Tzuyu

1.6K 228 26
                                    

" sebenarnya kamu kenapa?"
Tzuyu bertanya dengan wajah khawatirnya. gadis itu datang setelah mendengar cerita dari mbak Ayu bahwa Jeka lagi sakit, ia kira pemuda itu hanya demam tapi ternyata lebih parah dari itu.

" gak apa-apa " Jeka berusaha meyakinkan Tzuyu, walau keadaanya berkata sebaliknya. entah kenapa setiap melihat sikap peduli gadis itu membuat Jeka merasa semakin tidak pantas.

" kamu selalu saja bilang begitu, kamu selalu menutup hal-hal kecil seperti ini dariku. Apa segitu tidak berartinnya aku untukmu?”

Tzuyu merasa sesak di dadanya saat menyatakan hal itu. Ia tidak berharap Jeka akan menceritakan hal-hal penting padanya, cukup pemuda itu menceritakan apa saja yang dia lalui seharian sudah cukup baginya. Tapi itu semua hanya keinginan Tzuyu saja. Selama berstatus sebagai kekasih pemuda itu, hanya ialah yang aktif sedangkan Jeka dalam mode pasif.

Jeka menghembus nafas pelan, banyak hal yang dia pikirkan sekarang tapi baru ia ingat seharusnya Tzuyu termasuk dalam hal itu. Jeka sadar ia sudah terlalu menyakiti gadis yang duduk di depannya ini. Membiarkan Tzuyu terus memandang sisi sempurnanya tidak lah baik.

“ Tzu, aku minta kamu berhenti ” Jeka menatap serius Tzuyu yang sudah berlinang air mata “ Berhenti menghawatirkan aku. Jangan sia-siakan air matamu” Jeka menjeda kalimatnya, mengenggam erat tangan Tzuyu “ Jangan terlalu berharap sama pemuda sepertiku”

“ apa maksud ucapanmu? Kamu tidak bermaksud mengakhiri hubungan kita kan?” Tanya Tzuyu panik. Ia takut sekarang walaupun ia telah menguatkan hati untuk mendengar kalimat ini suatu saat nanti tapi ketika Jeka menyucapkan sekarang seakan duniahnya runtuh.

Jeka terdiam mendengar ucapan Tzuyu barusan. Mengakhiri hubungan? Apa itu jalan yang tepat? Tapi bagaiman dengan Tzuyu? Batin Jeka.

“ yang perlu kamu tau aku hanyalah lelaki brengsek?” Jeka mengamati ekspresi datar gadis itu. Tzuyu sudah sering mendengar Jeka menganggap dirinya brengsek, tapi ia tidak mengerti di bagian mananya. Yang dia mengerti hanya Jeka yang terus menggantung hubungan mereka tanpa kejelasan. Apakah itu yang di maksud?

“ aku lelaki yang sudah punya anak Tzu”

Tzuyu kaget. gadis itu berdiri tiba-tiba menjauh dari Jeka “ apa ini bercanda? Kau sengaja berkata seperti itu untuk mengakhiri hubungan kita?”

Jeka sebenarnya malas menjelaskan tapi Tzuyu harus tau kebenarannya “ dengarkan aku baik-baik” Jeka menambah volume suarannya “ itu terjadi lima tahun yang lalu, aku khilaf saat itu yang berakhir aku meniduri seorang gadis” Tzuyu membulatkan matannya kaget, badannya mulai bergetar sendirinnya apalagi mendengar rentetan kalimat Jeka selanjutnya “ a-aku meninggalkan dia begitu saja, aku tidak tau dia mengandung anak---“

“ah laa la ah na na …”

Tzuyu menutup telinga mengucap kata asal layaknya orang bernyanyi agar tak mendengar kelanjutan cerita Jeka. dia memang ingin mendengar cerita hidup pemuda itu tapi bukan ini. Kenapa ketika saat itu tiba malah kenyataan pahit yang harus ia dengar?

Melihat tingkah gadis itu membuat Jeka memaksa melepaskan tangan Tzuyu dari telingannya. Ia sudah memantapkan hati untuk menceritakan pada gadis itu, ia ingin semuannya berjalan seharusnya. “ Tzu dengar!” bentak Jeka” aku tau aku brengsek , aku tau aku sudah menyakiti kamu tapi kamu harus tau kebenarannya” Jeka berusaha memegang kedua tangan Tzuyu dan mengarahkan mata gadis itu agar menatapnya  “ aku tidak sebaik yang kamu pikirin. Aku lelaki yang dengan tega memperkosa seorang gadis lalu meningalkannya. Aku lelaki brengsek! Aku sudah menghancurkan hidupnya. Aku bukan lelaki yang bertanggung jawab”

Tiadak ada yang bisa Tzuyu lakukan selain menangis, yang ia pikirin sekarang adalah kebenaran dari semua ucapan Jeka “ kamu tidak sedang bercandakan?”

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang