We will go home together, with you

4K 518 365
                                    

"Jinara, ayo pulang. Lo gak kangen sama gue? Ayok pulang terus jalan-jalan lagi kayak biasanya.." Dava menarik ujung baju yang Jinara gunakan sembari merengek — mencoba membujuk sang adik yang kini sedang sibuk dengan kertas-kertas untuk pulang dan berkumpul kembali.

"Nanti." balas Jineul dingin dengan pandangan tidak lepas dari kertas dan pensil ditangannya.

Bibir Dava bergetar dan matanya sudah berkaca-kaca, Jay yang melihat itu mengusap pelan lengan Dava, karena ia pun tidak bisa melakukan apa-apa. Jay tidak bisa mengelak dari kesalahan yang memang tanpa sengaja mereka buat. Kesalahan yang membuat kepribadian Jinara berubah menjadi dingin nan asing.

"Gak kangen sama yang lain? Kamu udah dua tahun gak pulang loh, Jinara..-" rengek Dava kembali, ia memeluk tubuh Jinara dari belakang dan menyembunyikan wajahnya di punggung sang adik.

Jinara diam dan tidak menjawab seolah ia menulikan telinga dari apapun yang Dava bicarakan. Gadis itu terkesan tidak perduli, memilih untuk tetap fokus pada pekerjaannya tanpa tahu jika ada dua hati yang tersakiti.

Jay tersenyum pedih, sifat Jinara sangat berbeda 180° semenjak Yuko menghilang 1 tahun yang lalu tanpa kabar. Dan itu diperparah dengan sifat mereka yang egois membuat Jinara semakin terpuruk.

"Jinara, ayo pulang..-" Dava mendusel di punggung Jinara dan semakin mengeratkan pelukannya, berharap jikalau watak keras sang adik itu akan berubah.

Namun, Jinara tetaplah Jinara. Ia tetap diam seribu bahasa dan tidak mengindahkan Dava dengan segala rengekan tidak jelasnya.

"Hweeee Abang. Jinara jahattttt!!" adu Dava pada Jay.

Jay menghela nafas saat Daba malah menangis — yang entah menangis asli atau palsu. Mungkin itu agar perhatian Jinara teralihkan dan kembali seperti dulu lagi. Sayangnya Jinara tidak terganggu dan tetap fokus mengerjakan pekerjaannya, mengabaikan Dava yang menangis di punggungnya.

"My baby, Is your job done?"

Tiba-tiba muncul dua orang manusia di ambang pintu kamar Jineul membuat ketiga Aksara bersaudara itu menoleh.

Tiba-tiba muncul dua orang manusia di ambang pintu kamar Jineul membuat ketiga Aksara bersaudara itu menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Done." Jawab Jineul singkat, ia lalu membereskan meja kerjanya dan juga tumpukan kertas yang sedari tadi ia kerjaan.

"Good job, honey. You're the best. Always on time." ucap salah satu dari mereka kemudian masuk ke dalam. Ia mengusap kepala Jinara terlebih dahulu dan mengambil kertas yang Jinara berikan. Dan tentu saja membuat Jay langsung menatap tajam sambil memasang wajah garang.

"Hm, thanks." Jineul lagi-lagi menjawab dengan singkat.

"Hey, who are you?" Tanya pria yang satu nya lagi pada Dava yang masih memeluk Jinara dari belakang.

"My brother." celetuk Jinara sembari memandang mereka datar — menandakan bahwa keduanya tidak boleh mengganggu Dava.

"Your name?" Tanpa memperdulikan tatapan mematikan yang Jinara layangkan, seorang pria mendekat.

[✓] Kakak + Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang