Part 1

34 3 0
                                    


"Uang dan materi tidak bisa menggantikan kasih sayang"

Happy reading❤

...

"Pagi ayah,bunda"

"Pagi sayang, yuk sarapan"sahut Fitri.

"Agatha, nanti di sekolah kamu yang baru kamu hati hati yaa. Disana pasti banyak anak orang orang kaya. Ayah takut kamu jadi bahan bulyan mereka nanti"ucap Bagas.

"Ayah tenang aja,aku bisa jaga diri kok"balas Agatha dengan senyum lebar.

"Ya sudah kalau begitu, ayo sarapan. Nanti kamu telat lagi"tambah Fitri sambil menyendokkan nasi kepiring Agatha.

...

Aletta memoleskan bedak ke wajahnya. Kemudian memakai sepatu sekolahnya yang baru dibeli oleh maminya dari paris dua hari yang lalu.

Tok tok tok

"Non, sarapannya udah selesai"kata bi imah dari luar.

"Iya bi"sahut Aletta

Aletta memang harus dipanggil dulu baru sarapan. Karena dia tidak akan mau turun ke meja makan kalau makanan belum selesai. Dia paling benci menunggu.

Setelah selesai mengikat sepatunya Aletta turuh kebawah. Sesampainya di anak tangga ke lima, dia melihat dua koper besar berada di samping sofa yang ada di depan tv.

Aletta mengalihkan pandangannya ke sepasang suami istri yang baru selesai sarapan.

"Papi sama mami mau pergi lagi?"

"Iya sayang, papi harus kejerman sekarang untuk mengurus cabang perusahaan kita disana"jawab Abraham.

"Kamu tenang aja yaa, papi sama mami cuma seminggu kok di Jerman"jelas Shinta.

"Cuma mami bilang.Baru juga kemarin papi sama mami pulang dari London, sekarang mau pergi lagi? "

"Sekalian aja kalian gak usah pulang"tambah Aletta.

"Aletta,apa apaan sih kamu"bentak Abraham.

"Papi bekerja untuk kamu, untuk masa depan kamu.Semua papi lakukan untuk kebahagiaan kamu sayang"ucap Abraham dengan nada merendah.

"Uang papi bukan kebahagiaan aku pi.Aku maunya papi sama mami disini, bukan uang kalian"ucap Aletta dengan genangan air di kelopak matanya yang siap tunpah.

"Sudahlah, papi tidak mau ribut sama kamu. Terserah apa kata kamu. Ayo mi"ujar Abraham sambil menarik koper keluar rumah.

Shinta membawa putrinya kedekapannya.

"Mami pergi dulu ya sayang, kamu gak usah pikirin apa kata papi. Mami janji begitu urusannya selesai mami langsung pulang,ok"ucap Shinta sambil menghapus air mata Aletta, mencium keningnya.Kemudian menyusul suaminya.

"Non,ayo sarapan. Nanti non telat lohh"ucap bi imah sambil mengelus pundak Aletta memberikan semangat.

"Makasih ya bi,Bibi udah baik banget sama aku.Bibi yang selalu nemenin aku dari dulu. Padahal aku masih punya orang tua,tapi mereka sama sekali gak perduli sama aku"ucap Aletta.

"Non gak boleh ngomong gitu.Papi sama mami itu sayang kok sama non. Sekarang kita sarapan yaa"ajak bi imah.

Ya,memang selama ini bi imah lah yang selalu merawat dan menjaga Aletta. Dari mulai Aletta lahir sampai sebesar ini. Dan karena bi imah tidak punya anak, bi umah sudah menganggap Aletta sebagai anaknya. Aletta pun demikian,dia sudah menganggap bi imah seperti ibunya. Bahkan,terkadang Aletta berpikir bahwa mungkin bi imah lah ibunya bukan maminya.

  ...

"Kak Billy bangun ayo, nanti aku telat nih"ucap Viola sambil menggoyang goyangkan badan Billy.

"Aduh vio, iya iya ini kakak bangun. Udah kamu kebawah aja sana"jawab Billy sambil mencoba membuka matanya.

"Ihhhh dari tadi ngomongnya juga gith, tapi gak bangun bangu. Aku tunggu lima menit dibawah yaa. Kalau kakak gak bangun juga, aku siram pake air"cerocos Vio sambil keluar dari kamar kakaknya.

"Aelahh, punya adik cewek satu cerewet bener. Gimana kalau nanti gue punya bini,huhhh"ucap Billy.

Kemudian mengambil handuk dan segera masuk ke kamar mandi.

...

Maafkan kalau ada typo guyysss
Jangan lupa vote yaa❤

Devided By LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang