-A little Surprise-
Jisung melihat ke seluruh arah kamarnya Dahyun tidak ada di kasurnya, kemanakah kelinci putihnya itu? Dua menghela nafas menyadarkan dirinya yang masih mengantuk.
Handphonenya berbunyi, telepon itu dari Hyunjin. Dia sedikit malas untuk mengehubungi laki-laki itu, tapi dia harus menjawabnya, "Apa?"
....
"Itu tidak akan terjadi."
.....
"Mengurungnya."
....
"Aku tau apa yang harus aku lakukan. Urusi Mina mu." Kata Jisung yang kemudian mematikan handphonenya, dia mencari Dahyun di apartemennya. Dan menemui perempuan itu di depan TV memakan serealnya. "Jam berapa kelasmu dimulai?"
"Tidak ada kelas hari ini." Kata Dahyun masih melihat ke arah TV. Jisung terdiam, mengingat apa yang dikatakan oleh Hyunjin tadi. "Jangan kemana-mana hari ini." Kata Jisung yang kemudian meminun segelas air putih yang baru ia tuangkan.
"Tapi-". "Hanya hari ini." Kata Jisung membuat Dahyun menghela nafas dan kembali pada tontonannya. Jisung mendekat. "Kau marah padaku?" Tanya Jisung yang membuat Dahyun mulai merasa takut. Kenapa dia tidak bisa sedikit berani dengan Jisung?
"Hm?" Tanya Jisung melepas ikatan rambut Dahyun dan menata ulang rambut Dahyun. "Tidak, aku tidak marah." Jisung mulai mengikat rambutnya lagi. "Jangan marah, aku tau kau mencintaiku." Kata Jisung mencium telinga Dahyun.
"Aku akan mandi." Jisung pergi dari sana dan meninggalkan Dahyun yang sendirian menonton TV.
***
Seorang laki-laki melihat ke arah jam tangannya, dia berjalan menuju lift. Topi hitamnya, menutupi setengah dari wajahnya, tidak disangka dia bertemu Jisung di lift tersebut.
Bedanya, Jisung pergi dari sana, sementara dia masuk untuk naik ke lantai atas.Ketika Jisung keluar, dan pintu lift yang otomatis mulai tertutup. Pria itu menatap ke arah Jisung hingga wajahnya sedikit terlihat. Dan orang itu adalah...
Bang Chan.
Flashback
Chan membuka pintu rumahnya, tidak menemukan seorang perempuan yang seharusnya ada disana menyambutnya ada. Dia melihat dari kamar hingga dapur, namun perempuan itu masih belum ditemukan.
Dia mengambil handphonenya untuk menelepon kekasihnya itu. Namun, tidak ada jawaban, dia meneleponnya hingga lima kali. Masih belum ada jawaban, rasa khawatirnya mulai muncul, hingga panggilan terakhir dia mendapatkan panggilan tersebut. Namun, yang didapati bukanlah suara kekasihnya.
"Halo?". "Siapa kau? Dimana Yeji?"
"Ah, Yeji? Kami... Baru saja menikmati... Waktu kita-" kemudian terdengar suara Yeji yang memanggil laki-laki itu, "Felix.."
Kemudian panggilan dimatikan, Chan tersenyum miris. Beraninya perempuan sialan itu mempermainkannya, dengan satu tancapan gas, Chan menuju apartemen Felix yang dia tau pasti ada di mana.
Sampai disana, dia menggedor pintu apartemen Felix. Dan dengan tenang, Felix membuka pintu dan menyerahkan perempuan yang baru saja ia tiduri. "Ah, untung kau sampai. Aku tidak tau harus membuangnya kemana."
"Seseorang menjualku... Lalu aku dibawa disini..." Kata perempuan itu lemah.
"Apa?!"
"Well, that's not my fault. Lagi pula, jika dia dijual dan Jisung sudah membelinya. Ini bukan pelecehan seksual lagi. Ah! Jika kau butuh uang lagi, telpon aku." Kata Felix menutup pintunya dan dan membiarkan kedua orang itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lo(st)ver
FanfictionSekuel : sick of you Dahyun mencoba pergi dari Jisung dengan melarikan diri ke Amerika dengan beasiswanya, uang yang disimpan oleh ayah ibunya di berikan kepadanya. Yah, seharusnya itu menjadi hidup baru dimulainya Kum Dahyun yang baru. Namun, Jisun...