Jeka🐰

1.3K 207 38
                                    

Yeri jadi takut setelah Joy mengetahui kebenarannya,  sangat jelas kaka iparnya itu kecewa. Lebih dari itu, sebenarnya Joy sangat cemas. Wanita itu takut apa yang dilakukan oleh Yeri memicu masalah dengan suaminya. Yang bisa dilakukan wanita mengandung itu hanya menasehati adik iparnya karena ia tahu betul Jeka sangat mendambakan anak lagi.

Yeri tahu ia salah mengambil keputusan, seharusnya sebagai seorang wanita bersuami ia harus meminta persetujuan Jeka sebagai suaminya. Tapi mau bagaimana lagi jika kejadian dulu membuatnya awas diri. Dengan buru-buru ia mencari tempat yang aman untuk menyembunyikan pil itu, matanya tertuju pada tong sampah di bawah meja rias, Yeri segera membuang benda itu di antara tumpukan sampah lainnya.

🐇🐢

Jeka sudah berulang kali memeriksa tas kerjanya tapi berkas yang Ia cari tak kunjung temu padahal ia akan mengadakan rapat pagi ini. ia mencoba menghubungi Yeri tapi nomor istrinya itu tida aktif. Ingin menghubungi Joy pun tidak bisa, wanita hamil itu tidak boleh di ganggu. Dengan terpaksa ia mengambil kunci mobilnya dan bergegas pulang.
Sesampainya dirumah, ia hanya melihat sang ibu mertua yang sedang menonton acara televisi. “ tumben pulang cepat, nak?”

Jeka tersenyum kikuk “ ada berkas yang tertinggal, Ma. Jeka ke atas dulu”

“ iya, cari yang benar”

Di carinya berkas yang di maksud, dimeja kerjanya sudah rapi tidak ada lagi tumpukan kertas yan semalam berserakan. Dengan penuh kesabaran ia memilah satu-satu kertas yang tersusun rapi tapi nihil. Diteleponnya lagi Yeri berharap istrinya itu akan membantu. Tersambung,

“ hallo” sapa Yeri

“ sayang, kertas-kertas yang berserakan di meja, kamu simpan dimana?” to the point Jeka

“ ada disitu semua, aku nggak pindahin, hanya rapihin saja tadi pagi”

“ tapi ini nggak ada, Yanggg. Aku bentar lagi rapat”

“ tunggu bentar kalau gitu, aku yang cari”

“hum. Cepat yah”

Setelah sambungan terputus, Jeka melanjutkan lagi pencariannya, matanya tiba-tiba menemukan beberapa kertas yang terbuang di tong sampah. Ia bisa melihat banyak kertas coretan milik istrinya disitu, berharap apa yang dicari segera di temukan Jekapun kembali memlilah kertas-kertas itu. Jeka bisa bernafas lega ketika apa yang ia cari ada di anatara tumpukan, untungnya sang istri tidak meremasnya menjadi bola-bola kertas.

Jeka hendak akan berdiri saat matanya menemukan botol kecil, dengan penasaran ia mengambil botol itu dan memeriksanya. Matanya membesar saat membaca rentetan kata yang tertera di situ. Jantungnya berdegup kencang, pikiran buruk mengelimuti otaknya. tidak mungkin, kan?

🐇🐢

Yeri tergesa- gesa masuk kamar, ia bisa melihat suaminya duduk di ujung Kasur dengan muka tertunduk. “ belum ketemu?”

Tidak ada jawaban, Yeripun melangkah mendekati meja kerja “ udah cari di tumpukan in…?”

Brakkkk

Yeri kaget ketika Jeka tiba-tiba melempar sesuatu di lantai,” astaga, ada apa…..?”
Belum selesai kalimatnya, Yeri bagaikan tersambar petir melihat benda yang dilempar Jeka.

Pil itu?

Yeri bisa merasakan badanya kaku sulit untuk di gerakan. Apalagi melihat rahang Jeka yang mengeras serta sorot tajam yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

" aku kira kita memang belum di kasih untuk punya anak lagi. tapi ternyata kau yang mencegahnya, kenapa?” Tanya Jeka dengan suara yang hampir tak terdengar, raut wajahnya berubah sendu.

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang