Epilog

1.3K 173 66
                                    

-G'bye Mate-

Seungmin melihat seseorang di kantornya, dia bertanya kepada sekretarisnya. Namun sekretarisnya hanya mengatakan jika dia adalah orang yang Seungmin kenal.

Seungmin membuka pintunya, orang itu melihat ke arah Seungmin. Seungmin sedikit terkejut ketika mengetahui orang itu adalah...

Jisung.

"Apa yang-". "Ku dengar pernikahan kalian akan dilaksanakan lagi." Kata Jisung berdiri menghadap ke arah Seungmin dan maju tiga langkah menuju Seungmin.

"Hm, seperti itu." Kata Seungmin melihat ke arah Jisung was-was.

"Baguslah. Aku kesini... Untuk mengucapkan salam perpisahan." Kata Jisung membuat Seungmin menghela nafas. Seungmin tau jika hal itu baik, tapi bagaimana nantinya?

"Kau yakin? Bagaimana dengan keluargamu?" Tanya Seungmin yang tidak ingin kembali membuat suatu masalah. "Tidak perlu menghawatirkannya. Pada awalnya Dahyun hanya tinggal dan di rawat oleh keluarga kami. Dan tidak mengganti namanya sama sekali."

"Maksudku-". "Ah... Aku mengerti. Jangan menghawatirkannya, aku tidak akan membuat masalah lagi." Kata Jisung menepuk bahu Seungmin. Kemudian berjalan pergi dari kantor.

"Ah, aku akan pergi setelah jam pernikahan kalian. Haruskah aku datang?" Tanya Jisung yang diangguki oleh Seungmin saja, kemudian Jisung tersenyum dan menghela nafas.

***

Hari pernikahan datang, Dahyun didatangi oleh Minho yang datang bersama Charlotte. "Ya ampun! Kau semakin jelek." Kata Minho yang mendapatkan pukulan dari Dahyun. Tentu saja dua hanya bercanda. Dahyun dengan balutan dress putih seperti putri salju.

Setelah berfoto, seseorang datang membawakan sebuah kotak berwarna merah. Minho yang melihatnya langsung pergi bersama Charlotte dan membuat ruangan untuk kedua orang itu.

Dahyun menelan ludahnya untuk bertemu Jisung yang memakai jas untuk memperlihatkan jika dia berasal dari keluarga Dahyun. "Seperti yang kuduga. Kau akan cantik memakainya." Kata Jisung yang kemudian menghela nafas.

Dia memberikan kotak merah itu kepada Dahyun, membuat Dahyun melihatnya. Disana terlihat kalung dengan liontin berbentuk bunga tulip biru. "Maafkan aku." Kata Jisung membuat Dahyun tidak dapat membendung air matanya.

Untuk pertama kalinya. Jisung mengatakan hal itu.

"Aku tidak dapat menjadi.... Pria yang baik. Tidak, kakak yang baik." Kata Jisung yang tidak sakit hati melihat air mata Dahyun, mungkin karena aura dipancarkan sangat berbeda dengan yang sebelumnya.

"Pakailah itu. Bunga tulip biru. Kau mendapatkannya sebagai hadiah bukanya toko bunga Charlotte kan?" Kata Jisung yang diangguki oleh Dahyun yang mencoba menghilangkan air matanya.

"Setelah ini, aku akan pergi belajar lagi. Kau akan melanjutkannya bulan depankan?" Tanya Jisung yang diangguki oleh Dahyun, dia sama sekali tidak bisa berbicara dengan Jisung karena merasa terbawa suasana.

"Kau akan baik-baik saja. Terlebih lagi Seungmin ada disana. Dan juga... Ini." Kata Jisung memberikan mawar merah yang dibungkus dengan rapih. "Aku membelikan yang baru." Kata Jisung yang dihadiahi oleh pelukan dari Dahyun.

"Terimakasih." Kata Dahyun yang masih memeluk bahu Jisung.

"Apanya yang terimakasih? Aku menyakitimu terus." Kata Jisung menepuk kepala Dahyun pelan.

"Kau membuatku lebih kuat dari yang lain." Kata Dahyun yang hanya di senyumi oleh Jisung. "Sudahlah. Riasanmu akan rusak. Aku pergi, lima menit lagi-"

"Bisakah... Kau yang mengantarkanku?" Tanya Dahyun yang meminta untuk pemintaan terakhir sebelum dua menikah di atas altar. Jisung mengangguk untuk menjawab permintaan Dahyun.

Dan akhirnya, keduanya berjalan diatas altar. Seungmin tersenyum atas cantiknya Dahyun dan tersenyum atas Jisung yang mau menyerahkan Dahyun. "Jaga dia. Jangan sepertiku." Kata Jisung saat menyerahkan Dahyun pada Seungmin.

Setelah keduanya mengucapkan janji suci, membungkuk di depan para kerabat dan berfoto. Jisung berganti baju dan pergi membawa koper, tapi di hentikan oleh Dahyun.

"Kak!" Teriak Dahyun yang membuat Jisung terkejut.

Panggilan kakak? Mengejutkan.

Dahyun memberikan pelukan terakhirnya. "Sampai jumpa bulan depan." Kata Dahyun tersenyum. Senyum yang sudah lama Jisung inginkan untuk diberikan kepadanya.

"Baiklah, aku sudah terlambat. Samai bulan depan. Jadilah anak baik." Kata Jisung menaiki taksi menuju bandara.

"Dahyun?" Seungmin memanggil Dahyun yang kemudian menatapnya. Dahyun tersenyum dan berjalan ke arahnya.

Tidak semua yang berawal indah akan berakhir dengan keindahan yang sama.

The End

Bye ah

Lo(st)verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang