part 3 awal pertemuan

158 7 0
                                    

Disebuah ruangan yang cukup besar terliahatlah 3 orang siswi yang sedang bercanda" mereka sedang asik berbicara bersama"dan tanpa sadar bel pulang sekolah udah berbunyii..
Tettt.....

Skip

Aku menunggu teman"ku yang berada dikelas sebelah karna mereka belum pulang.tetapi saat aku menunggu mereka aku melihat seorang pria.yaa pria ituu pria yang selama ini aku kagumi.tanpa sadar aku terus memperhatikan nya sampai"aku gak tau kalau teman²ku udah pada datang dan memanggilku.

"Winda?Heyy winda kamu knapa meratiin kesana mulu.dari tadi aku panggil² kagak peka² dipanggil² orang". Teriak adel sambil lambaikan tangan nya di depan muka ku

"Ng..ng..nggak kok nggak liat apa².aku tadi cuma liat itu anak yang memakai kopya." ucap ku gagap tapi gk berbohong

"Oh.kakak itu" ucap sabyan sambil menunjuk pria yang ku maksud

"Iyah.tapi aku gak tw namanya siapa?" kataku sambil mencari tau siapa namanya dari temanku

"Aku gaktau namanya." timpal adel

"Oh yaudah gakpapa.mungkin suatu saat aku akan tau nama kakak kopya itu." jelasku

Flashback
..ketika aku berjalan untuk ke kantin bersama melin aku melihat seorang pria yang disukai melin.ya dia arjun arya pratama dan melinda hanya memanggil nya dengan sebutan kakak peci.begituu simpel tapi lebih nyaman panggilannya karna melin lebih suka melihatnya dengan menggunakan peci dikepalanya dan setelah kami selesai membeli makan di kantin kami langsung pulang ke kelas dan tanpaku sadari temanku satu ini sedang berbicara sendiri tentang kakak pecinya tersebut yang baru di temuinya secara tidak sengaja di kantin.

"Win tadi kamu liat dia nggak?"

"Liat.jawabku singkat

" trus menurut mu dia
tampan kan."

"Emm iya menurutku kakak pecimu tampan."

"Iya.itu kakak peciku nah punya kamu yang mana?"

Aku masih diam memikirkannya

"Hey winda,punyamu yang mana??"

Ehh iyah²itu."aku menunjuk seorang pria yang memakai kopya dengan baju luaran kemeja putih.

"Oh yang itu.

" iya tapi aku gak tau namanya jadi aku panggil dia dengan sebutan kakak kopya.ucapku dengan muka yang begitu bahagia

"Ehh kok sama sih panggilan kita? Itu kan panggilan punya ku."ucap melin

" emm gakpapalah melin gak sama juga orangnya.lagian kakak yg kamu sukai memkai peci sedangkan aku memakai kopya.ya sudah aku panggil kakak kopya aja.lagian aku nyaman kok sama panggilan ini,sebelum aku tau namanya siapa."jelasku panjang lebar

Tetapi melin hanya mengangguk kan kepalanya saja dan itu membuatku sedikit kesal dengan tinggkahnya
Tetapi disinilah aku mulai menyimpan namanya dengan sebutan kakak kopya

*****#*****

Setelah kami bercakap"kami langsung menuruni anak tangga dan berjalan dikoridor sekolah sampai di halaman sekolah. Kami tidak di antar jemput seperti anak²yang lain,jadi kami naik angkutan umum. Tetapi tak kusangka di angkutan umum yang ku naiki bersama ke dua teman ku ternyata di depan kami ada kakak kopya dan satu lagi temannya yang belum ku tau juga namanya karna kami adalah anak baru.Mata ku tak sanggup melihat ke arahnya karna aku harus bisa menjaga pandanganku.

Winda pov
Terlihat seorang gadis yang sedang duduk di balkon rumahnya sambil menatap kelangit karna banyak begitu bintang dengan khimar yang berterbangan ditiup semilar angin² malam. Dia terlihat begitu mengagumi akan kuasa allah yang tlah ada di bumi ini.banyak sekali ciptaan²an allah yang menunjukkan kekuasaan nya.salah satunya adalah dengan adanya bintang.bulan.matahari.siang dan malam..
Allah telah menunjukkan kekuasaan nya tetapi kenapa banyak dari kita yang tak menyadari akan kekuasaannya dan kenapa banyak dari kita banyak yang tidak mensyukuri nikmat allah.

Maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.

Perlahan air mata itu mengalir di pipinya yang cubby.menetes dengan derasnya tanpa ada yang mengahalanginya untuk jatuh ke pipi gadis tersebut.karna mengingat begitu banyak nikmat allah yang dia tak syukuri pada hari²yang lalu..
Dia terus mengingat nikmat allah yang begitu banyak di berikan kepadanya dan dia sama sekali tak mensyukurinya. Tetesan air mata itu semakin jadi dan semakin banyak mengalir di pipihku.sampai aku tak sadar.umiku berada di sampingku sambil meletakkan tangannya yang hangat di pundak ku.

"Winda kamu kenapa sayang" ucap umi delima dengan mata yang begitu memberikan ketenangan dijiwa.

"Emm gak papa kok umi.winda hanya teringat nikmat allah yang begitu banyak yang di berikan allah ke winda tapi winda tak pernah mensyukuri nikmat allah."

"Dan kenapa manusia selalu tak pernah puas dan selalu kurang akan nikmat yang di berikan allah, umi?" Ucapku kepada umi dengan penuh tanda tanya(?)

"Nak yang lalu biarlah berlalu tugas kita yang sekarang adalah mensyukuri akan nikmat allah.jangan biarkan syaitan menyelinap masuk kedalam jiwa kita.dan jangan biarkan jiwa kita selalu kekurangan akan nikmat allah.selalu berzikirlah dan selalu ingatlah bahwa allah itu selalu ada untuk kita dan selalu memberikan kecukupan bagi kita."ucap umi sambil mengelus kepalaku yang tertutup khimar

Maaf yah gaes autornya gak pandai merangkai kata.semoga kalian suka sama ceritanya

Si Pria Ar-RahmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang