🐥Fase.30🐥

261 4 3
                                    

Happy Reading
____________________

     Beberala mobil berhenti tepat di depan rumah Alana. Sontak membuat Natha dan Alana yang sedang duduk di halaman rumah menatap ke mobil itu. Saat pintu mobil terbuka, Natha dan Alana membulatkan matanya. Ternyata itu mobil milik Vano. Anehnya kali ini Vano datang bersama teman teman semasa SMA mereka. Tak terkecuali Irza yang datang membawa motor.

     Alana dan Natha saling melempar tatapan, saat ini mereka berdua hanya memakai kaos dan rok.

     Irza menggelengkan kepalanya pelan, lantas melepas jaketnya dan di ikatkan ke pinggang Natha. Walaupun Natha memakai rok selutut tetap saja Irza merasa risih.

     "Ngga baik, banyak laki laki di sini"

     "Tadi kan ngga ada Za"

     Irza mengacak acak rambut Natha pelan, lalu menarik Natha agar menjauhi Alana. Saat Natha dan Irza menjauh, Vano malah mendekat ke arah Alana. Ia juga membawa bunga untuk Alana.

     "Gue nyerah sama pertahan gue sendiri, gue udah coba lupain lo dan buat hidup gue yang baru. Tapi nyatanya hati sama pikiran gue ngga sejalan. Yang tadinya gue kira lo cuma orang yang ada saat gue butuh. Sekarang gue rasa lo salah satu orang penting dalam hidup gue. Gue ngga suka saat lo lebih pentingin orang lain. Gue peduli sama lo, gue ngerasa gue orang yang paling bodoh karna menyianyiakan cewek kaya lo"

     Alana terdiam, saat kemarin Vano tidak berkata sepanjang ini, tapi sekarang Vano berkata sangat panjang. Kata demi kata yang Vano ucapkan berhasil membuat Alana tersentum.

     "Alana Anastasya, will you be mine?"

     Alana terdiam, entahlah. Tapi dia merasa kembali jatuh cinta pada Vano. Tanpa ragu lagi Alana menganggukan kepalanya. Di saat itu juga Vano memeluk Alana.

     Semua teman teman mereka langsung bertepuk tangan. Damai rasanya melihat orang orang mulai bahagia dengan pasangan masing masing.

***

     Hari ini menjadi hari baru bagi Alana dan Natha. Mereka sama sama memiliki pasangan yang mereka cintai saat masa SMA dulu.

     Pyarrr ...
     Alana menjatuhkan sesuatu, tepat di atas tumpukan tugas milik Vano. Natha dan Irza langsung menatap ke arah Alana saat menyadari air dan gelas itu ada di atas tugas Vano.

     "Alana?"

     Alana menoleh, menatap Vano dengan tatapan khawatir. Belakangan ini ia menjadi ceroboh.

     "Maaf, aku ngga sengaja. Tadi jatuh dari tangan aku. Maaf ... "

     Vano mengerutkan dahinya saat melihat Alana yang tiba tiba menangis. Natha dan Irza langsung menunjuk nujuk Vano seperti sedang menyalahkan Vano.

     "Sssttt ... aku ngga marah, ini cuma kertas. Bisa di perbaiki, jangan nangis ya... " ucap Vano menenangkan Alana, laki laki itu memeluk Alana sambil mengusap puncak kepala Alana.

     Kehidupan mereka berempat berubah, mereka sering menghabiskan waktu bersama walau hanya sekedar untuk mengerjakan tugas mereka.

____________________
To be continued

METAMORFOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang