Shit!

813 47 2
                                    

Sebuah mansion yang cukup megah namun suasana di sana sangat mencekam karena mansion itu didatangi beberapa Mafia level dunia.

Namun anehnya sama sekali tidak ada para bodyguard mansion ini yang datang, seakan akan mansion ini tidak berpenghuni.

Para Mafia mendengar suara seseorang disertai bunyi-bunyi yang aneh di ujung lorong, disana ada pintu dan seperti nya itu adalah sebuah ruangan.

Dilain tempat

Sepasang suami istri kini sedang berjuang melawan seorang Mafia yang tak kalah kejam dengan putrinya.

Kondisi mereka berdua benar-benar menghawatirkan banyak luka sayatan di sekujur tubuhnya, Daisy kini sedang berusaha membuka ikatan di tangannya dengan pisau lipat yang tersembunyi dibalik lengan bajunya.

Yaaa kedua pasangan itu adalah Adrian dan Daisy.

"Sampai sekarang aku belum bisa mengerti mengapa putrimu membunuh putriku dengan kejam" Ucap Seorang pria yang seumuran dengan Adrian dengan memakai jas hitam dan dalaman putih disertai dasi berwarna hitam.

"Putrimu lah yang bodoh Leo!" Ucap Adrian.

"Apa maksud mu!? Huuuh aku sudah tidak sabar akan mengoyak tubuhmu" Ucap Leo.

Ingat Leo? Ayah dari Selly dan ketua dari Black Devil, kini ia membuat rencana menyekap Adrian dan Daisy.

"Setelah kau berhasil membunuh kami, jangan pernah lupa dengan putriku kamu, mungkin mereka akan membunuhmu lebih kejam darimu membunuh kami" Ucap Daisy disertai tawa manisnya.

Leo mengeram kesal dan hendak melukai Daisy dengan pisau yang dipegangnya.

Namun terdengar suara tembakan dari luar ruangan ini.

Entah itu bodoh atau karena Leo penasaran dia pun menghampiri kematiannya diluar ruangan.

Saat ia keluar banyak para bodyguard nya yang tewas dengan sadis disana. Saat hendak kembali masuk kedalam pintu telah dihadang oleh dua wanita dengan memakai sepertiga topeng dan kedua itu menampakkan senyum iblisnya.

Leo tau jika mereka berdua adalah putri dari Adrian dan Daisy yaaah Alena dan Alexa. Leo memutarbalikkan badannya hendak berlari dari kematiannya namun dibelakang ada dua wanita lain yang juga menghadangnya, mereka itu adalah Zoya dan Marsya, dengan senyum devilnya mampu membuat Leo takut.

"Putar badanmu!" Ucap Alena dingin.

Leo memutar badannya menghadap Alena dan Alexa dengan takut, kini ibaratkan seorang tikus yang akan menjadi santapan dua ekor singa yang ganas.

"Dendammu kepada kami bukan orang tua kami bukan?!" Tanya Alexa serius.

"Ray, Joan bawa pria ini ke dalam ruang kematiannya dan pastikan ia tidak bisa melarikan diri" Ucap Alena, Ray dan Joan pun melaksanakan perintah ketuanya itu.

Alena dan Alexa segera memasuki ruangan yang tadi tempat keluarnya Leo.

Disana terdapat Adrian dan Daisy yang sudah terlepas oleh tali-tali mereka hanya saja kondisi mereka berdua membuat Alena dan Alexa marah. Bahkan mereka berdua tidak mampu melukai orang tuanya dan kini orang asing dengan lancang melukainya.

Albert dan Aland menghampiri Alena dan Alexa dengan nafas yang memburu.

"What happen?" Tanya Alena khawatir akan terjadinya sesuatu.

"My mom and my dad, dibawa oleh orang tua kandungmu ke Indonesia" Ucap Albert.

"Damn!" Umpat Alena dan Alexa.

Daisy yang mendengar berita bahwa sahabatnya Ava dibawa dan dijadikan sandera oleh sang kakak nya sendiri.
Daisy menelpon seseorang dan menyuruh mereka semua bergegas.

Daisy menelpon bodyguard nya untuk menyiapkan jet pribadinya dan segera berangkat ke Indonesia untuk menyelamatkan Ava dan Ken yang menjadi sandera dari Kakaknnya sendiri.

_______________________

INDONESIA
{Jakarta}

Setibanya mereka semua melacak keberadaan ponsel Ava yang masih dipegangnya.

Ava dan Ken berada di sebuah gudang kosong yang sudah lama tak terurus.

Kini mereka semua berhasil menemukan keberadaan orang tua Albert dan Aland.

Dengan cepat mereka semua langsung jalan ke tempat tujuan.

😈😈😈

Sesampainya Alena, Alexa, Adrian, Daisy, Albert, Aland, Zoya, Marsya, Ray, dan Joan sudah disambut dengan Faisy yang sedang menodongkan pistol tepat di kepala Ava sementara itu Samuel melakukan hal yang sama kepada Ken.

"Faisy apa yang kamu lakukan?! " Tanya Daisy lantang.

"Bukan kah kau juga seperti ku Adikku Daisy" Ucap Faisy remeh.

"Jika kau membunuhnya kami semua tidak akan pernah mengampunimu" Ucap Albert dengan senyum devil khas miliknya.

"Santay, kami akan melepaskan orang tua kalian setelah, kalian menukarkan Alena dan Alexa" Ucap Faisy memberikan persyaratan.

"Bukankah kau tidak akan pernah memungut sampah buangan mu lagi?" Ucap Daisy.

Zoya, Marsya, Ray, dan Joan hanya diam karena ini adalah masalah keluarga Alena dan Alexa.

"Mereka berdua itu putriku Daisy!" Ucap Faisy menekankan semua perkataannya.

"Oh yaa? Lebih tepatnya putri yang kau anggap seperti sampah bukan" Ucap Daisy tertawa hambar.

"Berhentilah berucap seperti itu, atau aku akan membunuhmu" Ucap Faisy.

"Ohh kau lupa bahwa aku juga seorang pembunuh? Bahkan kami semua pembunuh Faisy" Ucap Daisy.

"STOPP IT!" Teriak Alena dan Alexa bersamaan dengan nada dingin.

Alena dan Alexa maju menghampiri orangtua kandungnya yang brengsek itu.

"Kau mau lepaskan mereka atau kedua putri sampah kalian yang akan membunuh kalian? " Tanya Alexa sambil memainkan lipstik mainannya.

"Sebelum itu kami dulu yang akan membunuhmu" Ucap Faisy dengan cepat menarik pelatuknya dan ditembakkan pistol itu kearah perut Alexa.

DORR!

"Alexaaaaa!" Pekik semua orang sementara itu Faisy dan Samuel pergi melarikan diri dan membebaskan Ava dan Ken.

Dengan cepat Alexa dilarikan kerumah sakit milik Adrian dan Alexa sudah mendapatkan perawatan intensif sekarang. Pistol yang digunakan Faisy adalah hanya pistol biasa tidak ada campuran racun di pelurunya jadi Alexa
Dengan cepat dapat disembuhkan.

'Aku akan membalasnya tunggu aku!' Batin Alexa yang masih berbaring diatas brankar nya.

🌹🌹🌹

Holla aku up nihh;v

Maaf banget lama, soalnya aku bener-bener gaada waktu karena aku harus belajar juga tapi ini aku usahain ko😇

Vote komen jangan pernah lupa biar aku nulisnya makin semangat 🔥

Babay seee youuu❤

Sweet But PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang