Bukan Bunda!

4.1K 575 20
                                    

Dani memasuki gedung tinggi itu dengan santai, di belakangnya para keponakannya mengekor sembari terkesima dengan penampilan dalam gedung. Dava dan Key berjalan sangat lambat untuk melihat lebih detail suasana gedung itu.

Beberapa pekerja terlihat sangat sibuk dengan berjalan mondar-mandir dan membawa map yang tebal layaknya dosa manusia. Wilnan sempat berpikir jika bekerja kantoran itu sangatlah sibuk dan merepotkan.

"Sakha, bisa bantu aku nanti?" Pinta Dani sembari menatap Sakha, yang di pintai tolong hanya mengangguk.

Mereka kemudian menghampiri meja resepsionis dan di sambut hangat oleh seorang wanita cantik disana.

"こんにちは、誰でも手伝うことができます?" Sapanya ramah. (Halo, ada yang bisa saya bantu?)

"午後 Minaraという名前の人を探しています。ありますか?" Tanya Sakha. (Kami mencari seseorang bernama Minara, apa dia ada di sini?)

Di belakang, Dava dan Wilnan meringis. Sungguh mereka tidak mengerti apa yang sedang diobrolkan oleh Sakha dan resepsionis itu. Mereka merasa seperti orang linglung yang hanya bisa mendengarkan tanpa mengerti apa yang dibicarakan.

"あ、はじめに." jawab wanita bername-tag 'Miyawaki Sakura' itu. (oh, tunggu sebentar)

Sakura terlihat membuka sebuah map dan mencari sebuah nama yang tadi disebutkan oleh Sakha. Matanya tampak fokus meneliti satu persatu nama yang berada dalam list karyawan, membuat anak-anak Aksara itu mengigit bibir untuk menahan perasaan yang sulit dibendung.

"Minara Adipadhya or Minara Syaqilla?" Tanya Sakura namun Sakha yang kurang mendengar dengan jelas hanya mengangguk tanpa tahu apa yang dibicarakan. Salahkan saja Dava dan Key yang berbisik gosip di belakangnya sampai membuat konsentrasinya terbelah.

"これが名前です、必要がありますか?または約束をしましたか?" (ada, dan ini ada namanya. Apakah kalian sudah membuat janji?)

Dani dan Sakha saling bertatapan, apakah mereka sudah membuat janji dengan Minara? Seperti nya tidak. Tapi, karena sudah berada di sini, terobos sajalah! Demi bertemu bunda, mereka akan melakukan apapun.

"実際、私たちは彼を家族とし、彼を驚かせるつもりです。電話できますか?" Pinta Sakha dengan sedikit berbohong. Dalam hati ia berdoa meminta ampun kepada Tuhan karena telah berbohong. (Kami keluarganya dan datang membawa berita, apa bisa anda menelpon dan memberitahunya?)

"ああ、もちろん電話します" (Oh tentu saja saya akan menelepon.)

Sakura langsung menelpon dan berkata pada seseorang untuk menemui mereka. Sakha sudah merasa tak sabar untuk bertemu dengan sang bunda yang sudah lama tak jumpa itu. Ia menoleh ke belakang dimana adik-adiknya nya berada. Namun, ketiga adiknya itu malah terlihat seperti patung manusia karena terus diam saja sedari tadi — karena sungguh, mereka tidak mengerti.

"ミナは数分でここにいるでしょう、あなたは客室で待つことができます" ucap Sakura. (Mina akan berada di sini dalam beberapa menit, Anda bisa menunggu di ruangan tunggu.)

"それを聞かせて" (Baiklah.)

"Ah ne."

Sakura berdiri dari tempat duduknya, dan meminta mereka untuk mengikutinya. Dan sampailah mereka di sebuah ruangan khusus tamu yang telah disediakan oleh perusahaan. Sebuah ruangan yang mungkin dikhususkan untuk para tamu yang berkunjung.

"ここで待つことができます." Sakura membungkukkan tubuhnya hormat kemudian pamit untuk kembali pada pekerjaannya. (Anda bisa menunggu di sini.)

[✓] Kakak + Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang