Part 10

11 1 0
                                    

 Happy reading❤

...

  Motor hitam milik Billy berhenti di sebuah cafe.Aletta mengerutkan keningnya.

"Loh, kok berhenti disini sih?"ujar Aletta.

"Gue laper"jawab Billy santai sambil memasuki cafe.

Aletta mengikuti Billy dari belakang dengan sedikit berlari. Kemudian mereka duduk dimeja yang berada dipojok pinggir,sehingga mereka masih bisa memandang kearah jalan raya.

"Katanya mau tutor, tapi malah makan. Gimana sih lo?"kesal Aletta.

"Terus kalau gue mati kelaparan siapa yang jadi partner tutor lo?"tanya Billy sambil memilih makanan dibuku menu.

"Lo mau pesan apa?"tanya Billy.

"Gue gak laper"ketus Aletta.

"Sok sok an gak laper.Pokoknya lo pesan. Gue gak mau ntar lo mati kelaparan gara gara tutor sama gue sebelum makan"ucap Billy.

"Lo kok maksa sih, suka suka gue dong mau makan atau gak"kesal Aletta.

"Mbak"panggil Billy dengan salah satu pelayan disana.

"Iya mas, mau pesan apa?"tanya pelayan tersebut.

"Pesan nasi goreng ayamnya dua, lemon tea satu, sama orange juice satu"ucap Billy.

"Baik, mohon ditunggu sebentar ya"ucap pelayan tersebut kemudian pergi dari sana.

"Ihhh, lo kok ngeselin sih. Gue kan udah bilang gue gak mau makan"ujar Aletta kesal.

"Kalau lo pergi sama gue berarti lo harus makan"jawab Billy santai.

"Gue gak mau.Lagian gue kan udah bilang kalau gue gak lapar. Malah lo pesan makanan yang berat berat lagi"ujar Aletta.

Billy menaikkan sebelah alisnya.

"Jadi lo gak mau makan karena takut gendut?"tanya Billy.

"Gue gak gendut yaa"ucap Aletta.

"Ck, dasar cewek jaman sekarang. Cuman gara gara body rela gak makan"ucap Billy.

"Lo tuh gak tau karena lo itu gak ngerasai jadi cewek"ujar Aletta.

"Ya gue emang memang gak ngerasai jadi cewek. Tapi menurut gue kalau kita liat seseorang itu dari hatinya bukan dari wajahnya atau kekurangan dia"jelas Billy.

Aletta diam mendengar ucapan Billy.Entahlah,hanya Billy yang bisa membuat Aletta diam seperti ini.
Tak lama, pesanan mereka datang.

"Nih, makan. Gue gak mau terima alasan apapun. Karena gue gak mau lo sakit"ujara Billy.

Aletta tertegun mendengar ucapan Billy. Billy yang melihat itu pun langsung menyadarinya.

"Maksud gue, kalau partner gue sakit gue gak akan bisa ikut olim. Jadi gue gak mau gara gara lo, impian gue hancur"ujarnya.

Aletta yang mendengar itu pun merasakan sedikit sesak didadanya. Ternyata Billy bicara seperti itu demi impiannya sendir bukan karena dia khawatir pada Aletta.

Akhirnya mereka pun memakan makanan mereka dengan suasana awkward.

...

Motor Billy memasuki pekarangan rumah yang cukup luas. Billy melepas helm full facenya kemudian berjalan memasuki rumah diikuti Aletta dibelakangnya.

"Assalamualaikum ma"sapanya pada seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa depan tv.

"Waalaikumsalam, eh anak mama udah pulang"Ujar Maya, mama Billy.

"Loh ini siapa sayang?"tanya Maya sambil memandang Aletta.

Aletta yang dipandang seperti itu pun menyalami Maya.

"Aku Aletta tante, temen Billy"kata Aletta sambil tersenyum.

"Ternyata dia ramah juga"batin Billy.

"Ohhh, temen apa temen nih"goda Maya.

"Apaan sih ma,orang cuma temen kok.Dia partner aku buat olimpiade yang kemarin itu aku ceritain"ujar Billy.

"Ohh.Yauda Aletta,ayo silahkan duduk"ujar Maya sambil tersenyum yang hanya diangguki oleh Aletta.

"Yauda Al gue ganti baju dulu,lo ditemani mama bentar ya"ucap Billy yang diangguki Aletta.

Maya kemudiam duduk disamping Aletta.

"Kamu benar cuma temannya Billy?"tanya Maya.

"Iya tante"ucap Aletta canggung.

"Masa sih cuma teman. Billy tuh gak pernah lo ajak cewek kemari"ujar Maya.

"What? jadi gue cewek pertama yang diajak Billy"batin Aletta.

"Kamu cantik kok, tante Yakin Billy pasti ada perasaan apa apa sama kamu"ujar Maya.

"Makasih tante, tante juga cantik kok. Lagian aku beneran bukan pacarnya Billy. Dia udah punya pacar tante"ucap Aletta.

"Oh ya, kok dia gak pernah cerita ke tante ya"ucap Maya.

"Yauda deh, gak usah dipikirin. Kamu mau minum apa?"tanya Maya.

"Aduhh gak usah tante,takutnya ngerepotin"ucap Aletta.

"Ya gak dong,masa mau belajar gak ada minumnya sih. Yauda kamu tunggu sini yaa, biar tante buatin"ucap Maya seraya beranjak kedapur. Bersamaan dengan itu, Billy turun dengan beberapa buku ditangannya.

"Nyokap gue ngomong apa aja?"tanya Billy sambil mendudukkan bokongnya di sofa sebelah Aletta.

"Gak ngomong apa apa kok. Kepo banget sih lo urusan cewek"sinis Aletta.

Billy hanya memutar bola matanya malas.

"Yee siapa juga yang kepo"ucapnya.

"Yauda deh, kita mulai aja belajarnya"lanjutnya yang dibalas deheman oleh Aletta.

...

See you next chapter
Jangan lupa vote and komen❤

Devided By LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang