Luka lama

1.9K 227 6
                                    

Jeka sekarang sedang duduk dengan keluarganya, sebenarnya dia sudah ingin istirahata setelah lelah pulang dari pernikahan Alvin. tetapi entah kenapa dia ditahan disini. dia sedang tidak ingin bicara sekarang, terlalu banyak yang mengganggu pikiranya.

Bahkan keusilan ponaanya yang baru berusia dia tahun saja dia abaikan, padahal dia sangat senang bermain denga putri kakanya itu.

" tadi Tzuyu kesini, dia cari kamu. kenapa gak jawab telponnya?" tanya Mama Jeka, pasalnya tadi gadis itu kesini dengan muka panik menanyakan keberadaan Jeka yang tiba-tiba menghilang. bukan hari ini saja gadis itu seperti itu. sudah tiga kali.

" Hp aku silent ma" jawab Jeka jujur

" Tapi kamu kan bisa ngabarin dia dulu. kasian kan dia panik kaya gitu" Nasehat mama, sedang Papa sepertinya tidak ingin ikut campur, dia lebih tertarik menggoda Arin cucunya.

" aku lagi sibuk mah. gak sempat ngabarin dia" Jeka memang gak berbohong mengatakan sibuk. dia memang sibuk memikirkan pertemuannya dengan Yeri.

" kamu sebenarnya kenapa sih Jek?, kaka perhatiin seminggu ini kamu kayak banyak beban. yang kakak tau kamu gak sibuk-sibuk amat dikantor tapi tingkah kamu kaya banyak pikiran" kata Ayu sambil memandang lekat adiknya.

" aku gak apa-apa mbak, aku istirahat dulu yah" kata Jeka sambil berlalu ke kamar. dia lagi pengen sendiri sekarang.

sikap Jeka itu semakin membuat mereka heran. bahkan Papa yang dari tadi cuek pun merasa aneh dengan anak bungsunya itu.

" dia gak lagi berantem sama Tzuyu kan?" kata papa asal yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang istri.

" papa jangan asal bicara deh" amuk mama,

" atau mereka sudah putus" Ayu menambahkan yang makin membuat mamanya gak terima.

Mama sebenarnya udah muak ketika  anaknya datang membawa gadis untuk diperkenalkan sebagai pacarnya tapi ketika mama sudah nyaman dan suka gadis-gadis itu, Jeka malah putus. walaupun itu memang hak Jeka. tapi namanya Ibu, ketika dirasa cocok untuk anaknya kenapa gak di seriusin. tapi cocok dimata mama belum tentu cocok dihati Jeka.

🐢🐇

Jeka belum bisa memejamkan matanya, ingatan beberapa jam lalu sangat mengganggunya. dia sudah memantapkan hatinya sejak memutuskan datang ke pernikahan Alvin, kalau presentase pertemuan mereka sangat besar mengingat dia adalah adiknya Alvin.

tapi dia tidak tau kalau semua diluar dugaannya, sikap Yeri sangat mengganggunya. kenapa perempuan itu tidak menunjukkan kemarahannya? dia ingin bersyukur karna semua justru baik-baik saja tapi melihat Alvin yang masih menganggap dia sahabat terbaiknya justru menjadi tamparan keras untuknya. sahabat terbaik? sepertinya tidak pantas. mungkin setelah Alvin tau apa yang dia lakukan pada adiknya, pemuda itu akan membunuhnya.

" Huft " helaan nafas Jeka terdengar beberapa kali sebelum pemuda itu terlelap.

🐢🐇

ini sudah menunjukan jam 2 dini hari tapi Yeri masih terjaga, pikirannya kemana- mana. tangannya sesekali mengusap lembut surai putranya yang tengah terlelap.

Yeri sudah sangat bahagia dengan hidupnya sekarang, dia tidak ingin goresan luka lama menghancurkannya.

" mama bertemu dengan pria itu tadi, dia sepertinya baik-baik saja dengan dunianya. tidak ada yang perlu di hawatirkan, iya kan?" kata Yeri, seakan dia sedang berbicara dengan anaknya.

" kamu tidak perlu tau siapa dia, mama harap kamu tidak perna ketemu orang itu" lanjutnya, merasa sudah sangat ngantuk ibu satu anak itu memutuskan tidur.

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang