Tubuh dari seorang Alvino Syahreza kini sudah terbaring kaku di atas sebuah peti mati, dan di hadapan kedua Orang tua bejat itulah Alvino dibaringkan."Gaaa! Gaa mungkin!" Pekik Faisy histeris.
Lalu ia segera menyambar Alena dan Alexa yang ada didepannya.
"Apa yang kau lakukan terhadap putraku?! Jawab!" Ucap Faisy seakan-akan menantang.
"Tak perlu histeris kau Faisy!" Ucap Daisy yang kini datang dari belakang yang diikuti kedatangan Adrian.
"Apa urusanmu?! Dia anakku! Anakmu yang sudah membunuhnya!" Sentak Faisy.
Sementara Samuel terdiam memandangi peti mati itu.
"Itulah dia! Kau yang membuatnya seperti ini, apa kau lupa?! Karena ulahmu dia menjadi kejam Faisy! Apa kau lupa caramu memukulinya dahulu?" Tutur Daisy yang membuat Faisy terdiam.
"Dia bukan anakku!" Sentak Faisy bersikeras.
"Kau terlalu bodoh kakaku" Balas Daisy tak kalah sengit.
"Enough! Enough!" Suara bariton lelaki yang kini telah rentan pun terdengar.
"Cukup! Ini kesalahan ku" Tambah Samuel.
"Kau baru menyadarinya sekarang Sam?" Kini Adrian pun menimbrung.
"Setelah putra kesayangan mu mati? Betapa bajingan nya engkau Sam" Tambah Daisy.
Sementara Alena dan Alexa masih terdiam.
"Maafkan aku yang terlalu bodoh mementingkan sebuah tahta, maafkan aku akan sikap ku yang keras selama ini, maafkan akuu telah membuat masa kecil kalian suram karena ku, maafkan ayah sayang" Ucap Samuel tak berdaya.
Dengan tiba-tiba Alena dan Alexa merasakan ada sesuatu yang mengganjal, entah apa itu.
Manik-manik dimata kedua gadis manis itu pun terlihat, namun dengan baik mereka menyembunyikan nya.
"Untuk apa kau katakan itu?" Ucap Alena pelan dan bergetar.
"Apa untuk mengingatkan masa kelam itu?" Tambah Alexa yang tak kalah bergetar.
Hening.
Tak ada yang mampu menjawabnya.
"Apakah kau tak merindukan kami selama ini?" Ucap Alena yang kini terdapat buih-buih air mata di pipi nya.
"Apa hanya Vino yang kalian rindukan?" Tambah Alexa dan ia menangis.
Tak tega melihat itu Samuel dan Faisy menghampiri twins itu.
"Boleh kami memeluk kalian?" Tanya Faisy, entahlah mungkin kini mata hati mereka telah terbuka.
"Untuk apa? Apa kalian butuh kami?" Sentak Alena menolak.
"Kau anakku!" Pekik pasangan itu bersamaan yang membuat Alena dan Alexa lemas seketika.
"Bolehkah aku bilang terlambat?!" Ucap Alena hambar.
"Apa tidak ada kesempatan kedua sayang?" Pinta Faisy.
"Kesempatan yang kami berikan sebenarnya banyak, hanya kalian saja yang menyepelekan" Ucap Alexa membuat nya terdiam.
Adrian dan Daisy kini tidak akan egois, ia akan mengembalikan kedua malaikatnya itu jika memang mereka menginginkan.
"Apa kalian dapat memaafkannya?" Tanya Daisy yang berharap adanya anggukan.
"Tak ada salahnya memberikan kesempatan kedua sayang" Tambah Adrian.
Alena dan Alexa pun saling berpandangan.
"Bisa kita mulai hidup baru? Hanya kalian dan kami?" Pinta Samuel.
"Tidak"
"Tidak hanya kami Alvino pun akan ikut serta"
Tiba-tiba sosok yang tadi terbujur kaku kini telah bangkit, karena masa serum sudah habis.
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
"Tidak mungkin"
"Semua akan menjadi mungkin jika ada kami mom, dad" Ucap Alena dan Alexa yang membuat Faisy dan Samuel kaget.
Mereka pun langsung berpelukan kini akan adanya hidup baru dari mafia manis ini, hidup baru tentu saja masalah yang akan datang pun baru.
🌹🌹🌹
Ending awal yaaa😊 tenang ini masih lanjut kooo santay, sengaja aku pendekin karena di next part akan panjang;v
Ini masih ada next part yaaa😊
Vote and komennya selalu yaa❤🌹
Miss u see u next part🌹❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Psycho
Ficção AdolescenteAlena Latasha Veronica Alexa Latasha Veronica Dua gadis kembar yang mempunyai paras cantik dan imut dan terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan, seharusnya mereka senang bukan?. Namun mereka berbeda, gadis kembar itu selalu bernasib naas...