Kill

1.5K 77 2
                                    

CRASHHH

SREEET

CRASHHH

ARGHHHH

SSSSHH

Rintihan suara itu membuat gadis manis itu tertawa kebahagiaan.

"Teruslah merintih seperti ituu, aku senang mendengarnya" Ucap Lena dengan seringai iblis.

"Heee_ntikan maaa_fkan akuuu" Rintih wanita itu.

"Aku belum puass" Ucap Lexa.

"Apakah kita buat dia mati atau kita main main terlebih dahulu" Ucap Lena.

"make him feel what the losers that feel" Ucap Lexa.

Lena mengambil sebuah cutter dan mulai mengukir sebuah nama yaitu 'leader of devil's' tepat pada pipi wanita itu.

Argghhh

"Kumohon lepaskan" Ucap wanita itu dengan nafas yang tersenggal senggal.

"Jangan memohon seperti ituu, kau membuat ku gemas" Ucap Lexa dan mulai menguliti tangan kanan dari wanita itu.

"Bahkan kau belum berkenalan dengan ku" Ucap Lexa dengan seringai devillnya.

"hang him!" Ucap Lena menyuruh bodyguard nya.

Para bodyguard itu menggantung wanita itu dengan cara mengikat rambut indahnya pada sebuah tiang.
Kemudian para bodyguard diperintahkan untuk keluar.

Setelah ituu gadis manis itu mulai melucuti pakaian wanita itu, dan mulai menggesekan sebuah pisau dibagian perut

CRASHHH

Darah segar menyemprot seluruh wajah gadis kembar ituu dan membuat gadis kembar itu terkekeh.

Mulai keluar sejumlah organ di dalam perut wanita itu yaitu kedua ginjalnya, namun anehnya wanita itu masih hidup juga.

"Huuuh ternyata nyawa mu sangat banyak yaa" Ucap Lexa menghela nafas.

"Hmmm sepertinya daging mu sangat berharga jika ku jual " Ucap Lena.

Sementara wanita itu hanya diam dan pasrah hanya tinggal menunggu ajalnya.

Tak lama kemudian organ tubuh keluar kembali yaitu usus, kedua gadis itu bermain main dengan ususnya dengan cara memaksakan wanita itu memakan ususnya sendiri.

"Huuuuhh liatlah dirimu sekarang! Wajahmu terukir nama kami, tubuhmu berceceran tangan yang kau gunakan untuk menampar ku kini hanya tersisa tulang hanya mata dan mulut mu saja yang masih sehat" Ucap Lexa.

"Kalau begitu mari kita turunkan " Usul Lena kemudian menurunkan wanita itu dengan menggunting rambutnya, dan dibiarkan jatuh ke lantai yang penuh dengan noda darah.

Mata sayu wanita itu pun terlepas setelah dipaksa dicolok dengan tusuk konde yang dipakai Lexa.
Setelah itu Lena memerintahkan bodyguard untuk mengambil sebuah blender kemudian Lexa memasukkan kedua mata itu ke dalam blender dan menadangkan darah segar yang keluar kemudian menekankan tombol on pada blender itu.

Sementara Lena sedang sibuk memotong lidah wanita itu dan memasukkan nya kembali ke dalam blender.

Setelah halus Lena menuangkan jus dengan nama baru itu ke sebuah gelas.

"Oh yatuhan, nama apa yang harus kuciptakan untuk jus ini" Ucap Lexa.

"Bagaimana jika jus eyes tongue?" Usul
Lena.

"Oh sekarang mayat ini harus kita apakan?" Tanya Lena.

"Suruh para bodyguard memutilasi nya lalu haluskan dagingnya, bentuk dan jual kepada restauran milik keluarga nya ituu" Perintah Lexa.

Setelah itu gadis kembar itu keluar dari ruangan itu dengan wajah dan baju yang penuh bercak darah.

"Huuu sepertinya aku harus mandi wajib setelah ini" Cibir Lena.

"Bersihkan semuanya dan buang semua bukti inii, tuliskan sebuah surat untuk keluarganya dan buat cerita bagaimana cara kami membunuhnya" Perintah Lena kepada bodyguard dan diangguki paham oleh para bodyguard.

😉😉😉😉

Sebelum berangkat ke sekolah pagi ini saat sedang sarapan dengan papa Adrian dan mama Daisy, terdengar sebuah berita pembunuhan seorang siswi yang tidak diketahui mayatnya.

Dan pembunuhan itu terjadi di sekolah yang ditempati oleh gadis kembar ituu, membuat Daisy dan Adrian memandang putrinya itu dengan was-was.

"Apakah kalian yang melakukan nya?" Adrian bertanya kepada putrinya.

"Yess dad!" Jawab twins itu kompak.

"Why?!" Tanya Daisy menyelidik.

"he made us humiliated when we first entered mom" Jawab Lena.

"Who is she?!" Tanya Adrian.

"girlfriend of Alvino Syahreza" Jawab Lexa.

"Ohh benarkah?" Tanya Daisy memastikan.

"it seems like mom" Jawab Lena.

"Kalau begitu bersiaplah sayang kau akan telat nanti jika kau tidak segera bersiap" Ucap Adrian dan diangguki kedua putrinya ituu.

Pagi ini sekolah sangat ramai entah itu wartawan maupun polisi karna mereka masih menyelidiki kematian dari Selly yang masih tidak ditemukan mayatnya ituu.

"Adaaa apaa? Mengapa ramai seperti ini?" Tanya Lena ketika berpapasan dengan Zoya teman sebangku nya yang baru kenal kemarin.

"Kau kenal Selly kan? Dia tewas, namun anehnya bukti atau jejak-jejak sang pembunuh bahkan mayatnya pun tidak ditemukan,hanya rambutnya saja yang tersisa,seperti dibunuh oleh psychopath" Jelas Zoya sementara kedua gadis itu hanya mengangguk paham.

"Mereka semua kita tipu dengan sangat mudah bukan?" Bisik Lena.

"Yaaap betul sekali" Nyaut Lexa.

Tiba-tiba datang Vino dan kedua temannya datang dengan rusuhnya mereka menggebrak meja Alena dan Alexa.

"Kalian itu apa apaan siih!?" Tanya Lena sedikit emosi.

"Elo yang apa apaan! Gue tauu pasti lo yang udah bunuh Selly kan!" Ucap Vino dengan amarah, hingga ia menunjuk wajah Alena dan Alexa.

"Singkirin jari lo!" Ucap Lexa dingin.

"Apaaa elo adaa bukti, kalo gue sama ade gue yang ngelakuin? Hah? not isn't it?" Ucap Lena.

"Tanpa bukti gua juga tau kalo lo yang ngebunuh Selly! Karna cuma lo yang berani samaa Selly!" Ucap Vino.

"Listen to me! Kalo ngomong disaring Alvino Syahreza! Ngebunuh Selly? Ngapain banget tangan gue bunuh sampah kaya dia" Ucap Lexa membuat Vino mengeram, 2 detik berikutnya Vino melayangkan tangan-Nya ke arah pipi Lexa. Namun dengan sigap Lexa menggenggam tangannya.

"Udah gua bilang bukan, singkirin tangan lo, dan enyahlah!" Ucap Lexa terdengar dingin dan mengerikan.

"Udaaah Vino mereka perempuan, tahan emosi lo, emang udah takdir nya Selly meninggal vin" Lerai teman Vino.

"Vin yoo cabut bu nining udah dateng tuh" Ajak teman Vino, sementara Vino hanya menggeram dan akhirnya pergi dari kelas.

'Alvino Syahreza gue pastiin gue bakal ngambil semua yang lo miliki dan si Selly termasuk daftar sesuatu yang lo miliki' Batin Lena.

'Santai ajaaa, tinggal tunggu kehancuran ajaa' Batin Lexa.




🔪🔪🔪

Holla aku nge up gaes, aku berharap sih ada yang baca dan voment jugaaa;v
Tapi apa boleh buat cerita abal-abal kaya gini mana ada yang mau baca: ')

Author capee

Sweet But PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang