"Menyingkir dari batas ini pria aneh!" Ucap Alexa sambil mendorong Aland yang hendak mendekat dan melanggar perbatasan.
Sementara Alena sedang dikamar mandi untuk berganti baju, Albert hanya melihat kelakuan adiknya itu dari atas sofa.
"Aku ingin merasakan nya lagi gadis manis" Ucap Aland maju sambil memasang smirk omes nya.
Dengan sigap Alexa meraih pistol dibawah roknya dan ditembakan tepat pada kepala Aland.
DORR.
Namun apa yang terjadi?
Aland menghindar dengan cepat dan berpindah kebelakang Alexa dan memeluknya erat dari belakang, Lagi-lagi situasi ini terjadi lagi.
"Lepaskan tangan mu dari pinggang ku Mr. Aland!" Ucap Alexa tidak menoleh.
"Tidak akan sebelum aku merasakannya lagi" Ucap Aland teguh.
Tak lama kemudian pintu kamar terbuka dan menampilkan wajah para orang tua yang panik. Namun kepanikan itu berubah setelah melihat adegan dimana Aland yang sedang memeluk Alexa dari belakang.
Aland dan Albert menoleh sekilas, namun pelukan itu tidak dilepaskan meski tahu bahwa itu para orang tua.
"Adaa apaaa?" Tanya Albert sambil beranjak dari sofa.
"Kenapa dengan adikmu Albert?" Tanya Ken.
"Aland? Mungkin sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah" Jawab Albert dengan asal.
BRUKKK
Sebuah bantal mendarat di kepala Albert yang dilempar mulus oleh Aland.
"Apa maksudmu?" Ucap Aland tak Terima. Dan ia sudah melepaskan pelukannya.
"Aku hanya bilang pada ayah kalau kau akan menjadi seorang ayah, sekarang saja kau sudah kecanduan bibir mungil Alexa, besok apa?" Ucap Albert sukses membuat Aland terdiam.
"Sudah, ayah mamah mendengar suara tembakan, siapa yang memakainya?" Tanya Ava.
"Alexa tantee!" Jawab Alexa mantap tanpa takut sedikitpun, Adrian dan Daisy pun mengerutkan dahinya.
"Untuk apa sayang?" Tanya Ava yang suaranya berubah menjadi halus.
"Untuk membunuh putra bungsu tante yang aneh ini" Ucap Alexa sambil menunju Aland.
"Namun itu meleset sayaaang" Ucap Aland dengan gercep mengambil tangan Alexa dan mencium punggung tangannya, membuat Alexa segera mengambil tangannya kembali.
KRIEET.
Tak lama kemudian terdengar pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Alena yang memakai handuk dikepalanya. Tepat saat itu ia menjadi sorot perhatian.
Merasa diperhatikan sangat tajam Alena bertanya.
"Adaaa apaaa? Mengapa kalian memperhatikan ku begitu?" Tanya Alena.
"Mengapa kau mandi malam-malam begini?" Tanya Daisy.
"Aku panas" Jawab Alena singkat sambil menaruh baju kotornya pada tempat baju kotor.
"Ac diruangan ini menyala sayang" Ucap Adrian.
"Aku mengantuk, bisakah kalian bisa keluar" Ucap Alexa yang sudah mengenakan selimut di tubuhnya dan dipeluk oleh Aland.
Para orang tua mengangguk paham kemudian keluar untuk kembali menata rencana untuk besok.
Setelah pintu kamar ditutup kembali Alexa segera mendorong tubuh Aland dengan keras sehingga membuat Aland tersungkur kebawah. Dan mengaduh kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Psycho
Teen FictionAlena Latasha Veronica Alexa Latasha Veronica Dua gadis kembar yang mempunyai paras cantik dan imut dan terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan, seharusnya mereka senang bukan?. Namun mereka berbeda, gadis kembar itu selalu bernasib naas...