Malam Pertama🐇

1.7K 221 29
                                    

Badan Yeri lelah sekali setelah seharian melalui proses pernikahan yang menguras tenaganya. Ia ingat betul tadi sempat akan ingin tertidur ditempat resepsi saking kantuknya. Sekarang tinggal menyisahkan waktunya untuk menghilangkan kebaya dan antek-anteknya yang terasa sangat lengket. Di liriknya pintu yang masih tertutup, belum ada tanda-tanda Jeka akan muncul, ia jadi deg-degan memikirkan mulai sekarang mereka akan berbagi kamar.

“ belum ganti baju, Jeka?”

“ iyah, nanti” Jeka melepaskan Jas serta kancing kemeja putihnya “ Zidan mana, Bang?”

“ mana mungkin tadi lari-lari” Jawab Alvin menatap serius lelaki di depannya itu dari atas sampai bawah “ nggak nyangka kamu bakal jadi adik iparnya aku. Aku ingat betul gimana tipe gadis idaman kamu dulu. Dan Yeri jauh sekali dari calon kandidat “ Alvin geleng-geleng mengucapkannya.

Eh? Alis Jeka terangkat sebelah lalu tersenyum kecil “ namanya jodoh bang. Aku dan Yeri di pertemukan dengan kesalahan aku dan aku yakin itu adalah cara Allah menyatukan kami. aku sayang sama Yeri dan anak aku bang” Alvin mengangguk” jangan diungkit lagi. Nggak gerah apa? Ganti baju sana!” usir Alvin sambil mendorong pelan tubuh adik iparnya itu.

“ bang?”

“ kenapa lagi? Apa perlu aku antar sampe kamar? Tanya Alvin gemas dengan tingkah Jeka yang terlihat kegerahan tapi masih bertahan.

Jeka mengurungkan niatnya untuk bertanya, pemuda itupun melangkahkan kakinya menjauhi Alvin. Sebenarnya Jeka merasa aneh dan sedikit lucu, ia menginjakan kaki di rumah ini dulu karena bersahabat dengan Alvin lalu keberadaan Zidan membuatnya ingin menjadi bagian dari rumah ini dan sekarang setelah mengucapakan Ijab Qobul ia sudah sah menjadi bagian dari keluarga besar pak Rahmat.

“ loh, masih dsini? Aku kirain dari tadi penganti baru lagi mendengkam dikamar dan nggak akan keluar sampai besok.”
Jeka menoleh, dilihatnya Joy yang baru keluar dari kamarnya dengan wajah yang masih basah dan tangan memegang handuk kecil.

“ iya mbak. Ini baru mau kekamar”

“ ohh, udah sana. Kasia Yeri nunggu dari tadi”

“ iya mbak. Saya kekamar dulu yah”

“ sip. Malam ini aku sama mas Alvin pindah ke kamar bawah”

Jeka menautan alis bingung lalu tiba-tiba wajahnya memerah setelah mengerti maksud dari kaka iparnya itu. pemuda itu berdehem beberapaka kali guna menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba datang.

“ semangat yah” ucap Joy lalu berlalu meninggalkan Jeka begitu saja.

Bahkan ini bukan yang pertama, kenapa segugup ini? Jeka mengulas senyum tipis.

Iya, Jeka akuin saat pertama kali melakukannya dengan Yerim dalam tanda kutip perkosa gadis itu, ia tidak benar-benar mabuk. Kesadarannya masih ada saat itu tapi karena rasa marah dan kecewanya terhadap sang mantan yang membuat Ia tidak bisa berhenti. Sudah jelaskan sebrengsek apa Jeka dulu?

🐇🐇🐢🐢

Yeri sudah terbebas dari kebaya yang dipakainya seharian, wajahnya sudah bersih. Sekarang wanita itu sedang berbaring menghadap ke langit-langit kamar dengan sesekali mencuri pandang kearah pintu.

Ini kenapa ka Jeka lama sekali sih?

Tepat setelah itu suara knop pintu terdengar membuat Yeri gugup sehingga wanita itu memutuskan untuk pura-pura tidur saja karena tidak tau apa yang harus ia lakukan.

Aduh kok jadi gini yah? Dosa nggak yah ninggalin suami tidur dimalam pertama?

Jeka memasuki kamar Yeri dengan langkah pelan apalagi setelah melihat kalau sang istri sedang tidur membuat ia sebisa mungkin tidak menimbulkan bunyi. Ia melangkah mendekati sisi kanan ranjang, memperhatikan wajah menggemaskan sang istri.

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang