A&R | 20

36 5 0
                                    

Sinar rembulan yaang di latari oleh langit malam. Seorang gadis tenggah menatap langit, jemari lentiknya menari-nnari dengan cepat di atas keyboard. Menuliskan keluh tentang apa yang ia lewati hari ini.

Berbeda dengan remaja pada umumnya, yang menghabiskan malam minggu dengan keluar rumah. Untuk  sekedar berkumpul bersama teman, sahabat, keluarga, atau pasangannya. Ia lebih memilih tetap berdiam diri di rumah.

  Di pojok kanan kamar dan  di depan jendela kamarnya menjadi tempat ternyaman bagi Haras, bersama pena dan dairy booknya. Menulis apaapun yaang terjadi hari ini dan dianggap penting baginya.

Simpan, diam, rasakan. Tulisan di atas mmeja belajarnya. Memiliki makna daan arti tersendiri. Entah apa arti dari kata-kata itu.

Bulan terrima kasih, telah menemani malamku. Menerangi malamku, mengizinkan ku melihat daan menikmati keindahanmu. Bulan maaf, Aku melanggar janjiku unntuk berpegang pada kata-kata yang ku janjikan. Hal itu terjaddi lagi. Mata ku masih menatap nya, menatap apa yang seharusnya tidak Aku tatap. Berharap pada yang seharuskan Aku lupakan. Bulan, Aku meelukai seseorang yang ingin membahagiakan Aku. Aku menolak Dia yang datang dan baru. Bulan, hari ini satu hati telah Aku sakiti demi Dia.

Dering ponsel dengan alunan, shape of you milik  ed sheeran. Memecah laamunan Haras.
Rupanya sebuah panggilan masuk dari Rangga.

“Halo Ras.”

“Iyya.”

“Ras.”

“Iya Rangga apa?”

“Gapapa, eh Gue ganggu gak ?”

“Enggak sans aja.”

“Ras keluar mau ga?”

“Kemana?”

“Jalan-jalan gitu, biar kaya orang.”

“Hmmmmm gimana yah. Rangga gak marah soal tadi ?”

“Enggak, buat apa Gue marah.”

“Rang, maaf nih bukannya Gue sombong atau gimana. Lain kali aja ya jalannya.”

“Ras plis Gue mohon, setelah apa yang terjadi antara Gue sama Lo. Jangan ngerubah pertemanan kita. Lupain soal perasaan Gue ke Lo. Tapi jujur Ras, izinin Gue buat bahagiain Lo, izinin Gue buat deket sama Lo. Meskipun gue bukan siapa-siapa lo.”

YANG KAYA GINI LO TINGGALIN RAS !- ucap haras pada dirinya sendiri.

“Rangga”

“Ras sekali ini aja.”

“Maaf Rang, Gue ga biasa keluar malem. Apalagi sama laki laki. Gue takut Dia liat kita berdua nantinya.”

“Oke kalau Lo gamau, biar Gue aja yang ke rumah Lo.”

“Eh jangan.”

“ Kenapa Ras ?”

“Gapapa.”

Sebenci itu lo sama gue ras ? Sepenting itu Dia buat lo Ras? -ucap Rangga dalam hatinya.

“ Rangga maafin Haras yah.”

“Apa sih yang enggak buat Lo Ras. “

“Makasih, ya udah Haras tutup yah telpon nya.”

Bulan lihat, aku kembali menyakitinya.
Setelah bercakap dengan Rangga, jari Haras mengetik nama seseorang untuk ia hubungi. Rayhan.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya panggilan  di angkat oleh Rayhan.

“Ray.”

“Hmmm”

“Ray tau gak.”

“Gatau.”

“Ish lo niat ga sih jawab nya.”

“Iya Ras, iya niat pake bangget malah. “

“Bangun tidur ya lo Ray.?”

“Iya Ras, lebih tepatnya Gue kebangun gara-gara Lo.”

“Oh ya udah, Haras tutup aja.”

Setelah itu Haras langsung memutus panggilan.

Mungkin beener ini juga udah malem, mungkin rayhan capek.- Haras berusaha berfikir sepositif mungkin.

Di lain tempat, Rayhan duduk gusar di kasur King Size nya. Ia tengah berfikiir bagaimana untuk meminta maaf pada Gadisnya-teman gadisnya.

Hubungan persabatan Haras dan Rayhan semakin hari, semakin baik dan semakin dekat. Tentunya dengan Vita juga.

Bukan tanpa alasan Rayhan bersikap seperti ini, ia memiliki wasiat dari mendiang Ibunya untuk menjaga hati pperempuan khususnya yang dekat dengannya. Apalagi, dulu ibunya daan Haras sempat dekat. Bahkan ibu Rahyan mengangggap Haras sebagai anaknya sendiri.
Dulu Haras lah yang menemani nya di masa sulitnya. Sampai sekarang Haras masih di samping nya, meski sempat berpisah. Rasanya tidak tahu diri jiga ia melupakan appa yang dulu Haras lakukan untuknya.

“Ras bawelnya Rayhan maafin yaa. Iya Rayhan salah.😁”


Setelah mengirim pesan pada Haras, Rayhan membaringjan tubuhnya.

1 menit....

2 menit...ccentang 2 biru, hanya dibaca.

3 menit.......

4 menit...

10 menit...

15 menit..

Mengetik...

Online

Mengetik

Online

“Ini anak mau bales pesan atau bikin cerpen sih.”

Mengetik.....

20++menit.....

Lama menunggu balasan dari Haras, rasa kantuk kembali menyerang Rayhan. Akhirnya Lelaki itu kembali ke alam bawah sadarnya.

Aku Dan Rasa | REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang