lalu terduduk lesu sambil meminum air mineral yg ada di atas meja. Jungkook yg melihat keadaan hyungnya itu langsung menghampirinya.
"Kenapa hyung terlihat lesu?" tanya Jungkook sambil melepas apronnya. Namjoon mengeluarkan stiky note dan penanya lalu menulis beberapa kalimat disana. "Ini sangat kacau kookie tadi aku bertemu Jin hyung dan dia seperti habis menangis, hyung ingin mengejarnya tapi Jin hyung sudah menaiki taksi" jelas Namjoon kemudian mengusap wajahnya kasar.

Jungkook merasa iba dengan hyungnya itu yg terlihat sangat kacau saat ini. "Hyung sudah selesaikan? kejar Jin hyung tanyakan apa yg terjadi supaya hyung tidak kepikiran" saran Jungkook untuk Namjoon. Dan sang empu menyetujuinya kemudian keluar untuk mengejar tetangga manisnya. 

Sepeninggalan Namjoon, Taehyung datang menghampiri Jungkook dengan wajah ceria. "Jungkookie~ ayo makan bersama" ajaknya sambil merangkul bunnynya. "Oke baiklah" jawab Jungkook sambil berjalan keluar dapur menuju kantin.
Selama perjalanan mereka membicarakan tentang Namjoon.

"Ohya Kookie tadi kau melihat wajah Namjoon hyung terlihat murung gak?" tanya Taehyung sambil melirik Jungkook. "Iya Tae aku tahu, Namjoon hyung bilang dia bertemu Jin hyung menangis kemudian meninggalkannya" jelas Jungkook dengan raut wajah sedih.

"Jin hyung bilang dia melihat Namjoon bersama pria lain ditaman, aku tanya ciri cirinya seperti apa dan aku menduga kalau itu Jimin,  tapi kenapa dia bersama Namjoon hyung kau tahu sendirikan bunny kalau dia tidak bisa lepas dari Yoongi hyung" ujar Taehyung menjelaskan spekulasinya.

Jungkook membelakkan matanya kaget mendengar cerita Taehyung. "Jadi Jin hyung datang kesini untuk apa?, apa yg kamu jelasin itu benar Tae. Yoongi hyung menyuruh Namjoon hyung untuk menemani Jimin keluar dan juga sebenarnya ia juga tidak mau tapi karena tidak enak dengan Yoongi hyung dan juga aku memberi saran kalau itu bakal baik baik aja dan juga tak menduga kalau Jin hyung bakal datang kesini" terang Jungkook menatap Taehyung serius.

"iya Jin hyung datang kesini katanya ingin mentraktir kita tapi karena melihat Namjoon hyung tadi ia langsung pulang, Jadi ini cuma kesalahpahaman, aku harap Namjoon bisa menyelesaikannya" seru Taehyung dan menarik tangan Jungkook untuk mempercepat langkahnya ke kantin.

"Yaak Taehyung jangan cepat cepat sakit kakiku nih" protes Jungkook yg langkahnya terseret karena ditarik. "Aku sudah sangat lapar bunny" sarkas Taehyung tanpa memperdulikan gerutuan Jungkook.
"Huuh untung sayang" ucap Jungkook pelan dan Taehyung masih bisa mendengarnya kemudian tersenyum kecil. "Kau lucu sekali bunny aku juga sayang padamu" batin Taehyung dengan memperlebar senyumnya.

Namjoon telah sampai di depan gedung apartementnya kemudian berlari menuju apartement Seokjin dengan tergesa.

Tok tok tok

Namjoon menggedor pintu Seokjin dengan keras rasanya ia ingin berteriak tapi percuma saja baginya. Sedangkan dari dalam tidak ada respon sama sekali. Namjoon mengeluarkan ponselnya kemudian mengirimi pesan semoga saja dia memang dirumah dan baik baik saja.

Namjoonie

Hyung kau didalam? jika iya tolong buka pintunya aku ingin berbicara padamu

Seokjin yang dari tadi mengurung dirinya dikamar sambil menangis kemudian mendengar ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk. Seokjin membuka kunci ponselnya dan melihat siapa yg mengiriminya pesan.
Ternyata itu Namjoon, Seokjin hanya membaca sekilas dan tidak berniat membalas kemudian melempar ponselnya pelan keatas selimutnya. 

Cling

Cling

Cling

Namjoonie

Hyung apa kau marah padaku?

Tolong jelaskan apa penyebabnya supaya kau mau memaafkan ku

Aku mohon jangan seperti ini, tolong maafkan aku jika aku mempunyai kesalahan padamu entah itu tanpa aku sadari dan membuatmu sedih

Namjoon sudah mengirimi beberapa pesan tapi tetap saja hasilnya nihil. Seokjin tak membalasnya satupun dan itu membuatnya semakin gusar. Dengan otak cerdasnya ia memikirkan cara supaya tetangga manis itu mau buka mulut dan menjelaskan apa yg tarjadi.
Namjoon balik badan kemudian masuk ke apartementnya. Ia pun mengambil dompetnya kemudian keluar membeli sesuatu.

Seokjin pun hanya menatap ponselnya mendengar nada dering pesan masuk tanpa berniat mengambilnya toh pasti itu Namjoon.
Seokjin masih bergelung didalam selimutnya masih dengan terisak.

Jujur hati Seokjin sakit jika mengingat  itu. Seokjin juga yakin pasti itu pacarnya, jika dilihat dari bentuk wajah Namjoon, uke dan perempuan mana yg tidak akan jatuh dengan pesonannya yg menawan itu.
Walaupun mereka tidak memiliki hubungan apa apa hanya sebatas teman dan tetangga karena yaa salah satu dari mereka belum menyatakan perasaannya masing masing.

Kemudian Seokjin mengambil ponselnya yg tergeletak disampingnya lalu membuka kunci ponselnya. Benar dugaannya itu Namjoon, ia mendapat 3 pesan kemudian membacanya. Lalu Seokjin mengetik beberapa kata lalu mengirimnya sebagai balasan.

Jinseok hyung
Maafkan aku, semoga kamu bahagia dengannya. Maaf jika aku hanya sebagai penganggumu dalam hubungan kalian.












Hai Raeders, Ada yg kangen sama ff ini? berhubung besok lebaran gua mau minta maaf jika selama bikin ff jika ada kata yg kurang berkenan dihati tolong di maafkan yaa dan juga kalo kurang menarik tolong dimaafkan juga yaa gua bakal usahain bikin alur ceritanya lebih bagus lagi.  Namanya juga baru mulai nulis kek gini makanya gua butuh dukungan asupan dari readers tersayang supaya gua lebih semangat lagi buat ff ini.
Sekian itu aja deh yaa

Minalaidzin Walfaizin Mohon maaf lahir dan batin yaa raedersku tersayang 😘💕

Vote
+
Comment

Sampai ketemu lagi di next chapter yaa



Time With You {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang