Part 15

11 1 0
                                    

"Terkadang yang terlihat baik diluar belum tentu baik di dalam, begitu pun sebaliknya"

Happy reading❤

   Aletta menghempaskan badannya di atas kasurnya, ia benar benar kesal hari ini.Tadi Aletta pulang naik taksi dan begitu sampai di rumah ia langsung masuk begitu saja tanpa membayar taksinya. Tapi dia yakin pasti Bik Imah sudah membayarnya tadi ketika melihat Aletta turun dari taksi dan langsung masuk begitu saja. "Masa bodo" pikirnya.

Ini semua karena Billy, kalau saja laki laki itu tidak menemuinya tadi mungkin Aletta tak akan sekesal ini.
Lagian Aletta bingung dengan sikap Billy, untuk apa dia melarang Aletta pulang bersama Abel tadi jika pada akhirnya Billy malah tidak menghantarnya, melainkan Agatha.

Lagi pula Billy sendiri yang mengatakan padanya bahwa ia yang akan menghantar jemput Aletta selama mereka tutor bareng. Entahlah, Aletta pusing memikirkannya.

Lamunan Aletta seketika buyar ketika mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Non Aletta, ada temen non dibawah nungguin"ujar Bik Imah dari balik pintu.

Aletta memutar bola matanya malas, itu pasti Billy.

"Iya bik suruh tunggu aja. Sepuluh menit lagi aku turun"jawab Aletta.

Aletta kemudian bangun dari posisinya dan melangkah ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

~

Aletta menuruni anak tangga dengan dua buah buku di tangannya. Sekarang pakaiannya sudah diganti menjadi pakaian rumah biasa, celana pendek dan kaos putih. Dia melangkahkan kakinya ke arah Billy dengan ogah ogahan dan duduk disofa yang berhadapan dengan cowok itu.

Billy yang menyadari keberadaan Aletta langsung mendongakkan wajahnya ke arah gadis itu.

"Muka lo kenapa kusut gitu, kek punya gairah hidup aja"ujar Billy.

"Lo datang kesini untuk belajar,bukan komentarin muka gue"balas Aletta.

Billy hanya menaikkan alisnya mendengar ucapan Aletta kemudian mulai membuka bukunya.

"Ini den, diminum dulu tehnya biar semangat belajarnya"ucap Bik Imah yang baru datang dari dapur dengan membawa nampan berisi minuman dan kue kering.

"Iya bik makasih"jawab Billy sembari tersenyum kepada bik Imah.

"Yasudah kalau begitu bibik ke belakang dulu ya"ujar bik Imah yang dibalas anggukan Billy. Sementara Aletta masih fokus pada buku yang sedang dibacanya.

Billy mengedarkan pandangannya pada sekeliling rumah Aletta kemudian menatap gadis itu.

"Rumah lo sepi banget, nyokap bokap lo mana? Kerja?"tanya Billy.

Aletta yang mendengar pertanyaan Billy mendongakkan kepalanya menatap pria itu lalu kembali fokus pada bukunya.

Billy yang melihat itu kemudian menaikkan alisnya bingung.

"Lo ditanya kok diam aja sih, budek lo?"tanya Billy lagi.

Aletta menutup buku yang dipegangnya kemudian menatap Billy.

"Kalau jadi tamu itu gak usah kepo"ujarnya lalu beranjak dari tempat duduknya dan menuju kamarnya.

Billy mengerutkan keningnya bingung dengan sikap gadis itu.Sedari tadi hanya diam dan tiba tiba pergi begitu saja.

"Dasar aneh"pikir Billy. Kemudian dia kembali membahas materinya yang sempat tertunda tadi.

~

Sudah lima belas menit Billy menunggu Aletta sambil membaca materinya.Tapi gadis itu tak kunjung turun juga.

"Loh, non Aletta nya mana den?"tanya bik Imah yang tiba tiba menghampirinya.

"Gak tau bik, tadi naik keatas sampek sekarang belum turun juga"ujar Billy.

"Oh iya bik, mau nanya dong. Rumah ini kok sepi banget sih? Papa mama Aletta kemana? Kerja yaa?"tanya Billy panjang lebar.

"Papa sama mamanya non Aletta memang gak pernah dirumah den, pergi pergi mulu.Bahkan sering gak pulang"ujar bik Imah.

"Loh, kok bisa gitu bik?"tanya Billy.

"Memang dari dulu begitu den,non Aletta gak pernah ngerasain kasih sayang orang tua dari dulu. Dari pertama lahir ya cuma bibik yang ngurusin.Non Aletta selalu nangis tiap malam, kalau non Aletta melarang orang tuanya pergi selalu dimarahin. Kasihan non Aletta. Makanya bibik sayang banget sama dia dan gak mau ninggalin dia sendirian disini"ujar bik Imah panjang lebar.

Billy tertegun mendengarnya,dia tak menyangka gadis manja dan bawel seperti Aletta punya masalah sebesar ini. Pantas saja tadi Aletta langsung pergi ketika Billy membahas keluarganya.

"Aletta gak punya saudara gitu bik?"tanya Billy lagi.

"Aletta itu anak tunggal den, makanya saya aja kadang suka heran kalau lihat orang tuanya yang sibuk dengan uang tanpa memperhatikan anak mereka satu satunya"jelas bik Imah.

Billy benar benar tak menyangkan dengan masalah sebesar ini, Aletta yang terlihat kuat ternyata punya satu titik kelemahan yang sangat pedih.

"Itu non Aletta, kalau gitu bibik tunggal sebentar ya den mau ke warung depan"ujar bik Imah.

"Iya bik"jawab Billy.

Kemudian dia menatap Aletta yang sudah duduk dihadapannya dengan mata yang terfokus ke arah buku yang ia pegang.

Billy bisa melihat mata Aletta yang sedikit sembab,pasti dia menangis tadi.

"Lo dari mana aja?"tanya Billy.

"Toilet"jawab Aletta.

Bahkan sekarang Billy bisa mendengar suara Aletta yang sedikit serak.

"Dia pasti habis nangis"pikir Billy.

~

Akhirnya, hampir sebulan tidak update. Maaf buat semua🙏
Aku usahain bakal sering sering update.
Siapa yang kangen AlettaBilly? atau AgathaBilly?

Jangan lupa vote and komen❤




Devided By LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang