part19 angan angan

71 2 0
                                    

Susana yang sepi kini menjadi ramai hanya karna mereka berdua yang mulai bercanda.yah ginilah namanya juga udah sahabatan sejak kecil, jadi ya bisa dibilang udah kaya keluarga,

Meja yang kosong kini berisi  dua gelas minuman dan dua makanan ringan, karna mereka lebih suka ngemil daripada makan tapi sayang nya nggak gemuk gemuk guys..
.......

Di balik pintu cafe terlihatlah  dua sosok wanita bergamis biru dengan tas berwarna pink dan gamis berwarna putih dengan tas berwana coklat, mereka menempati kursi di pojok sebelah kanan, mereka tak tau jika di cafe itu ada 4 pasang mata yang memperhatikannya dari pojok atas sebelah kiri.

" ehh win, kok kita ke cafe ini?" tanya melani

"Emm iya nggakpapa, di cafe ini enak kok, suasana nya sepi gak terlalu ramai dan makanannya juga enak enak" ucapku

"Tapi win, kita ke cafe lain aja ya" ucapnya

"Nggak ah, aku udah mesan makanan dan minuman ni mel, disini aja nggak papa, lagian kita di pojok juga kok," bujukku

"Emm yaudah win, kali ini aku pasrah aja" ucapnya,dan aku hanya memberikan senyuman, dan selang beberapa menit makanan dan minuman yang barusan ku pesan sudah datang,

"Ini mbak pesanannya"

"Iya makasih mbak"

Ku minum langsung minuman ku yang baru ku pesan karna aku sangat haus" tapi mataku sepertinya menangkap wajah seseorang yang sedang memperhatikanku, wajahnya tak asing, tapi aku lupa siapa, karna aku melihatnya tadi ketika aku sedang minum

Kucari lagi siapa yang tadi yang kulihat, tapi aku tak menemukan siapapun kecuali dua pria remaja yang duduk dipojok atas sebelah kiri "sepertinya aku mengenali mereka tapi siapa?" ucapku sambil melihat mereka karna salah satu dari mereka yang tadi memperhatikanku, aku tak bisa mengenalinya karna wajahnya ditutupi dengan buku menu dan yang satunya lagi tertutupi oleh orang yang berbadan besar.

Terus ku lihat, namun masih nihil dia tetap menutupi mukanya" ahh sudahlah"fikirku

"Ehh win, cari siapa?" ucap melani

"Emm nggak kok...nggak cari siapa siapa? Ucapku berbohong

" ehh boong ya, kelihatan tu mukanya tampak penasaran sedang mencari seseorang yah? Ngaku aja lah win"

"Emm nggak kokk mel, beneran" sambil memainkan tangan 2 jari.✌

"Ahh boong, aku udah tw kok, kamu lagi cari tw siapa mereka yang duduk dipojok sana kan? Ucap melani ketus

"Darimana dia tau kalau aku mencari tau siapa mereka"batinku

" sudah jangan heran, aku udah tw apa yang kamu fikirkan win, mereka yang disana itu kak hamzah dan kak wahyu, mereka sedari tadi memperhatikan kita terus, aku tau mereka memperhatikan kita, tapi aku diam saja, toh kalo kita tanya ngapain memperhatikan kita pasti mereka akan jawab boong,jadi biarkan saja dan aku bisa mengenali mereka karna pengelihatanku tidak terhalang orang yang berbadan besar itu," ucap melani panjang lebar.

"Ooh, jadi dia yang memperhatikan ku disaat aku minum tadi" batinku

Aku diam dan hanya menganggukan kepala ku kepada melani, sambil menahan senyum .

......

"Zah? Apa kamu mw pesan pesan makanan atw minuman lagi?" ucap wahyu

"Nggak,yu"

"Lah trus kenapa kamu nutupi muka dengan buku menu?

" ntar mereka lihat kita" ucap hamzah sambil nyengir kearah wahyu dari samping buku"

"Ooh mereka, santai aja zah, aku juga dari tadi memperhatikan mereka, mereka tau tapi nggak masalah"

"Ahh iya kah? Kamu nggak malu yu ngelihati orang?

" malu sih, tapi inilah kesempataku zah, aku ingin dia, menjadi pelengkap hidupku"

Sontak aku terkejut mendengar perkataan wahyu dan langsung menurunkan buku yang ku pegang sedari tadi.

"Apa maksudmu yu? Apa kamu menyukainya? Ucapku

" iya,aku menyukainya zah"

"Siapa yang kamu maksud yu?dia kah? Yang mana?" tanya ku penasaran

"Dia yang bergamis biru, temanya winda"

"Alhamdulillah bukan dia" batinku

"Ohh, melani?"

"Iya dia"

" semoga tercapai, niatmu sobat"

"Insyaallah, doakan saja zah,"

Aku senyum dan hanya mengiyakan nya,
sorotan mataku terus mengarah kepadanya, dia sosok wanita yang selama ini membuat hatiku berdesar tak menentu dan selalu membuat diriku merindukannya, tatapan yang tajam ,membuatku takut tuk menatap dirinya ketika melihatku, badanku lemas seketika jika bertemu dengannya dan  hatiku terus berdetak dua kali lebih cepat ketika dia berada disamping ku ,, ohh yaa robb apa yang ku alami saat ini?
Sekilas diriku ingin sekali memilikinya namun aku takmampu tuk mendekati dia

Netra ku terus melihatnya dari kejauhan dan hatiku terus ber angan angan tuk secepatnya ingin bersamanya hingga aku tak sadar ada dua pasang netra yang bertemu dengan netra ku, matanya begitu sejuk namun tajam, mata hitam pekat membuatku takut tuk menatapnya lagi, dan akupun langsung tersadar dari lamunanku.

"Astaghfirullah,apa yg ku pikirkan sedari tadi" batinku..
Aku tak berhenti henti mengucap istighfar berkali kali sampai akhirnya wahyu mengajakku pulang karna hari tlah sore dan mereka pun tlah pulang ketika aku tersadar oleh sorotan mata itu.

Si Pria Ar-RahmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang