Pantai

1.5K 255 24
                                    

Jangan lupa Vomment guys🔊 🔪🔪

----------

Seminggu kemudian Yeri mewujudkan janjinya kepada Jeka. Yeri harus berterima kasih pada Joy yang telah membantunya mencari alasan agar bisa keluar walaupun ia harus berbohong pada Alvin.

“ Zidan udah siap-siap belum?”

“ udah Ma!” jawab Zidan super ceria dengan ransel kecil di punggungnya. Zidan tidak tau bahwa mereka akan pergi bersama Jeka, itu semua Yeri lakukan supaya Zidan tidak keceplosan menceritakan rencananya pada Alvin.
Setelah semua beres, mereka menghampiri Joy yang sudah menunggu di samping mobil bersama Alvin.

“ kenapa paman nggak boleh ikut sih?” Tanya Alvin pura-pura merajuk. Selama ini Yeri memang tidak pernah pergi jalan-jalan berdua saja dengan Zidan, dia biasannya akan pergi dengan Joy, Alin , ataupun dengan Alvin sendiri.

“ nggak boleh! Zidan mau jalan sama mama saja. Nggak boleh di ganggu”

Setelah menyatakan itu, Zidan langsung memasuki mobil di ikuti oleh Yeri “ kami pergi yah bang” ucap Yeri yang sebenarnya merasa bersalah. ia tidak tau apa lagi yang akan abangnya itu lakukan jika tau nanti. Mereka akan di antar oleh Joy sampai butik dan menunggu Jeka di tempat itu.

Begitu sampai, Yeri dapat melihat Jeka yang sedang berdiri di depan mobilnya dengan mata yang tak lepas dari mobil yang berlalu lalang. Sepertinya dia sudah menunggu lama. Tidak ingin, membuang waktu ia pun pamit pada Joy.

“ makasih yah mbak, maaf sudah melibatkan mbak dalam rencana ini”

“ gak papa, mbak ngerti kok. Kalian memang seharusnya punya ruang untuk berbicara. Zidan akan sangat senang hari ini, jadi jangan pikirkan hal yang akan mengganggumu” ucapan Joy itu di angguki  oleh Yeri.

“ Papaaaaaa”

Zidan berlari menghampiri Jeka setelah melihat pemuda itu, wajah cerahnya semakin terlihat kala ia jatuh kepelukan Jeka. sama seperti Zidan, Jeka pun tidak dapat menutupi rasa senangnya. 

“ udah siap jalan-jalan hari ini?” Tanya Jeka sambil mencubit kedua pipi Zidan.

“ papa ikut sama kami? jalan-jalan bertiga?” teriak Zidan “ mama.  papa ikut kita?” Zidan berbalik agar dapat melihat mamanya yang sedang berjalan ke arah mereka.

“ iyah, sekarang Zidan masuk mobil papa yah”

“ horeeee” Zidan berlari memasuki mobil Jeka, sedangkan kedua orang tuannya tersenyum. Sepertinya meluangkan satu hari bersama adalah pilihan yang tepat. Keduannya bisa mengikis masalah di antara mereka dan memberikan Zidan haknya sebagai seorang anak.

“ makasih yah Yer”

“ hum, ayok keburu siang “

🐢🐇

Sesampainya mereka di pantai, Zidan ingin langsung berenang, anak itu bahkan sudah siap berlari ke arah air kalau saja tidak di tahan Yeri.

” nanti dulu sayang. Kita main pasir aja dulu yah?”

sebenarnya itu hanya alasan Yeri agar Zidan mencari kegiatan lain, ia malas kalau harus mandi apalagi sebuah fakta yang menjadi alasan ia enggan mendekati pantai itu adalah ia tidak bisa berenang. tadi Ia pikir, Jeka akan membawa mereka ke taman bermain tapi ternyata di luar dugaan.

“ mama, mau berenang”

“ nanti yah, Zidan main pasir aja dulu sama mama”  Yeri tau melarang  Zidan adalah hal yang percuma, anak itu akan terus merengek sampai keinginannya terkabul atau sampai Yeri marah.

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang