Apa ini ?,Ini apa !

92 22 2
                                    

Flashback on !

Ya benar sore tadi aku dan Dindra pulang bersama untuk pertama kalinya. Jujur saja aku tidak dapat menebak bagaimana ekspresiku.

Ahsitt, Dindra dia selalu saja sukses membuat semburat merah di pipi ku. Cukup Dindra aku mohon, aku takut jatuh dalam luka yang sama-.Haras dalam hatinya

   Tidak dapat Haras pungkiri, tameng kokoh yang sudah Haras bangun sebelumnya, dengan mudah nya hancur lebur oleh rasa nyaman serta perhatian Dindra padanya. Sepulang sekolah Haras dan Dindra pulang bersama, ya memang karena rumah mereka satu arah.

Diperjalanan menuju rumah, baik Haras maupun Dindra keduanya saling diam, sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Oh tidak, itu hanya berlaku untuk Haras tidak tahu apa yang dirasakan Dindra.

Haras yang mulai geram dengan suasana yang awkard ini,mulai mengeluarkan sumpah serpah nya didalam hati.

"Mengapa lelaki ini tidak peka sama sekali,dia anggap apa aku ini hah. Dari gerbang sekolah hanya diam," sumpah serapah Haras pada Dindra di dalam hatinya

Hingga akhirnya.......
Clitttttt......

Dindra menarik rem tangannya dengan tiba-tiba,otomatis membuat tubuh Haras dan Dindra semakin berdekatan. Merasa kurang nyaman lantas Haras pun berbicara.

"Dindra... Dindra duduk kan ?" Pertanyaan macam apa itu Ras sudah tahu dia sedang duduk.

Melihat tingkah konyol dari perempuan di belakangnya Dindra pun menoleh lewat kaca spion motornya lalu menarik sudut bibirnya untuk membentuk segaris senyum hangat.

"Iya aku duduk kok, emang kenapa ?" Tanya Dindra pada Haras.

"Emm, ya ya ya enggak. Kan tadi itu loh itu," ucap Haras terbata-bata.

Melihat ekspresi lucu dari Haras itu membuat Dindra semakin terkekeh geli, bukan karena Haras yang berbicara terbata-bata namun karena semburat merah yang terlihat di pipi gadis itu. Dan membuat Dindra semakin gatal untuk memberikan gombalannya.

"Iya iya Dindra tau kok Ras," kekeh Dindra.
"Gue duduk kok Ras tenang aja," lanjut Dindra.

Setelah insiden itu,entah mengapa Haras merasakan kecepatan motor yang ditumpanginya pun semakin pelan.

  Selama perjalanan mereka berdua sedikit banyak saling bercerita satu sama lainnya. Dan ada 1 yang membuat takjub Haras pada Dindra, karena saat Smp dulu katanya Dindra menjabat sebagai ketua osis. Mungkin bisa jadi most wanted di sekolahnya.😂

Akhirnya Haras dan Dindra pun sampai di rumah Haras. Dindra pun langsung pamit karena hari sudah gelap. Dan jarak yang harus ia tempuh juga cukup jauh.

                            --------------------
Haras Pov

Jujur saja aku bingung bagaimana ini, menerima ajakannya atau mengacuhkannya. Jika aku menerima ajakannya bagaimana dengan wajahku, harus bagaimana aku ? Tapi, jika aku menolaknya.....ah shit lelaki itu selalu saja membuatku bingung.

Haras pun memilih menerima tawaranan lelaki itu, ia berjalan menuju gerbang sekolah.
Yap,disana terlihat seorang lelaki memakai seragam sekolah dan hoodie merah maroon yang di pakainya. Etah apa yang sedang dilakukan lelaki itu.

Haras mengerenyit bingung, lelaki itu sedang membenarkan rambut hitamnya di spion kuda besi hitam manis miliknya.

Kini jarak aku dan dia sangat dekat,bahkan bersampingan. Ada sedikit rasa kesal pada Dindra karena lelaki itu hanya diam,tapi sesekali melirik ke arah ku lewat spionnya itu.
Ah,Dindra gue benci sama suasana yang awkard ini kampang -sumpahserapah Haras

Dan clittttt
Suara rem motor Dindra mendelik, yang membuat jarak antara dirinya dan Dindra semakin dekat.

Ya Tuhan, aku yakin pipi ini pasti sudah seperti kepiting rebus. Apa kata Dindra nantinya, ahshit dia pasti mentertawakan ku.

Dengan gerakan secepat kilat Haras menutup wajahnya menelusup kedalam punggung lelaki itu,untuk menutupi wajahnya yang memerah.

Nyaman,itulah perasaanku saat bersamanya ,lalu Haras menarik sudut bibirnya untuk membuat segaris senyum manisnya.

   --------------------------------


Dindra Fadillah Dirgantara Pov

Sore ini untuk pertama kalinya aku dan Haras pulang bersama. Di perjalanan tidak henti nya aku menatap gadis itu dari kaca spion motorku yang sengaja ku arahkan padanya. Terlihat jelas semburat merah pada pipi gadis itu yang membuat ku terkikik geli.

Di perjalanan baik aku maupun Haras sama-sama diam. Meskipun Dindra tahu dari ekspresi gadis itu awalnya tampak kesal karena suasana yang awkard ini.

Andai lo tau Ras, gue nyaman akan posisi ini. Posisi dimana lo dan gue berdekatan. Jantung gua berdebar lebih cepat dari biasanya. Dan asal lo tau juga gue sengaja Ras mengurangi kecepatan motor gue. Karena gue nyaman Ras gue nyaman sama lo, -ujar  Dindra dalam hati

Aduh Rass
Pipi lo itu udah kaya kepiting rebus. Gemesin bat sih Ras. Sengaja gua liatin lo terus Ras supaya lo bisa lebih lama menunduk di punggung gue Ras.

Kami pun bercerita satu sama lain, Haras menceritakan bagaimana masa smp nya dan gue pun sama menceritakan masa smp. Bercerita bagaimana bisa gue tinggal di kota ini.

Gue harap alasan dari senyum itu gue Ras, gue mau jadi salah satu alasan lo buat terus tersenyum, -ucap Dindra dalam hati.

Sampai akhirnya Gue dan Haras sampai di rumah nya.

Cepet banget sih,padahal tadi uda gue lama-lamain di jalan-gerutu Dindra sambil memberika segaris senyumnya pada Haras.

-


Flash back off

                              -----------------

Assalamualaikum😂
Mohon maaf update lama😁
Jangan lupa Vote yyyy😚😚

Aku Dan Rasa | REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang